Kendari (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Komjen Pol (Purn) Andap Budhi Revianto meminta kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) di Bumi Anoa untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi untuk menuju Indonesia Emas 2045.
Pj Gubernur Sultra Komjen Andap saat ditemui di Kendari, Rabu, mengatakan bahwa saat ini para ASN harus segera bertransformasi dengan menyesuaikan diri menyikapi perkembangan teknologi yang sangat pesat untuk memberi kemudahan dan peningkatan terhadap pelayanan publik.
"Saat ini dunia digerakkan oleh AI (artificial intelligence), IOT (internet of thing), big data, Sistem dan algoritma pemrograman, coding, maupun verifikasi biometrik menuntut kita tidak lagi menggerakkan roda pemerintahan dengan cara-cara lama. Untuk itu, kita optimalkan penggunaan teknologi untuk meningkatkan pelayanan publik sehingga kita dapat menjadi motor penggerak menuju Indonesia Emas 2045," kata Pj Gubernur Sultra Andap saat melaksanakan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) ke-52 di Lapangan Upacara Kantor Gubernur Sultra.
Dia menyebutkan bahwa kemajuan teknologi yang saat ini terjadi tentunya bisa memberi dampak yang sangat baik bagi pelayanan, khususnya pelayanan kepada masyarakat atau pelayanan publik.
"Dengan percepatan teknologi yang maju, hal itu bisa kita manfaatkan untuk memudahkan segala pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.
Andap juga menyampaikan bahwa yang harus ditingkatkan saat ini adalah pengetahuan dan keterampilan terkait dengan teknologi tersebut, para ASN sudah tidak bisa lagi mengacu pada sistem yang lama.
Andap juga membeberkan tiga kunci pelayanan terbaik kepada masyarakat, yakni amanah, berintegritas, dan respon cepat terhadap layanan publik.
"Ini merupakan komitmen kami untuk memberikan pengabdian yang terbaik kepada masyarakat, bangsa, dan negara," jelasnya.
Pada momen HUT Korpri ke-52 tersebut, Andap juga mengingatkan kepada para ASN terkait dengan netralitas dalam menyikapi pemilihan umum (Pemilu) dan Pilkada serentak 2024.
"Saya ingatkan bahwa kita para ASN haruslah netral, tidak boleh berpolitik praktis. Kalau punya pilihan terserah, tapi tetap tidak boleh ikut serta dalam kegiatan politik praktis. Orientasi kita terfokus dalam menjaga persatuan, kesatuan, dan keutuhan NKRI. Saya harapkan masyarakat Sulawesi Tenggara untuk turut mengawasi dalam implementasinya di lapangan," tegas Andap.
Pj Gubernur Sultra Komjen Andap saat ditemui di Kendari, Rabu, mengatakan bahwa saat ini para ASN harus segera bertransformasi dengan menyesuaikan diri menyikapi perkembangan teknologi yang sangat pesat untuk memberi kemudahan dan peningkatan terhadap pelayanan publik.
"Saat ini dunia digerakkan oleh AI (artificial intelligence), IOT (internet of thing), big data, Sistem dan algoritma pemrograman, coding, maupun verifikasi biometrik menuntut kita tidak lagi menggerakkan roda pemerintahan dengan cara-cara lama. Untuk itu, kita optimalkan penggunaan teknologi untuk meningkatkan pelayanan publik sehingga kita dapat menjadi motor penggerak menuju Indonesia Emas 2045," kata Pj Gubernur Sultra Andap saat melaksanakan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) ke-52 di Lapangan Upacara Kantor Gubernur Sultra.
Dia menyebutkan bahwa kemajuan teknologi yang saat ini terjadi tentunya bisa memberi dampak yang sangat baik bagi pelayanan, khususnya pelayanan kepada masyarakat atau pelayanan publik.
"Dengan percepatan teknologi yang maju, hal itu bisa kita manfaatkan untuk memudahkan segala pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.
Andap juga menyampaikan bahwa yang harus ditingkatkan saat ini adalah pengetahuan dan keterampilan terkait dengan teknologi tersebut, para ASN sudah tidak bisa lagi mengacu pada sistem yang lama.
Andap juga membeberkan tiga kunci pelayanan terbaik kepada masyarakat, yakni amanah, berintegritas, dan respon cepat terhadap layanan publik.
"Ini merupakan komitmen kami untuk memberikan pengabdian yang terbaik kepada masyarakat, bangsa, dan negara," jelasnya.
Pada momen HUT Korpri ke-52 tersebut, Andap juga mengingatkan kepada para ASN terkait dengan netralitas dalam menyikapi pemilihan umum (Pemilu) dan Pilkada serentak 2024.
"Saya ingatkan bahwa kita para ASN haruslah netral, tidak boleh berpolitik praktis. Kalau punya pilihan terserah, tapi tetap tidak boleh ikut serta dalam kegiatan politik praktis. Orientasi kita terfokus dalam menjaga persatuan, kesatuan, dan keutuhan NKRI. Saya harapkan masyarakat Sulawesi Tenggara untuk turut mengawasi dalam implementasinya di lapangan," tegas Andap.