Kendari (ANTARA) - Kepala Kepolisian Resor Kota atau Polresta Kendari, Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) Kombes Pol. Muhammad Eka Fathurrahman menyebutkan bahwa aksi demonstrasi 26 September, peringatan meninggalnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) di Mapolda Sultra berlangsung kondusif dan damai.
Kombes Pol. Muhammad Eka Fathurrahman di Kendari Selasa, mengatakan bahwa aksi yang dilakukan oleh beberapa elemen mahasiswa di Mapolda Sultra diterima dengan baik oleh pihak kepolisian.
"Sangat kondusif. Sudah ada beberapa elemen tadi, seperti dari Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) UHO sudah kami terima dan mereka membubarkan diri," kata Eka Fathurrahman.
Dia menyebutkan bahwa beberapa tuntutan dari masa demonstran tersebut ingin mempertanyakan proses penyidikan kematian Randi dan Yusuf Kardawi yang terjadi pada 26 September 2019 lalu.
"Sudah kami tanggapi dan kami jawab semua segala tuntutannya. Dan Alhamdulillah, sekarang masih sisa beberapa elemen lagi yang kami ingin diskusi dengan mereka," sebutnya.
Kepala Polresta Kendari itu menjelaskan bahwa dalam pengamanan demonstrasi peringatan 26 September itu, pihaknya telah menyiapkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam penanganan kasus kematian Randi dan Yusuf Kardawi.
"Berkaitan dengan menanyakan, secara teknis tadi Pak Dir Reskrimum (Direktur Reserse Kriminal Umum), terkait dengan apa saja hambatannya, seperti kasusnya Randi sudah ada penyampaiannya," ujarnya.
Sementara itu, lanjutnya, untuk penyelidikan kasus kematian Yusuf Kardawi, yang merupakan mahasiswa Fakultas Teknik UHO itu terkendala karena harus dilakukan autopsi, sementara pihak keluarga korban tidak menerima untuk dilakukan autopsi terhadap jasad Yusuf Kardawi.
"Menjadi hambatan, karena untuk proses penyelidikannya itu harus melakukan autopsi terhadap korban, sedangkan dari pihak keluarga korban tidak memberikan autopsi," jelasnya.
Dia juga menuturkan bahwa pihaknya akan tetap melayani dan mengawal jalannya demonstrasi yang dilakukan berbagai elemen mahasiswa sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Baca juga: Sebanyak 988 personel polisi diturunkan amankan demo 26 September di Kendari
Kombes Pol. Muhammad Eka Fathurrahman di Kendari Selasa, mengatakan bahwa aksi yang dilakukan oleh beberapa elemen mahasiswa di Mapolda Sultra diterima dengan baik oleh pihak kepolisian.
"Sangat kondusif. Sudah ada beberapa elemen tadi, seperti dari Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) UHO sudah kami terima dan mereka membubarkan diri," kata Eka Fathurrahman.
Dia menyebutkan bahwa beberapa tuntutan dari masa demonstran tersebut ingin mempertanyakan proses penyidikan kematian Randi dan Yusuf Kardawi yang terjadi pada 26 September 2019 lalu.
"Sudah kami tanggapi dan kami jawab semua segala tuntutannya. Dan Alhamdulillah, sekarang masih sisa beberapa elemen lagi yang kami ingin diskusi dengan mereka," sebutnya.
Kepala Polresta Kendari itu menjelaskan bahwa dalam pengamanan demonstrasi peringatan 26 September itu, pihaknya telah menyiapkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam penanganan kasus kematian Randi dan Yusuf Kardawi.
"Berkaitan dengan menanyakan, secara teknis tadi Pak Dir Reskrimum (Direktur Reserse Kriminal Umum), terkait dengan apa saja hambatannya, seperti kasusnya Randi sudah ada penyampaiannya," ujarnya.
Sementara itu, lanjutnya, untuk penyelidikan kasus kematian Yusuf Kardawi, yang merupakan mahasiswa Fakultas Teknik UHO itu terkendala karena harus dilakukan autopsi, sementara pihak keluarga korban tidak menerima untuk dilakukan autopsi terhadap jasad Yusuf Kardawi.
"Menjadi hambatan, karena untuk proses penyelidikannya itu harus melakukan autopsi terhadap korban, sedangkan dari pihak keluarga korban tidak memberikan autopsi," jelasnya.
Dia juga menuturkan bahwa pihaknya akan tetap melayani dan mengawal jalannya demonstrasi yang dilakukan berbagai elemen mahasiswa sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Baca juga: Sebanyak 988 personel polisi diturunkan amankan demo 26 September di Kendari