Kendari (ANTARA) - Upaya bersama untuk menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara menunjukkan tren positif selama dua tahun terakhir, kata Bupati Konawe Utara Ruksamin.

"Alhamdulillah capaian yang menggembirakan berkat kerja sama kita semua dan saya mengapresiasi kepada semua pihak yang sudah bekerja keras," kata dia dalam keterangan tertulis diterima di Kendari, Senin.

Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kabupaten Konawe terkait dengan penanganan stunting selama dua tahun terakhir menunjukkan tren positif. SSGI menyebut pada 2020 prevalensi stunting di daerah itu 30,1 persen, pada 2021 sebesar 29,5 persen, dan pada 2022 sebesar 21,6 persen.

Jika hasil SSGI 2020 dibandingkan dengan rata-rata capaian provinsi dan nasional pada 2022, kata dia, hasil penanganan stunting di Kabupaten Konawe Utara berada di bawah rata-rata Provinsi Sulawesi Tenggara (30,2 persen) dan nasional (24,4 persen).

Ia mengatakan berbagai macam upaya dalam penanganan stunting telah dilakukan pemerintah, baik melalui pendekatan spesifik, seperti memberikan makanan tambahan kepada anak-anak guna mencegah mereka sakit dan sebagainya maupun pendekatan sensitif yang berhubungan dengan faktor-faktor di lingkungan setempat, misalnya penuntasan kemiskinan ekstrem, sanitasi yang baik, serta membudayakan pola hidup sehat kepada masyarakat.

"Kita akan terus meningkatkan koordinasi, sinergisitas, dan berkolaborasi dalam rangka menekan penurunan stunting di Kabupaten Konawe Utara dengan memetakan kendala yang dihadapi di lapangan ke depannya," kata dia.

Pemkab Konawe Utara berkomitmen untuk terus berupaya menurunkan prevalensi Stunting dengan mengimplementasikan inovasi program kegiatan dan memastikan basis data yang akurat.

Selain itu, katanya, melakukan validasi data sesuai dengan keadaan di lapangan sehingga data tersebut akurat dan berbagai program penanganan stunting mencapai sasaran serta target yang diharapkan.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024