Kendari (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota atau Polresta Kendari, Kepolisian  Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengevakuasi mayat pria yang ditemukan di Gedung KIP Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.

Kapolresta Kendari Kombes Pol Muhammad Eka Fathurrahman di Kendari Rabu, mengatakan bahwa berdasarkan identitas-nya, mayat tersebut berinisial MR (20) yang merupakan mahasiswa asal Kabupaten Buton Utara (Butur), Sultra.

Ia menyampaikan bahwa menurut keterangan saksi-saksi di tempat kejadian perkara (TKP) yang berinisial MFD dan RS memanggil korban di kamarnya, namun tidak dijawab oleh korban.

"Sehingga saksi membuka pintu belakang kamar korban dan menemukan korban sudah tersungkur di atas tempat tidurnya dan saksi keluar menyampaikan sama teman-teman asrama bahwa penghuni kamar 04 asrama KIP Putra itu kenapa," kata Eka Fathurrahman.

Kemudian, lanjut Kapolresta Kendari itu, rekan korban dan penghuni Asrama KIP Putra UHO Kendari itu langsung bersama-sama mengecek kamar korban.

Ia mengungkapkan bahwa usai dicek, korban sudah tidak bernyawa dan para saksi langsung melaporkan kepada sekuriti.

 

Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Kendari AKP Fitrayadi menjelaskan bahwa pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian korban. Namun, saat memeriksa korban, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh MR.

"Tentang penyebab kematian korban kami belum bisa pastikan, kami masih menunggu dari pihak Rumah Sakit Bhayangkara untuk melakukan otopsi terhadap jasad korban," ujarnya.

Ia menyebutkan bahwa di dalam korban ditemukan beberapa barang berupa sisa makanan, obat-obatan, dan cemilan.

Fitrayadi menuturkan bahwa pihaknya juga belum bisa memastikan kapan waktu korban meninggal dunia. Sebab, menurut saksi pada Selasa (20/6) pintu kamar korban tidak terkunci.

"Kami belum bisa juga memastikan sudah berapa jam, berapa hari korban meninggal dunia. Kita tunggu pemeriksaan medis, karena medis bisa menentukan hal itu," jelas Fitrayadi.

Pewarta : La Ode Muh. Deden Saputra
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024