Kendari (ANTARA) - Tentara Republik Indonesia (TNI) bersama kepolisian dan sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melakukan aksi penanaman bibit mangrove di kawasan pesisir Teluk Kota Kendari.
Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso di Kendari, Senin mengatakan penanaman bibit mangrove yang dilakukan pihaknya merupakan agenda secara nasional yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo.
"Kita melaksanakan penanaman mangrove secara serentak di seluruh Indonesia yang dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia. Untuk di wilayah Kodam XIV/Hasanuddin dipusatkan di Kota Kendari," katanya.
Dia menyampaikan aksi penanaman bibit mangrove oleh pihaknya dimulai sejak Maret hingga Mei 2023 sudah dilakukan di 24 titik wilayah Kodam XIV Hasanuddin.
"Kita mulai periode Maret sampai dengan Mei 2023 sudah menanam di 24 titik, kalau kita hitung arealnya sudah 312 ribu hektare. Kemudian pohon yang ditanam sekitar 46.000 pohon," ujar Pangdam.
Pangdam berharap bibit mangrove yang ditanam tersebut dapat dijaga hingga tumbuh besar karena sebagai upaya mencegah abrasi dan menciptakan ekosistem bawah laut.
Dia menginstruksikan agar kegiatan tersebut bukan hanya sebatas seremonial, namun dirawat hingga tumbuh tinggi. Jika mati, agar diganti dengan bibit yang baru serta bagi personel yang berhasil merawat hingga besar agar diberikan apresiasi melalui sekolah.
"Setelah ditanam mungkin Danrem dikasih nama satu mangrove satu Babinsa. Kalau mati wajib diganti, kasih nama by name, mati ganti mati ganti sampai mana tahan. Begitu hidup paling tinggi kasih promosi misalnya mangrove-nya paling bagus dinaikkan atau disekolahkan (prajurit)," tutur Pangdam.
Penanam bibit mangrove dilakukan TNI tiga matra yakni TNI AD, TNI AU hingga TNI AL. Kegiatan tersebut juga diikuti oleh Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh, aparat kepolisian Polda Sultra, Polresta Kendari, Sekda Kendari, sejumlah bupati, termasuk pelajar dan pihaknya lainnya.
Komandan Lanal (Danlanal) Kendari Kolonel Laut (P) Abdul Kadir Mulku Zahari (kanan), Kapolresta Kendari Kombes Pol Muhammad Eka Fathurrahman usai mengikuti kegiatan penanaman bibit mangrove di Kendari, Senin (15/5/2023) (ANTARA/Harianto)
Sementara itu, Komandan Lanal (Danlanal) Kendari Kolonel Laut (P) Abdul Kadir Mulku Zahari mengatakan penanaman bibit mangrove yang dilakukan secara bersama di pesisir Teluk Kendari sebanyak 1.500 pohon.
Dia menerangkan penanaman bibit mangrove sangat penting untuk dilakukan karena memiliki manfaat yang banyak di antaranya mencegah abrasi pantai, terjadinya pendangkalan serta akan menimbulkan biota biota kehidupan bawah laut.
"Contohnya kepiting mangrove bisa dari situ kemudian menyerap karbondioksida. Jadi polusi-polusi yang ada itu akan terserap dengan adanya mangrove tadi," katanya Danlanal Kendari.
Lebih lanjut dia menerangkan di pesisir pantai memiliki tiga ekosistem yang mempunyai manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia termasuk kehidupan biota laut di antaranya terumbu karang, padang lamun dan mangrove.
"Terumbu karang dan padang lamun ini akan mereduksi ombak yang ada di pesisir pantai kemudian terumbu karang fungsinya untuk sebagai tempat bertelurnya ikan-ikan. Sementara mangrove nya itu mencegah dari gelombang pasang yang tinggi," kata Danlanal Kendari.
Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso di Kendari, Senin mengatakan penanaman bibit mangrove yang dilakukan pihaknya merupakan agenda secara nasional yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo.
"Kita melaksanakan penanaman mangrove secara serentak di seluruh Indonesia yang dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia. Untuk di wilayah Kodam XIV/Hasanuddin dipusatkan di Kota Kendari," katanya.
Dia menyampaikan aksi penanaman bibit mangrove oleh pihaknya dimulai sejak Maret hingga Mei 2023 sudah dilakukan di 24 titik wilayah Kodam XIV Hasanuddin.
"Kita mulai periode Maret sampai dengan Mei 2023 sudah menanam di 24 titik, kalau kita hitung arealnya sudah 312 ribu hektare. Kemudian pohon yang ditanam sekitar 46.000 pohon," ujar Pangdam.
Pangdam berharap bibit mangrove yang ditanam tersebut dapat dijaga hingga tumbuh besar karena sebagai upaya mencegah abrasi dan menciptakan ekosistem bawah laut.
Dia menginstruksikan agar kegiatan tersebut bukan hanya sebatas seremonial, namun dirawat hingga tumbuh tinggi. Jika mati, agar diganti dengan bibit yang baru serta bagi personel yang berhasil merawat hingga besar agar diberikan apresiasi melalui sekolah.
"Setelah ditanam mungkin Danrem dikasih nama satu mangrove satu Babinsa. Kalau mati wajib diganti, kasih nama by name, mati ganti mati ganti sampai mana tahan. Begitu hidup paling tinggi kasih promosi misalnya mangrove-nya paling bagus dinaikkan atau disekolahkan (prajurit)," tutur Pangdam.
Penanam bibit mangrove dilakukan TNI tiga matra yakni TNI AD, TNI AU hingga TNI AL. Kegiatan tersebut juga diikuti oleh Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh, aparat kepolisian Polda Sultra, Polresta Kendari, Sekda Kendari, sejumlah bupati, termasuk pelajar dan pihaknya lainnya.
Sementara itu, Komandan Lanal (Danlanal) Kendari Kolonel Laut (P) Abdul Kadir Mulku Zahari mengatakan penanaman bibit mangrove yang dilakukan secara bersama di pesisir Teluk Kendari sebanyak 1.500 pohon.
Dia menerangkan penanaman bibit mangrove sangat penting untuk dilakukan karena memiliki manfaat yang banyak di antaranya mencegah abrasi pantai, terjadinya pendangkalan serta akan menimbulkan biota biota kehidupan bawah laut.
"Contohnya kepiting mangrove bisa dari situ kemudian menyerap karbondioksida. Jadi polusi-polusi yang ada itu akan terserap dengan adanya mangrove tadi," katanya Danlanal Kendari.
Lebih lanjut dia menerangkan di pesisir pantai memiliki tiga ekosistem yang mempunyai manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia termasuk kehidupan biota laut di antaranya terumbu karang, padang lamun dan mangrove.
"Terumbu karang dan padang lamun ini akan mereduksi ombak yang ada di pesisir pantai kemudian terumbu karang fungsinya untuk sebagai tempat bertelurnya ikan-ikan. Sementara mangrove nya itu mencegah dari gelombang pasang yang tinggi," kata Danlanal Kendari.