Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kota Kendari menyebutkan bahwa progres pembangunan rumah korban kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari telah mencapai 70 persen.

Kepala Dinsos Kota Kendari Abdul Rauf di Kendari Minggu, mengatakan bahwa pembangunan tersebut ditargetkan akan selesai pada Juni 2023 mendatang. Pembangunan rumah korban kebakaran di TPA tersebut menelan anggaran sebesar Rp4,5 miliar dari pemerintah pusat.

“Alhamdulillah, dengan kerja keras kita semua yang bisa meyakinkan pemerintah pusat sehingga bisa mendatangkan dana untuk pembangunan rumah korban kebakaran sekitar Rp4,5 miliar,” kata Abdul Rauf.

Ia menyebutkan bahwa meski kemajuan baru mencapai 70 persen, pihaknya optimis pada pekerjaan proyek tersebut akan selesai tepat waktu agar bisa segera digunakan oleh masyarakat yang terdampak pada tragedi kebakaran di TPA Puuwatu, Kendari.

Kepala Dinsos Kota Kendari itu menjelaskan bahwa selain pada pembangunan fisik, pihaknya juga mulai memasang jaringan listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN), sehingga nantinya para korban kebakaran itu bisa langsung menerima pasokan listrik.

“Nantinya rumah sejumlah 26 unit ini akan langsung dapat pasokan listrik, karena ini sifatnya bantuan sosial sehingga PLN juga sudah melaksanakan tugasnya,” ungkap Abdul Rauf.

Ia juga menuturkan bahwa rencananya peresmian sebanyak 26 unit rumah korban kebakaran di TPA Puuwatu yang bersumber anggaran dari pemerintah pusat itu akan diresmikan oleh Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia (RI) Tri Rismaharini.
 

Kondisi 26 rumah yang terbakar usai api dipadamkan. ANTARA/La Ode Muh Deden Saputra


Abdul Rauf juga berharap penerima bantuan rumah tersebut bisa dirawat agar bisa digunakan sebaik mungkin.

Diketahui, sebanyak 13 unit bangunan rumah yang dihuni oleh 65 jiwa di kawasan TPA Puuwatu, Kota Kendari ludes terbakar pada Kamis (9/6/2022). Api tersebut diduga bersumber dari salah satu rumah yang lupa mematikan obat nyamuk.

“Ada obat nyamuk lupa dimatikan, kemudian bara api merambat di tempat tidurnya,” ujar salah seorang warga yang menjadi korban kebakaran tersebut.


Pewarta : La Ode Muh. Deden Saputra
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024