Kendari (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan atau KSOP Kelas II Kendari, Sulawesi Tenggara, mengerahkan kapal cadangan yang beroperasi di Pelabuhan Nusantara Kendari untuk mengantisipasi lonjakan penumpang tujuan Kendari-Raha.

Kepala KSOP Kelas II Kendari Letkol Marinir Agus Winarto di Kendari, Selasa, mengatakan bahwa pihaknya menemukan jumlah penumpang di Pelabuhan Nusantara Kendari yang melonjak tinggi dan tidak memungkinkan untuk diberangkatkan satu kapal saja, sehingga ia meminta untuk mengerahkan kapal cadangan.

Kapal di Pelabuhan Nusantara Kendari yang beroperasi rute Kendari-Raha. (Antara/La Ode Muh Deden Saputra)

“Hari in ikan rencananya satu kapal, yaitu Ekspres Bahari 6, tetapi karena jumlah penumpang yang sangat banyak dan kelebihan muatan, makanya kita minta sama perusahaan pelayaran untuk menyiapkan kapal cadangan,” kata Agus Winarto.

Sehingga, lanjutnya, untuk kapal yang tadinya kelebihan kapasitas diturunkan dan akan dimuat menggunakan kapal cadangan tersebut. Sebab, jika tidak seperti itu, pihaknya akan menunda keberangkatan kapal untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Yang kelebihan kapasitas tadi kita suruh turun untuk geser ke kapal cadangan,” ungkap Agus Winarto

Dia juga menambahkan bahwa pihaknya tidak akan menyetujui kapal untuk berlayar ketika ditemukan kapal tersebut memuat penumpang melebihi kapasitas yang telah ditetapkan, sesuai dengan kemampuan angkut kapal tersebut.

Sebab, kata Agus Winarto, keselamatan penumpang dan kapal merupakan ketentuan utama untuk diatensikan.

“Karena biar bagaimana pun kalau sudah kelebihan kapasitas dan melebihi dispensasi yang diberikan, kapal akan kita tunda berangkat, karena keselamatan nomor satu,” bebernya.

Agus Winarto menegaskan bahwa kapal yang kelebihan kapasitas tidak akan diberikan surat persetujuan untuk berlayar hingga kapal tersebut bisa mengatur penumpang agar bisa menggunakan kapal cadangan berlayar hingga ke tujuan.

“Untuk kapal yang kelebihan kapasitas atau kelebihan memuat penumpang tidak akan disetujui untuk berlayar,” tegas Agus Winarto.


Pewarta : La Ode Muh. Deden Saputra
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024