Kendari (ANTARA) -
Dinas Perdagangan Koperasi (Disperdagkop) dan Usaha Kecil dan Mikro (UKM) Kota Kendari menyebutkan jumlah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Lulo itu mengalami peningkatan setelah pandemi COVID-19 mereda.
Kepala Diseperdagkop UKM Kota Kendari Alda Kesutan Lapae di Kendari, Sulawesi Tenggara Sabtu (8/4) mengatakan bahwa geliat perekonomian pada UMKM di Kota Kendari terus meningkat dari tahun ke tahun.
“Berdasarkan data, pada tahun 2019 jumlah UMKM yang terdapat di Kota Kendari tercatat sebanyak 18.000 lebih, mengalami kenaikan menjadi sebanyak 22 ribu pada masa pandemi COVID-19,” kata Alda Kesutan Lapae.
Kemudian, lanjutnya, pihaknya mencatat pada masa setelah pandemi COVID-19, tercatat ada peningkatan pada pelaku UMKM menjadi sebanyak 41.939.
“Jumlah UMKM tersebut baik yang didata oleh teman-teman Dinas Perdagangan maupun melalui Online Data Sistem (ODS),” ujar Alda Kesutan Lapae.
Ia mengungkapkan bahwa UMKM tersebut yang tercatat menggunakan izin ada sebanyak 982 pelaku UMKM. Jumlah tersebut dihitung sesuai dengan jumlah UMKM yang mengajukan izin melalui Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu atau PTSP Kota Kendari.
“Meningkatnya pelaku UMKM di Kota Kendari juga tidak lepas dari pelatihan-pelatihan yang dilakukan oleh Disperdagkop, baik menggunakan DAK (Dana Alokasi Khusus) maupun APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja) Kota Kendari, seperti pelatihan pengelolaan manajemen UMKM agar produk yang dihasilkan di antaranya bisa go online, go internet, go global dan beberapa aplikasi lainnya,” ungkap Alda Kesutan Lapae.
Ia menjelaskan bahwa dengan adanya sistem digital yang membantu para UMKM itu bisa mempelajari untuk bagaimana bisa memasarkan produk yang dijualnya.
“Dengan adanya sistem digitalisasi tidak bisa terabaikan, karena yang sangat mempengaruhi UMKM itu adalah bagaimana caranya memasarkan produk mereka untuk bisa merubah bentuk produk mereka yang akan ditawarkan,” lanjutnya.
Alda Kesutan Lapae berharap dengan adanya pelatihan-pelatihan yang dilakukan kepada pelaku UMKM ini dapat lebih meningkatkan pemasaran UMKM dan hasil produksi yang dihasilkan dapat memberikan kontribusi bagi perekonomian khususnya di Kota Kendari.