Kendari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik menyebutkan nilai ekspor Sulawesi Tenggara(Sultra) pada bulan Februari 2023 mencapai 340,36 juta dolar Amerika Serikat, turun 7,85 persen dibanding ekspor bulan sebelumnya (Januari 2023) tercatat 369,37 juta dolar.

Kepala BPS Sultra Agnes Widiastuti dalam rilis yang diterima di Kendari, Senin, mengatakan nilai ekspor 340,36 juta dolar AS tersebut didapatkan dari pengiriman komoditas ke sejumlah  negara sebanyak 159,94 ribu ton, sebelumnya volume ekspor di bulan Januari sebanyak 164,62 ribu ton. 

Ia mengatakan, penurunan terbesar ekspor Sulawesi Tenggara terjadi pada komoditas besi dan baja senilai 30,43 juta dolar (turun 8,27 persen) dimana pada bulan Januari sebesar 367,76 juta dolar turun menjadi 337,33 juta dolar di bulan Februari.

Menurut Sektor, kata Agnes didampingi Kepala Statistik Madya Sultra Muhammad Amin, ekspor Sultra pada Februari 2023 didominasi  sektor industri pengolahan sebesar 339,82 juta dolar (99,84 persen).

"Terbesar adalah ke negara Tiongkok yaitu 330,98 juta dolar, disusul India senilai 6,76 juta dolar, dan Amerika Serikat senilai 1,82 juta dolar," katanya. 

Sementara nilai impor pada periode Februari -Januari 2023 mencapai 249,26 juta dolar, naik 124,85 persen dibandingkan Desember 2022 atau naik 23,28 persen dibandingkan Januari 2022.

Volume impor Februari 2023 senilai 292,99 ribu ton, turun 55,15 persen dibandingkan Januari 2023 atau naik 692,09 persen dibandingkan Februari 2022. Peningkatan impor golongan barang terbesar Februari 2023 dibandingkan Januari 2023 adalah mesin/peralatan listrik yaitu sebesar 5,85 juta dolar (naik 1004,24 persen). Kepala BPS Sultra Agnes Widiastuti (tengah) saat merilis terkait perkembangan nilai ekspor dan Impor di Februari 2023 di Kendari, Senin. (Foto ANTARA/Azis Senong)

"Tiga negara pemasok barang impor terbesar Sultra selama Februari 2023 adalah Tiongkok senilai 78,13 juta dolar AS (turun 52,32 persen), Singapura senilai 36,19 juta dolar AS(turun 29,70 persen) dan Afrika Selatan senilai 20,74 juta dolar AS," ujar Agnes.

Menurut golongan penggunaan barang, impor Februari 2023 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya mengalami peningkatan 104,15 persen yakni nilai bahan baku/penolong mengalami naik 89,35 juta dolar (161,33 persen) dan barang konsumsi meningkat sebesar 403,12 persen(senilai 0,19 juta dolar). Sedangkan golongan barang modal turun 62,06 persen atau senilai 11,88 juta dolar.

Adapun neraca perdagangan Sulawesi Tenggara Februari 2023 mengalami surplus 188,12 juta dolar.
 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024