Kendari (ANTARA) - Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), membuat tiga inovasi layanan berbasis informasi dan teknologi yang diberi nama Three La.
"Three La merupakan akronim dari Lakili (layanan tracking litmas), Laboni (layanan bimbingan online) dan Lapobar (layanan pos Bapas Raha)," kata Kepala Bapas Baubau Sry Mariani dalam pernyataan tertulis yang diterima di Kendari, Sabtu.
Sry mengatakan inovasi tersebut merupakan tuntutan perkembangan reformasi birokrasi dan revolusi digital yang kian pesat, sehingga Bapas untuk terus berbenah dan berubah ke arah yang lebih baik.
Menurut dia, tuntutan akan lahirnya tata kelola pemerintahan yang baik, akuntabel, efektif dan efisien diharapkan mampu menghadirkan kemudahan, kecepatan, ketepatan, biaya murah, dan bersih dari segala bentuk penyimpangan.
"Sehingga kinerja organisasi kian meningkat dan mampu memberi manfaat signifikan bagi para pengguna layanan ataupun masyarakat," ujarnya.
Ia menyebutkan tiga inovasi tersebut cukup ampuh mendorong sistem kerja yang efektif dan efisien, memberi manfaat kemudahan dan berbiaya murah bagi para pengguna utama layanan Bapas Baubau.
Pengguna utama layanan in, antara lain penyidik anak kepolisian dan mitra APH lainnya, para klien pemasyarakatan yang sedang menjalani proses pembimbingan, dan terhadap Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Raha dalam hal proses serah terima narapidana ke Bapas Baubau.
"Berbeda jauh jika dibandingkan dengan layanan sebelumnya yang masih klasikal dan serba manual, setiap layanan membutuhkan waktu yang lama dan berbiaya mahal," ujarnya.
Kini, kata Sry, ketiga aplikasi tersebut telah mempersingkat waktu dan terbilang tak berbiaya bagi pengguna yang bersinggungan langsung dengan layanan Bapas Baubau.
"Dulu, penyidik anak kepolisian terutama bagi penyidik anak di daerah-daerah terpencil seperti di wilayah kepulauan Kabupaten Wakatobi, Bombana, dan Buton Utara yang butuh bantuan dalam layanan pembuatan laporan Litmas," ujarnya.
Selain itu permintaan pendampingan terhadap anak yang berkonflik dengan hukum (ABH) maka penyidik kepolisian harus datang langsung ke kantor Bapas Baubau mengantar surat permintaan ataupun mengirim surat melalui jasa kirim.
"Biayanya pun tergolong mahal bisa sampai ratusan ribu rupiah bahkan bisa mencapai jutaan rupiah," ungkap Sri.
Dengan aplikasi Three La, kata dia, saat ini ketiga layanan tersebut sudah dapat dilaksanakan cukup dengan menggunakan handphone android dan fasilitas jaringan Wifi. khusus Lakili dapat didownload lewat Playstore.
"Three La merupakan akronim dari Lakili (layanan tracking litmas), Laboni (layanan bimbingan online) dan Lapobar (layanan pos Bapas Raha)," kata Kepala Bapas Baubau Sry Mariani dalam pernyataan tertulis yang diterima di Kendari, Sabtu.
Sry mengatakan inovasi tersebut merupakan tuntutan perkembangan reformasi birokrasi dan revolusi digital yang kian pesat, sehingga Bapas untuk terus berbenah dan berubah ke arah yang lebih baik.
Menurut dia, tuntutan akan lahirnya tata kelola pemerintahan yang baik, akuntabel, efektif dan efisien diharapkan mampu menghadirkan kemudahan, kecepatan, ketepatan, biaya murah, dan bersih dari segala bentuk penyimpangan.
"Sehingga kinerja organisasi kian meningkat dan mampu memberi manfaat signifikan bagi para pengguna layanan ataupun masyarakat," ujarnya.
Ia menyebutkan tiga inovasi tersebut cukup ampuh mendorong sistem kerja yang efektif dan efisien, memberi manfaat kemudahan dan berbiaya murah bagi para pengguna utama layanan Bapas Baubau.
Pengguna utama layanan in, antara lain penyidik anak kepolisian dan mitra APH lainnya, para klien pemasyarakatan yang sedang menjalani proses pembimbingan, dan terhadap Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Raha dalam hal proses serah terima narapidana ke Bapas Baubau.
"Berbeda jauh jika dibandingkan dengan layanan sebelumnya yang masih klasikal dan serba manual, setiap layanan membutuhkan waktu yang lama dan berbiaya mahal," ujarnya.
Kini, kata Sry, ketiga aplikasi tersebut telah mempersingkat waktu dan terbilang tak berbiaya bagi pengguna yang bersinggungan langsung dengan layanan Bapas Baubau.
"Dulu, penyidik anak kepolisian terutama bagi penyidik anak di daerah-daerah terpencil seperti di wilayah kepulauan Kabupaten Wakatobi, Bombana, dan Buton Utara yang butuh bantuan dalam layanan pembuatan laporan Litmas," ujarnya.
Selain itu permintaan pendampingan terhadap anak yang berkonflik dengan hukum (ABH) maka penyidik kepolisian harus datang langsung ke kantor Bapas Baubau mengantar surat permintaan ataupun mengirim surat melalui jasa kirim.
"Biayanya pun tergolong mahal bisa sampai ratusan ribu rupiah bahkan bisa mencapai jutaan rupiah," ungkap Sri.
Dengan aplikasi Three La, kata dia, saat ini ketiga layanan tersebut sudah dapat dilaksanakan cukup dengan menggunakan handphone android dan fasilitas jaringan Wifi. khusus Lakili dapat didownload lewat Playstore.