Kendari (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara menyampaikan saat ini sedang mengajukan pengadaan stok vaksin dosis penguat kedua atau booster kedua kepada Kementerian Kesehatan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kendari Ellfi di Kendari, Sabtu mengatakan, stok vaksin dosis penguat kedua di daerah tersebut saat ini sudah sangat menipis, tercatat sisa 8 vial atau 48 dosis.

"Kita terus berkoordinasi dengan Dinkes Sultra untuk bagaimana stok logistik vaksin ini bisa sampai cepat supaya didistribusikan ke Dinkes Kendari," katanya.

Dinkes Kendari mengaku sudah mengajukan pengadaan stok vaksin jenis pfizer ke Kementerian Kesehatan melalui Dinas Kesehatan Provinsi Sultra untuk pelayanan vaksinasi COVID-19 dosis penguat kedua kepada masyarakat.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan hingga Dinas Kesehatan Kendari mulai membuka pelayanan vaksinasi COVID-19 dosis booster atau dosis penguat kedua bagi masyarakat sejak 24 Januari 2023 yang dilakukan serentak secara nasional.

Menurut Ellfi, sejauh ini di Kota Kendari baru tersedia satu pos pelayanan vaksinasi booster kedua yakni di pelataran Kantor Dinas Kesehatan setempat karena stok vaksin masih sangat terbatas.

"Untuk pos pelayanan, karena berdasarkan aplikasi pelaporan stok vaksin yang ada maka hanya ada pos pelayanan di Dinkes, kita tidak membuka pelayanan di puskesmas karena memang keterbatasan jumlah vaksin, jadi kita maksimalkan saja di pos pelayanan Dinas Kesehatan Kendari," jelas dia.

Dinas Kesehatan Kendari berharap vaksin jenis pfizer ini dapat segera tersedia sehingga pelayanan vaksinasi booster kedua bagi masyarakat bisa dilaksanakan.

Dinas Kesehatan Kendari mencatat penerima vaksinasi COVID-19 di ibu kota Provinsi Sultra ini di antaranya dosis satu 282.947 orang atau 93,54 persen dari 302.499 target sasaran.

Sedangkan dosis kedua atau lengkap mencapai 199.051 jiwa atau 65,8 persen, dosis penguat pertama atau booster satu sebanyak 68.495 jiwa (29,86) dan dosis penguat kedua mencapai 1.911 jiwa atau 0,83 persen dari target sasaran.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024