Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan jumlah pasien sembuh dari COVID-19 per tanggal 23 Desember 2022 mengalami kenaikan sebanyak 2.812 orang menjadi 6.533.088 orang hingga pukul 12.00 WIB.

Dalam data Satgas yang ANTARA terima di Jakarta pada Jumat, penambahan jumlah pasien sembuh terbanyak terdapat di lima provinsi yakni Jawa Barat 1.590 orang, DKI Jakarta 618 orang, Jawa Timur 131 orang, Jawa Tengah 80 orang dan DI Yogyakarta 51 orang.

Selanjutnya, kasus aktif ikut mengalami perbaikan dengan turun sebanyak 1.908 kasus. Sehingga menyisakan 21.207 kasus lagi.

Sayangnya walaupun mulai kembali terkendali, tren kenaikan kasus positif harus terus diwaspadai. Per hari ini saja, kasus positif naik menjadi 6.714.802 kasus setelah bertambah 923 kasus.

Dengan rincian penambahan kasus positif terbanyak ada di DKI Jakarta 280 kasus, Jawa Barat 265 kasus, Jawa Timur 84 kasus, Banten 61 kasus dan Jawa Tengah 56 kasus.

Kemudian jumlah kematian akibat infeksi COVID-19 juga masih terus menunjukkan tren kenaikan. Hari ini totalnya menjadi 160.507 jiwa, bertambah 19 jiwa.

40.497 spesimen hari ini sudah diperiksa di seluruh laboratorium Indonesia dan 2.972 orang dinyatakan sebagai suspek COVID-19.

Walaupun beberapa indikator mulai mengalami perbaikan, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengemukakan prinsip kewaspadaan terhadap risiko penularan COVID-19 tetap perlu diterapkan menyusul situasi pandemi di dunia belum sepenuhnya terkendali.

"Melihat situasi dunia yang masih belum terkendali, maka prinsip kewaspadaan dan kehati-hatian tetap perlu diterapkan," kata Wiku.

Menurutnya pandemi COVID-19 di Indonesia telah terkendali, ditandai dengan aktivitas masyarakat yang bisa dilakukan seperti sedia kala seperti sebelum pandemi melanda. Jika dilihat penambahan kasus positif mingguan di dalam negeri, kasus aktif dan kematian mingguan semuanya mengalami penurunan setidaknya dalam tiga pekan terakhir.

Namun jika dilihat secara global, terjadi tren positif mingguan di lima negara, yakni Jepang, Korea Selatan, Australia, Jerman dan China.

Kelima negara tersebut hingga sekarang masih mengalami penambahan kasus positif dari rata-rata sekitar 16.000 sampai 142.000 kasus setiap harinya.

Dengan situasi di Indonesia yang relatif terkendali, Wiku mengimbau agar setiap pihak menyikapi kondisi ini dengan prinsip kewaspadaan dalam berkegiatan sehari-hari, khususnya menjelang libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Meski sudah bisa dilakukan seperti saat normal, tapi seminimal mungkin gunakan masker dan rajin mencuci tangan dengan air atau hand sanitizer.

"Terlebih potensi peningkatan kasus lebih tinggi di akhir tahun karena aktivitas masyarakat yang meningkat dan diperlukan kerja sama semua pihak dari pemerintah pusat, daerah, penyedia tempat hiburan dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman COVID-19," katanya.


Tangkapan layar Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Reisa Broto Asmoro dalam Siaran Sehat yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (19/12/2022). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)


Vaksin dosis tiga


Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mencatat sebanyak 68.201.141 orang sudah menerima dosis ketiga atau booster pertama dari vaksin COVID-19, setelah bertambah 19.402 orang hingga Jumat pukul 12.00 WIB.

Dalam data Satgas yang ANTARA terima di Jakarta  penambahan juga terjadi pada penerima dosis pertama yang sekarang mencapai 203.952.641 orang, bertambah 4.718 orang dari hari sebelumnya.

174.666.157 orang juga sudah mendapatkan dosis kedua atau dosis lengkap. Mengalami peningkatan sebanyak 5.994 orang.

Hanya saja, jumlah penerima dosis keempat atau booster kedua yang hingga hari ini masih diprioritaskan bagi tenaga kesehatan dan lansia baru mencapai 1.130.087 orang saja atau hanya mengalami penambahan 2.437 orang.

Padahal, pemerintah telah menargetkan sebanyak 234.666.020 orang di Indonesia menerima vaksinasi COVID-19.

Oleh karenanya, Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengimbau semua keluarga untuk membantu lansia memeriksa secara rutin E-ticket untuk pemberian dosis keempat atau booster kedua yang diberikan pemerintah melalui Aplikasi Peduli Lindungi, guna mempercepat cakupan vaksinasi pada lansia.

Reisa menjelaskan untuk mengetahui langkah memeriksa E-ticket pemberian booster kedua, keluarga dapat mengajarkan lansia mengakses PeduliLindungi dan segera membuka salah satu fitur bernama vaksin dan imunisasi.

Setelah memilih fitur tersebut, lansia dapat menekan pilihan vaksin COVID-19 dan langsung di arahkan kepada pilihan tiket vaksin. Di sana, lansia dapat menekan kembali nama masing-masing untuk melihat status vaksinasinya.

“Kalau sudah muncul, itulah yang disebut dengan tiket untuk vaksin booster kedua dan bisa segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat karena ini banyak tersedianya lebih di rumah sakit-rumah sakit atau puskesmas yang menyediakan klinik-klinik Imunisasi,” katanya.

Tiket otomatis akan keluar bagi lansia yang datanya telah terdaftar di PeduliLindungi dan berusia di atas 60 tahun. Sedangkan terkait dengan akses vaksin, jumlah sentra vaksinasi memang tidak akan sebanyak awal pandemi. Namun keluarga dapat segera mengajak lansia ke fasilitas terdekat begitu tiket didapatkan.

“E-ticket biasanya keluar untuk booster kedua otomatis begitu sudah terdaftar usianya 60 tahun ke atas, lalu memang sudah jarak dari booster pertama yang didaftarkan di aplikasi tersebut itu enam bulan,” kata Reisa.

Reisa juga meminta agar masyarakat tetap mengikuti dan memantau kanal-kanal resmi dari pemerintah, supaya terhindari hoaks dan tidak melewatkan satu pun informasi terkait pemberian dan distribusi vaksin COVID-19, terlebih sebentar lagi masyarakat akan menyambut libur natal dan tahun baru 2023.

Diharapkan semua pihak dapat bekerja sama membangun lingkungan yang aman dari penularan infeksi COVID-19, sehingga semua kelompok dalam masyarakat dari yang rentan hingga sehat dapat terlindungi dan mencegah kenaikan kasus setelah masa libur panjang.




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Satgas: Jumlah pasien sembuh dari COVID-19 naik 2.812 orang

Pewarta : Hreeloita Dharma Shanti
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024