Kendari (ANTARA) - Ribuan warga di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara rela bersesak-desakan demi melihat langsung sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika melakukan kunjungan kerja di daerah tersebut, Selasa.
Ribuan warga dari berbagi pelosok di kota tersebut berdatangan di Pasar Wameo, Kelurahan Wameo, Kecamatan Batupoaro, Kota Baubau demi bersapa dengan orang nomor satu di negeri ini.
Kepadatan warga tak terbendung ketika melihat iring-iringan kendaraan Presiden bersama rombongan memasuki area pasar tersebut sekitar pukul 08.43 Wita, yang menjadi lokasi kunjungan kepala negara.
Warga dari berbagai usia mulai anak kecil hingga dewasa, laki-laki dan perempuan berebutan agar bisa berada di baris posisi paling depan.
Dengan tingginya antusiasme warga, membuat Paspampres dan pihak keamanan lainnya yakni TNI-Polri serta Satpol PP juga mengamankan lokasi dari euforia masyarakat dalam menyambut Presiden.
"Kami mau bertemu Presiden kami, Pak Jokowi..., Pak Jokowi....., lempar bajunya Pak," teriak seorang warga.
Presiden yang berkunjung di pasar tersebut terlihat menurunkan kaca jendela kendaraan. Sesekali Presiden turun dari mobil lalu melemparkan baju ke arah kerumunan massa yang menunggu kehadirannya.
Melihat Presiden melempar baju, ribuan warga kemudian terus berusaha mendekati mobil Presiden. Namun pihak Paspampres terus menjaga warga agar tidak terlalu dekat dengan kendaraan Presiden.
Neng Sumarsih salah satu warga asal Kelurahan Tarafu, Kecamatan Batupoaro, Kota Baubau yang mendapat baju dari Presiden Joko Widodo, Baubau, Selasa (27/9/2022) (ANTARA/Harianto)
Neng Sumarsih salah satu warga asal Kelurahan Tarafu, Kecamatan Batupoaro mengaku rela datang di Pasar Wameo sejak pukul 05.30 Wita demi bisa melihat langsung Presiden Jokowi.
"Datang dari jam 05.30 Wita tadi sudah stay di Pasar. Tidak pernah menyangka bisa dapat baju dari Pak Jokowi, ini pun penuh perjuangan, sampe lemes karena berapa tempat, harus kejar-kejar, sampe sekitar 200 meter baru bisa dapat baju ini," katanya.
Ibu tiga anak dengan cucu enam ini mengaku dirinya berjuang demi bisa bertemu langsung dengan Presiden. Apalagi selama ini dirinya melihat sosok Presiden hanya melalui TV.
Dia mengaku saat bertemu dan bersalaman dengan Presiden, ia ditawarkan untuk menerima tas tetapi dirinya menolak karena memilih baju yang bisa dipakai ke mana-mana yang memiliki kebanggaan tersendiri. Bahkan ketika mendapatkan baju, saat itu pula baju itu dipakai oleh dirinya.
"Saya tidak pernah bermimpi, tatapi saya punya niat bisa melihat Bapak Jokowi dari dekat. Bukan hanya dari TV. Alhamdulillah tadi lihat langsung, sempat salaman juga, beliau sangat luwes, luar biasa. Sangat merakyat, kami bangga sama Bapak Jokowi," ucap dia.
Menurutnya kedatangan Presiden Joko Widodo di Kota Baubau merupakan suatu kebanggaan bagi masyarakat setempat khususnya warga di daerah Kepulauan Buton yang memiliki julukan 'daerah seribu benteng'.
"Harapannya semoga dengan kedatangan Bapak Presiden Jokowi di Kota Baubau mempermudah percepatan pemekaran Provinsi Kepulauan Buton, kemudian kemajuan ekonomi pendidikan dan kesehatan di kota bau-bau," katanya.
Lapole Kasman Salamon (55) warga lainnya asal Kelurahan Kadolo Katapi Kilo Lima Kecamatan Wolio, mengaku sangat bangga menyambut kedatangan Presiden di Kota Baubau.
"Saya sangat bahagia, orang nomor satu bisa berkunjung di Sulawesi Tenggara utamanya di Kota Baubau, Jadi kami bangga selaku putera Kota Baubau, kami bangga," katanya.
Ia pun mengaku, rela berdesak-desakan dengan warga lainnya agar bisa melihat Presiden termasuk demi mendapat baju dari Kepala Negara saat berkunjung di Pasar Wameo.
"Ada kesusahan untuk mendapatkan baju ini, butuh perjuangan, kita saling rebutan, sampe tangan saya luka, karena rebutan. Pak Jokowi sendiri yang lempar ini baju, jadi kita rebut," ujar dia.
Dia mengaku tidak menyangka bisa mendapat baju dari Presiden Joko Widodo setelah menunggu sejak pagi sekitar pukul 06.00 Wita
"Mudah-mudahan kedatangan Presiden ini dapat membawa perubahan lagi bagi Baubau khususnya, dan Indonesia pada umumnya tanpa adanya sekat-sekat lagi," kata Lapole.
Selama melakukan kunjungan kerja di Kota Baubau, Presiden didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, dan Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse.
Dalam agenda kunjungan kerjanya, Presiden telah menerima anugerah Gelar Kehormatan Adat Kesultanan Buton, dan telah menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kantor Pos Indonesia Cabang Baubau. Selanjutnya bakal melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Buton dan Buton Selatan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Warga Baubau rela berdesak-desakan demi melihat Jokowi
Ribuan warga dari berbagi pelosok di kota tersebut berdatangan di Pasar Wameo, Kelurahan Wameo, Kecamatan Batupoaro, Kota Baubau demi bersapa dengan orang nomor satu di negeri ini.
Kepadatan warga tak terbendung ketika melihat iring-iringan kendaraan Presiden bersama rombongan memasuki area pasar tersebut sekitar pukul 08.43 Wita, yang menjadi lokasi kunjungan kepala negara.
Warga dari berbagai usia mulai anak kecil hingga dewasa, laki-laki dan perempuan berebutan agar bisa berada di baris posisi paling depan.
Dengan tingginya antusiasme warga, membuat Paspampres dan pihak keamanan lainnya yakni TNI-Polri serta Satpol PP juga mengamankan lokasi dari euforia masyarakat dalam menyambut Presiden.
"Kami mau bertemu Presiden kami, Pak Jokowi..., Pak Jokowi....., lempar bajunya Pak," teriak seorang warga.
Presiden yang berkunjung di pasar tersebut terlihat menurunkan kaca jendela kendaraan. Sesekali Presiden turun dari mobil lalu melemparkan baju ke arah kerumunan massa yang menunggu kehadirannya.
Melihat Presiden melempar baju, ribuan warga kemudian terus berusaha mendekati mobil Presiden. Namun pihak Paspampres terus menjaga warga agar tidak terlalu dekat dengan kendaraan Presiden.
Neng Sumarsih salah satu warga asal Kelurahan Tarafu, Kecamatan Batupoaro mengaku rela datang di Pasar Wameo sejak pukul 05.30 Wita demi bisa melihat langsung Presiden Jokowi.
"Datang dari jam 05.30 Wita tadi sudah stay di Pasar. Tidak pernah menyangka bisa dapat baju dari Pak Jokowi, ini pun penuh perjuangan, sampe lemes karena berapa tempat, harus kejar-kejar, sampe sekitar 200 meter baru bisa dapat baju ini," katanya.
Ibu tiga anak dengan cucu enam ini mengaku dirinya berjuang demi bisa bertemu langsung dengan Presiden. Apalagi selama ini dirinya melihat sosok Presiden hanya melalui TV.
Dia mengaku saat bertemu dan bersalaman dengan Presiden, ia ditawarkan untuk menerima tas tetapi dirinya menolak karena memilih baju yang bisa dipakai ke mana-mana yang memiliki kebanggaan tersendiri. Bahkan ketika mendapatkan baju, saat itu pula baju itu dipakai oleh dirinya.
"Saya tidak pernah bermimpi, tatapi saya punya niat bisa melihat Bapak Jokowi dari dekat. Bukan hanya dari TV. Alhamdulillah tadi lihat langsung, sempat salaman juga, beliau sangat luwes, luar biasa. Sangat merakyat, kami bangga sama Bapak Jokowi," ucap dia.
Menurutnya kedatangan Presiden Joko Widodo di Kota Baubau merupakan suatu kebanggaan bagi masyarakat setempat khususnya warga di daerah Kepulauan Buton yang memiliki julukan 'daerah seribu benteng'.
"Harapannya semoga dengan kedatangan Bapak Presiden Jokowi di Kota Baubau mempermudah percepatan pemekaran Provinsi Kepulauan Buton, kemudian kemajuan ekonomi pendidikan dan kesehatan di kota bau-bau," katanya.
Lapole Kasman Salamon (55) warga lainnya asal Kelurahan Kadolo Katapi Kilo Lima Kecamatan Wolio, mengaku sangat bangga menyambut kedatangan Presiden di Kota Baubau.
"Saya sangat bahagia, orang nomor satu bisa berkunjung di Sulawesi Tenggara utamanya di Kota Baubau, Jadi kami bangga selaku putera Kota Baubau, kami bangga," katanya.
Ia pun mengaku, rela berdesak-desakan dengan warga lainnya agar bisa melihat Presiden termasuk demi mendapat baju dari Kepala Negara saat berkunjung di Pasar Wameo.
"Ada kesusahan untuk mendapatkan baju ini, butuh perjuangan, kita saling rebutan, sampe tangan saya luka, karena rebutan. Pak Jokowi sendiri yang lempar ini baju, jadi kita rebut," ujar dia.
Dia mengaku tidak menyangka bisa mendapat baju dari Presiden Joko Widodo setelah menunggu sejak pagi sekitar pukul 06.00 Wita
"Mudah-mudahan kedatangan Presiden ini dapat membawa perubahan lagi bagi Baubau khususnya, dan Indonesia pada umumnya tanpa adanya sekat-sekat lagi," kata Lapole.
Selama melakukan kunjungan kerja di Kota Baubau, Presiden didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, dan Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse.
Dalam agenda kunjungan kerjanya, Presiden telah menerima anugerah Gelar Kehormatan Adat Kesultanan Buton, dan telah menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kantor Pos Indonesia Cabang Baubau. Selanjutnya bakal melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Buton dan Buton Selatan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Warga Baubau rela berdesak-desakan demi melihat Jokowi