Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan DKI Jakarta mencatatkan penambahan kasus harian terkonfirmasi positif COVID-19 terbanyak mencapai 2.060 orang hingga Kamis, pukul 12.00 WIB.

Data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, Kamis mencatat penambahan kasus COVID-19 itu diikuti Provinsi Jawa Barat 676 orang, Banten 472 kasus, Jawa Timur 269 kasus, dan Jawa Tengah 145 kasus.

Kasus terkonfirmasi positif itu menambah jumlah kasus harian nasional COVID-19 mencapai 4.039 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi positif sejak Maret 2020 berjumlah 6.301.523 orang.

Sementara itu tercatat, pasien sembuh COVID-19 harian terbanyak dilaporkan di Provinsi DKI Jakarta 2.418 orang, Jawa Barat 982 orang, Jawa Timur 441 orang, Banten 324 orang, dan Bali 234 orang.

Dengan demikian, secara nasional angka kesembuhan harian bertambah 5.250 orang, sehingga total mencapai 6.092.306 orang. Sedangkan penambahan kasus meninggal tercatat sebanyak 21 orang, yakni di Provinsi Jawa Timur enam orang, Jawa Tengah lima orang, DKI Jakarta, Banten, Bali masing-masing dua orang, Riau, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Aceh masing-masing satu orang.

Satgas COVID-19 juga mencatat, jumlah kasus aktif yang mencakup penderita COVID-19 yang masih menjalani perawatan dan isolasi mandiri pada hari ini sebanyak 51.900 kasus aktif, turun 1.232 orang dibandingkan hari sebelumnya (17/8). Selain itu terdapat pula 4.680 orang yang masuk dalam kategori suspek.


Hasil tersebut didapat setelah dilakukan pengujian pada hari ini terhadap 81.697 spesimen dari 35.325 orang yang diperiksa di ratusan jaringan laboratorium di seluruh Indonesia.

Tingkat positif atau positivity rate spesimen harian adalah 9,59 persen dan untuk tingkat positivity rate orang harian adalah 11,43 persen.

Koordinator Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia saat ini memperlihatkan perkembangan signifikan ke arah lebih baik dibandingkan tahun lalu.

"Indonesia terus menunjukkan perbaikan dalam jumlah kasus dan penanganan COVID-19 hingga saat ini," kata Wiku.

Wiku menjelaskan bahwa hal itu dapat terlihat dari perbandingan kondisi 17 Agustus 2021 dengan 17 Agustus 2022 dengan terjadi penurunan kasus positif harian sebesar 53 persen dibandingkan tahun lalu. Pada tahun ini terdapat sekitar 5.000 kasus harian, jauh lebih rendah dibandingkan 11.000 kasus per hari pada 2021.

Baca juga: Sebanyak 51.124 jiwa warga Kendari sudah melakukan vaksinasi penguat
Ilustrasi: kegiatan vaksinasi COVID-19 di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Booster
Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 melaporkan jumlah warga Indonesia yang telah menerima dosis ketiga atau penguat pertama mencapai 58,92 juta jiwa hingga Kamis, pukul 12.00 WIB.

Data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta  mencatat jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan tiga dosis vaksin COVID-19 bertambah 25.818 orang, sehingga mencapai total 58.929.057 orang.

Dengan demikian maka tercatat, suntikan dosis penguat vaksin COVID-19 sudah diberikan pada 25,11 persen dari total warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19, sebanyak 234.666.020 juta orang.

Sementara itu, penduduk yang mendapatkan dua dosis vaksin COVID-19 bertambah 8.577 orang menjadi 170.558.244 orang, yang meliputi 72,68 persen dari total sasaran.

Penerima dosis pertama bertambah 10.286 orang, sehingga jumlah keseluruhan mencapai 203.037.880 orang atau sudah diberikan pada 86,32 persen dari total sasaran.

Untuk vaksinasi dosis keempat telah disuntikkan sebanyak 271.379 dosis kepada para tenaga kesehatan.

Sebelumnya, Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengemukakan vaksin COVID-19 dosis penguat atau booster pertama menjadi suatu keharusan yang perlu diprioritaskan dan dilakukan masyarakat sebab terbukti meningkatkan kadar antibodi.

"Yang sudah jelas, bahwa booster pertama itu adalah suatu keharusan kita lakukan. Kita tuntaskan, dalam arti karena dari data mengindikasikan kita berhasil mencapai level kadar antibodi yang cukup tinggi," kata Pandu Riono.

Pandu mengatakan serologi survei (serosurvei) antibodi yang dilakukan Kementerian Kesehatan RI dan Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) menunjukkan kadar antibodi yang dimiliki 98,5 persen penduduk Indonesia meningkat lebih dari empat kali lipat pada Juli 2022, dibandingkan Desember 2021.




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DKI tambah kasus harian positif COVID-19 terbanyak capai 2.060 kasus

Pewarta : Zubi Mahrofi
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024