Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi menyebut bahwa penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tidak hanya dilandasi atas nilai-nilai keagamaan semata tetapi juga mengandung makna nilai-nilai kebangsaan yang menjunjung tinggi persatuan dalam kebhinekaan dan toleransi.

"Penyelenggaraan MTQ juga mengandung makna dan nilai-nilai kebangsaan yang senantiasa menjunjung tinggi persatuan dalam kebhinekaan, toleransi, saling menghormati, saling menghargai dan saling menyayangi dalam perbedaan," kata Ali Mazi pada pembukaan MTQ ke-XXIX tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara dalam keterangan tertulis Juru Bicara Gubernur Sultra Ilham Q. Moehiddin diterima di Kendari, Kamis.

Menurut Gubernur, MTQ sebagai salah satu kegiatan keagamaan di Indonesia yang secara historis dimulai sejak tahun 1940 hingga hari ini, telah mengalami berbagai pengembangan yang penyelenggaraan tidak hanya dilandasi atas nilai-nilai keagamaan semata yang menjadi ruh dan semangat utama tetapi juga semangat kebangsaan.

Gubernur mengatakan, pelaksanaan kegiatan MTQ menjadi bagian dari implementasi program prioritas pemerintah provinsi, khususnya Program Sulawesi Tenggara Beriman.

"Oleh karena itu, saya selaku Gubernur Sulawesi Tenggara senantiasa mendorong dan memberikan dukungan penuh terhadap upaya menyukseskan kegiatan MTQ, khususnya terkait penyediaan dan alokasi anggaran kegiatan MTQ," ujar Ali Mazi.

Gubernur Ali Mazi berharap kepada para bupati/wali kota se-Sulawesi Tenggara agar memiliki komitmen yang sama dalam menempatkan kegiatan MTQ sebagai salah satu program prioritas di tingkat kabupaten/kota.

Ketua Panitia MTQ Provinsi Sulawesi Tenggara, Yusmin menjelaskan seluruh umat beragama dan paguyuban se-Sulawesi Tenggara mendukung penuh pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-29 Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara, mulai 10 hingga 16 Agustus 2022 di Kota Kendari.

“MTQ kali ini menjadi hal yang baru karena diikuti seluruh umat beragama dalam arti memberikan dukungan, termasuk paguyuban yang ada di Sulawesi Tenggara,” kata Yusmin yang juga sebagai Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Sultra.

MTQ tingkat provinsi ini, akan menjadi pilot projek Sulawesi Tenggara dan nasional karena disamping sebagai ajang prestasi yang bernilai ibadah, namun juga bernilai seni, sebab diawali dengan Pawai Ta’aruf dan Etno Religi Karnaval berupa kendaraan hias dan paguyuban dari berbagai suku budaya di Sulawesi Tenggara.

Sementara itu, Ketua Umum Masyarakat Toraja Indonesia Sulawesi Tenggara Effendy Patulak, mewakili umat Kristiani, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah mengundang untuk berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara.

Ditempat yang sama, Perwakilan Kerukunan Masyarakat Bali Sulawesi Tenggara, I Gede Panca menilai pelaksanaan MTQ kali ini merupakan hal baru karena melibatkan semua etnis dan umat beragama, sehingga makin memperkokoh toleransi dan keberagaman.

Kegiatan MTQ XXIX tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara berpusat di beberapa tempat antara lain di Hotel Azizah, Masjid Raya Al Kautsar, Kantor LPMP, dan Kantor Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024