Baubau (ANTARA) -
PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Baubau, Sulawesi Tenggara, menyampaikan kapal mesin (KM) Ciremai yang diagendakan akan sandar ke Pelabuhan Murhum daerah itu pada 3 Agustus 2022 terpaksa dilakukan penundaan.

"Jadi kita koreksi kembali, bahwa yang tadinya (KM Ciremai) mau masuk pada 3 Agustus di Baubau sekarang dibatalkan," ujar Kepala Bagian Operasi PT Pelni Cabang Baubau, Andi Ramdan, di Baubau, Sabtu.

Ia mengatakan, penundaan keberangkatan kapal tersebut ke Baubau setelah pihaknya menerima informasi dari pusat. Hanya saja ia tidak memastikan secara pasti penyebab dibatalkannya pelayaran KM Ciremai itu.

"Ya jawaban yang kami terima hanya kendala operasional saja, apakah karena ada gangguan teknis mesin atau apa kami belum tahu, tapi ada emplooi baru bahwa Ciremai batal masuk," terangnya.

Namun demikian, penumpang yang sudah membeli tiket dikembalikan uangnya 100 persen sesuai pembayaran tiket.

Mengenai kepastian kapan kapal berdaya muat ribuan orang itu beroperasi kembali, pihaknya belum mengetahui secara pasti dan masih menunggu jadwal dari Pelni pusat.

"Kalau sudah ada jadwal dari pusat berarti Ciremai siap berangkat. Jadi kita masih menunggu," ujar Andi Ramdan yang baru bertugas di Pelni Baubau setelah sebelumnya di Pelni Semarang.

Selama KM Ciremai melaksanakan penundaan keberangkatan tidak ada kapal pengganti pada rute tetapnya.

Dia juga mengimbau masyarakat untuk bersabar menunggu adanya penundaan keberangkatan kapal tersebut.

"Kami sebagai manajemen PT Pelni juga menyampaikan mohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat, karena (kendala) terjadi diluar dugaan kita sehingga kapal tidak bisa berlayar sementara," tutupnya.
  Ilustrasi - KM Ciremai angkut ribuan pemudik yang menggunakan sepeda motor. (ANTARA/HO-Pelni)
Muncul Asap

Seperti diberitakan sebelumnya Badan Usaha Milik Negara PT Pelayaran Nasional Indonesia atau Pelni (Persero) memastikan Kapal Mesin (KM) Ciremai hanya mengangkut anak buah kapal (ABK) saat kemunculan asap pada posisi labuh jangkar berjarak 3,2 mil laut (nautical mile/NM) dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis.

Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI (Persero) Opik Taupik dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan kapal hanya diisi oleh kru kapal dan tidak mengangkut penumpang umum karena sedang menunggu jadwal pelayaran.

"Tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini dan situasi sudah sepenuhnya aman terkendali," ujar Opik Taupik.

Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni Opik Taupik menginformasikan Anak Buah Kapal (ABK) KM Ciremai dapat mengendalikan asap dengan penanganan cepat dan bantuan berbagai pihak, seperti Komando Lintas Laut Militer dan Pangkalan Utama Angkatan Laut di Tanjung Priok.

Kemudian Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Priok dan Korps Kepolisian Air dan Udara Badan Pemeliharaan Keamanan Kepolisian Republik Indonesia, armada Kementerian Perhubungan dan Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta kapal tunda (tug boat) milik PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo (Persero).

"Alhamdulillah sumber asap sudah berhasil kami tangani dan saat ini kami fokus melakukan pemeriksaan terkait penyebab munculnya asap di KM Ciremai," ujar Opik.

Saat ini otoritas terkait sedang melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengetahui penyebab kemunculan asap pada KM Ciremai.

KM Ciremai merupakan kapal yang melayani rute Tanjung Priok-Surabaya-Makassar-BauBau-Sorong-Manokwari-Biak-Jayapura-Biak-Manokwari-Sorong-Namlea-BauBau-Makassar-Surabaya-Tanjung Priok.

Diketahui, KM Ciremai maupun seluruh armada kapal PT Pelni (Persero) dilengkapi dengan alat keselamatan yang sesuai dengan standar internasional dan ABK pun terlatih dalam menghadapi situasi darurat.

PT Pelni (Persero) juga memiliki komando penanganan cepat (Management Response Team/ MRT) yang bertugas ketika terjadi insiden di atas kapal.

Baca juga: Pelni sebut KM Ciremai hanya bawa ABK saat kemunculan asap di Tanjung Priok

Baca juga: Pelni Baubau: KM Ciremai beroperasi awal Agustus usai perawatan

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024