Jayapura (ANTARA) - Satu Peleton Brimob saat ini dikirim ke Kenyam dari Timika, Papua, setelah terjadi penyerangan terhadap warga sipil yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB)
Dirkrimum Polda Papua Kombes Faizal Rahmadani. (ANTARA/Evarukdijati)
Sembilan warga meninggal
Sebanyak sembilan warga sipil dilaporkan meninggal akibat ditembak dan dianiaya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nogolaid, Kabupaten Nduga, Papua.
"Memang benar ada insiden penyerangan terhadap warga sipil hingga mengakibatkan 10 orang alami luka tembak, sembilan orang di antaranya meninggal," kata Direktur Reskrimum Polda Papua Kombes Polisi Faizal Rahmadani di Jayapura, Sabtu.
Ia mengakui belum mendapat laporan lengkap terkait dengan kronologi kejadian karena anggotanya lebih mengutamakan mengevakuasi korban.
"Saat ini anggota sedang melakukan penyelidikan guna memastikan apakah ada korban lagi dalam insiden tersebut atau tidak," katanya.
Nama-nama korban yang meninggal, yaitu Pdt. Elias Serbaye (54th), Yulius Watu, (23th ), Habertus Goti (41th), Daenk Maramli (41 ), Taufan Amir (42 th), Johan (26 th), Alex (45th), Yuda Hurusinga, Has Jon, (41), dan Sirajudi (27).
Adapun yang dilaporkan dalam kondisi kritis adalah Sudirman. Semua korban sudah dievakuasi ke Puskesmas Kenyam.
Ketika ditanya pelaku penyerangan, Dirkrimum Polda Papua mengaku pelakunya adalah kelompok KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Saat ini tim Satgas Damai Cartenz sudah berada di tempat kejadian perkara (TKP) bersama anggota Polres Nduga dan anggota TNI, jelas Faizal Rahmadani.
Baca juga: Sembilan warga sipil meninggal dunia ditembak KKB di Nduga Papua
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Satu Peleton Brimob dikirim ke Kenyam
Direktur Rekrimum Polda Papua Kombes Pol. Faizal Rahmadani di Jayapura, Sabtu, mengatakan personel Brimob yang dikirim ke Kenyam itu untuk membantu pengamanan di wilayah itu.
Ia mengakui pasukan TNI dan Polri di daerah itu memang sudah cukup banyak, namun penambahan satu peleton Brimob untuk memperkuat pengamanan di daerah itu mengingat anggota Reskrim Polda Papua akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) .
"Saya juga akan ke Kenyam," kata Faizal Rahmadani.
Insiden penyerangan dan penembakan yang dilakukan KKB di Nogolaid, Kabupaten Nduga, Papua terjadi sekitar pukul 09.47 WIT.
Penyerangan itu dilakukan KKB di kios dengan cara menembak warga yang ada di sekitarnya.
Sebanyak sembilan orang meninggal dalam insiden tersebut, yaitu Pdt. Elias Serbaye (54th), Yulius Watu, (23th ), Habertus Goti (41th), Daenk Maramli (41 ), Taufan Amir (42 th), Johan (26 th), Alex (45th), Yuda Hurusinga, Has Jon, (41), Sirajudi ( 27 ), sedangkan seorang mengalami luka-luka, yakni Sudirman.
Sembilan warga meninggal
Sebanyak sembilan warga sipil dilaporkan meninggal akibat ditembak dan dianiaya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nogolaid, Kabupaten Nduga, Papua.
"Memang benar ada insiden penyerangan terhadap warga sipil hingga mengakibatkan 10 orang alami luka tembak, sembilan orang di antaranya meninggal," kata Direktur Reskrimum Polda Papua Kombes Polisi Faizal Rahmadani di Jayapura, Sabtu.
Ia mengakui belum mendapat laporan lengkap terkait dengan kronologi kejadian karena anggotanya lebih mengutamakan mengevakuasi korban.
"Saat ini anggota sedang melakukan penyelidikan guna memastikan apakah ada korban lagi dalam insiden tersebut atau tidak," katanya.
Nama-nama korban yang meninggal, yaitu Pdt. Elias Serbaye (54th), Yulius Watu, (23th ), Habertus Goti (41th), Daenk Maramli (41 ), Taufan Amir (42 th), Johan (26 th), Alex (45th), Yuda Hurusinga, Has Jon, (41), dan Sirajudi (27).
Adapun yang dilaporkan dalam kondisi kritis adalah Sudirman. Semua korban sudah dievakuasi ke Puskesmas Kenyam.
Ketika ditanya pelaku penyerangan, Dirkrimum Polda Papua mengaku pelakunya adalah kelompok KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Saat ini tim Satgas Damai Cartenz sudah berada di tempat kejadian perkara (TKP) bersama anggota Polres Nduga dan anggota TNI, jelas Faizal Rahmadani.
Baca juga: Sembilan warga sipil meninggal dunia ditembak KKB di Nduga Papua
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Satu Peleton Brimob dikirim ke Kenyam