Jakarta (ANTARA) - Kasus COVID-19 di Indonesia mengalami penambahan sebesar 1.794 orang yang disertai juga peningkatan pasien yang pulih sebanyak 1.789 orang, menurut data yang dihimpun Satuan Tugas Penanganan COVID-19 diterima di Jakarta, Sabtu.

Data itu memperlihatkan bahwa masih terjadi juga penambahan pasien COVID-19 yang meninggal dunia sebanyak lima orang. Dengan demikian telah terakumulasi 6.092.303 kasus COVID-19 sejak 2020, di antaranya 5.918.643 orang telah dinyatakan pulih dan 156.745 orang meninggal dunia.

Kasus aktif atau pasien yang menjalani perawatan dan isolasi setelah terkonfirmasi positif COVID-19 saat ini adalah 16.915 orang. Terdapat pula 3.765 orang yang masuk kategori suspek.

Penambahan kasus didapat setelah 63.226 spesimen dari 45.886 orang diperiksa di ratusan jejaring laboratorium di seluruh Indonesia. Total 100.962.881 spesimen dari 66.680.565 orang telah diperiksa sejak kasus pertama terkonfirmasi pada Maret 2020.

Tingkat positif atau positivity rate nasional harian untuk kategori spesimen adalah 5,14 persen dan kategori orang harian adalah 3,91 persen.

Provinsi yang melaporkan peningkatan kasus terbesar pada hari ini adalah DKI Jakarta dengan 983 kasus baru, Jawa Barat 347 kasus baru, Banten 213 kasus baru, Jawa Timur 103 kasus baru dan Bali sebanyak 54 kasus baru.

Sebelumnya, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengimbau kepada masyarakat untuk mematuhi kebijakan pengendalian COVID-19 terkini.

Dalam konferensi pers daring di Jakarta, Jumat kemarin (1/7) Wiku menjelaskan kondisi COVID-19 terkini sangat dinamis dan ditambah dengan adanya periode libur sekolah maka memungkinkan adanya peningkatan aktivitas masyarakat.

Ia mendorong masyarakat untuk mematuhi kebijakan COVID-19 terkini seperti perjalanan antarwilayah di Indonesia berlaku wajib vaksin lengkap atau penguat (booster) untuk tidak menjalani tes COVID-19 sebelum berpergian.

Untuk yang baru menerima satu dosis vaksin maka perlu melakukan tes COVID-19 dan bagi yang tidak bisa menjalani vaksinasi maka perlu memperlihatkan surat keterangan dari rumah sakit.
  Dokumen- Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin dosis ketiga (booster) jenis Pfizer kepada warga di Pendopo Indramayu, Jawa Barat, Selasa (18/1/2022). (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/foc)
 
Penerima vaksin dosis ketiga bertambah 151.606 orang sehingga total penduduk Indonesia yang sudah mendapatkan vaksin penguat atau booster adalah sebanyak 50.898.137 orang, berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Data tersebut juga memperlihatkan penerima dosis kedua kini mencapai 169.111.754 orang atau bertambah 39.889 orang dibandingkan Jumat kemarin (1/7).

Sementara masyarakat yang sudah menjalani vaksinasi pertama juga meningkat sebanyak 22.606 orang, menjadikan sejauh ini 201.557.401 orang telah mendapatkan dosis pertama dari vaksin COVID-19.

Pemerintah Indonesia sebelumnya menargetkan 208.265.720 masyarakat untuk mendapatkan vaksin COVID-19 untuk mendapatkan kekebalan komunal atau herd immunity terhadap penyakit yang menyerang sistem pernapasan tersebut. Arsip - Binda DIY melakukan vaksinasi di Padukuhan Salam, Salamrejo, Kabupaten Kulon Progo, Sabtu (2/7). (ANTARA/HO-Dokumen Binda DIY)

Jumlah kasus COVID-19 di Indonesia juga bertambah sebanyak 1.794 kasus baru, yang disertai peningkatan pasien pulih 1.789 orang dan lima orang meninggal dunia.

Dalam keterangan pers daring di Jakarta pada Jumat kemarin (1/7), Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menjelaskan cakupan vaksinasi booster secara nasional baru mencapai 24 persen.

Cakupan itu, katanya, belum tampak signifikan.

"Selain itu, 28 dari 34 provinsi cakupan vaksinnya juga masih di bawah 30 persen. Hanya Bali yang sudah di atas 50 persen, disusul dengan DKI dan Kepulauan Riau di atas 40 persen. DIY, Jawa Barat dan Kalimantan Timur di atas 30 persen," tuturnya.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kasus COVID-19 bertambah 1.794 orang disertai 1.789 pasien pulih

Pewarta : Prisca Triferna Violleta
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024