Mekkah (ANTARA) - Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad mengatakan Indonesia resmi mendapatkan tambahan kuota haji sebanyak 10.000 pada 2022.
" Iya tahun ini penambahan kuota 10.000," katanya di Mekkah, Jumat.
Menurut dia pemberian kuota tambahan tersebut seperti tradisi karena Pemerintah Arab Saudi memberikan tambahan hampir setiap tahun.
Seperti tahun 2019, seingat Azis juga ada penambahan kuota sebanyak 10.000. Penambahan kuota sudah beberapa kali dan jumlah 10.000 itu biasa diberikan .
"Sebetulnya itu tradisi ya. Pemerintah Saudi memberikan tambahan kuota hampir tiap tahun, kuota 10.000 itu hampir tiap tahun," kata dia.
Sebelumnya kuota haji Indonesia sebanyak 100.051, dengan adanya kuota tambahan itu akan bertambah. Sedangkan untuk teknis pembagian kuota tambahan tersebut, Azis menyerahkan ke pemerintah pusat.
"Sebetulnya kalau jumlah itu katakan dua minggu sebelumnya mungkin itu masuk dalam kuota yang sekarang. Cuma kan karena secara teknis memerlukan proses yang agak panjang dan mungkin juga penambahan pendanaan," tambah dia.
Terutama terkait biaya masyair atau puncak haji yang sebelumnya ada kenaikan, untuk mendapatkan penambahan dana harus melalui proses dan izin DPR.
"Kalau penambahan untuk mendapatkan uang katakanlah uang dari mana sumbernya, dari BPKH harus melalui DPR. Padahal kan DPR sedang reses sekarang. Tidak mungkin kan. Hak-hal teknis seperti mungkin tidak terantisipasi oleh pemerintah Saudi karena berbeda cara pendekatannya," demikian Abdul Azis.
Proses pemberangkatan jamaah calon Haji sultra kloter 8 UPG dari Embarkasi Makasar ke Arab Saudi, Jumat (24/6/2022). (ANTARA/HO-Kemenag Sultra/am.)
Kepala Kanwil Kemenag Sulawesi Utara H Zainal Mustamin menyatakan bahwa seluruh jamaah calon haji (JCH) asal Provinsi Sulawesi Tenggara (JCH Sultra) telah diberangkatkan seluruhnya menuju Tanah Suci di Arab Saudi.
"Dengan demikian, maka seluruh JCH asal Sultra yang berjumlah 931 orang sudah diterbangkan ke Arab Saudi," katanya di Kendari, Jumat .
Ia menjelaskan keseluruhan JCH itu setelah sebanyak 145 JCH Sultra yang tergabung di Kelompok Terbang (Kloter) 8 UPG Embarkasi Makassar bertolak dari Bandara Hasanuddin Makassar menuju Jeddah, Arab Saudi, Jumat pukul 04.20 WITA.
Disebutkan JCH yang tergabung dalam kloter 8-UPG berjumlah 145 orang, meliputi Kabupaten Kolaka 1 orang, Kabupaten Konawe Selatan 23 orang, Kabupaten Bombana 47 orang, Kabupaten Buton Utara 14 orang, Kabupaten Kolaka Timur 60 orang dan 1 orang petugas serta satu PHD yang menyertai jemaah.
Ia menjelaskan Kloter 8-UPG ini merupakan kloter gabungan antara JCH asal Sultra dan JCH asal Sulawesi Selatan.
Sekretaris PPIH Embarkasi Makassar, H. Ikbal Ismail kembali mengingatkan, jika saat ini cuaca Arab Saudi baik di Mekkah maupun di Madinah mencapai hingga 48 derajat Celcius.
Sehingga dirinya mengimbau kepada jemaah untuk senantiasa menjaga kesehatan, dan tidak melakukan aktifitas yang kurang penting.
"Jaga kesehatan, makan teratur serta perbanyak minum air putih. Saat ini cuaca Arab Saudi sangat panas, maka sebaiknya jemaah mengurangi aktifitas yang tidak terlalu penting," katanya.
Setelah menyerahkan bendera kepada ketua kloter, CJH kloter 8 resmi dilepas oleh Embarkasi Makassar.
Turut menghadiri pelepasan JCH itu Plh Kepala Bidang PHU Kanwil Kemenag Sultra, Hj. Yuni Susilowati, Kepala Kemenag Konawe Selatan, H. Joko serta Kepala Seksi PHU Kab/Kota yang menyertai jemaah kloter 8 UPG.
Sebelumnya, pada Rabu (22/6) pukul 20.00 WITA telah diterbangkan kloter 6 Asal Sultra kemudian pada Kamis (23/6) pukul 23.00 wita telah diterbangkan kloter 7 ke Arab Saudi dari Bandara Hasanuddin Makassar.
Jamaah calon Haji Sultra yang berjumlah 931 orang tersebut tergabung dalam tiga kloter yakni dua kloter penuh (kloter 6 dan kloter 7) dan satu kloter gabungan (kloter 8).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dubes: Indonesia resmi dapat tambahan kuota haji 10.000 pada 2022
" Iya tahun ini penambahan kuota 10.000," katanya di Mekkah, Jumat.
Menurut dia pemberian kuota tambahan tersebut seperti tradisi karena Pemerintah Arab Saudi memberikan tambahan hampir setiap tahun.
Seperti tahun 2019, seingat Azis juga ada penambahan kuota sebanyak 10.000. Penambahan kuota sudah beberapa kali dan jumlah 10.000 itu biasa diberikan .
"Sebetulnya itu tradisi ya. Pemerintah Saudi memberikan tambahan kuota hampir tiap tahun, kuota 10.000 itu hampir tiap tahun," kata dia.
Sebelumnya kuota haji Indonesia sebanyak 100.051, dengan adanya kuota tambahan itu akan bertambah. Sedangkan untuk teknis pembagian kuota tambahan tersebut, Azis menyerahkan ke pemerintah pusat.
"Sebetulnya kalau jumlah itu katakan dua minggu sebelumnya mungkin itu masuk dalam kuota yang sekarang. Cuma kan karena secara teknis memerlukan proses yang agak panjang dan mungkin juga penambahan pendanaan," tambah dia.
Terutama terkait biaya masyair atau puncak haji yang sebelumnya ada kenaikan, untuk mendapatkan penambahan dana harus melalui proses dan izin DPR.
"Kalau penambahan untuk mendapatkan uang katakanlah uang dari mana sumbernya, dari BPKH harus melalui DPR. Padahal kan DPR sedang reses sekarang. Tidak mungkin kan. Hak-hal teknis seperti mungkin tidak terantisipasi oleh pemerintah Saudi karena berbeda cara pendekatannya," demikian Abdul Azis.
Kepala Kanwil Kemenag Sulawesi Utara H Zainal Mustamin menyatakan bahwa seluruh jamaah calon haji (JCH) asal Provinsi Sulawesi Tenggara (JCH Sultra) telah diberangkatkan seluruhnya menuju Tanah Suci di Arab Saudi.
"Dengan demikian, maka seluruh JCH asal Sultra yang berjumlah 931 orang sudah diterbangkan ke Arab Saudi," katanya di Kendari, Jumat .
Ia menjelaskan keseluruhan JCH itu setelah sebanyak 145 JCH Sultra yang tergabung di Kelompok Terbang (Kloter) 8 UPG Embarkasi Makassar bertolak dari Bandara Hasanuddin Makassar menuju Jeddah, Arab Saudi, Jumat pukul 04.20 WITA.
Disebutkan JCH yang tergabung dalam kloter 8-UPG berjumlah 145 orang, meliputi Kabupaten Kolaka 1 orang, Kabupaten Konawe Selatan 23 orang, Kabupaten Bombana 47 orang, Kabupaten Buton Utara 14 orang, Kabupaten Kolaka Timur 60 orang dan 1 orang petugas serta satu PHD yang menyertai jemaah.
Ia menjelaskan Kloter 8-UPG ini merupakan kloter gabungan antara JCH asal Sultra dan JCH asal Sulawesi Selatan.
Sekretaris PPIH Embarkasi Makassar, H. Ikbal Ismail kembali mengingatkan, jika saat ini cuaca Arab Saudi baik di Mekkah maupun di Madinah mencapai hingga 48 derajat Celcius.
Sehingga dirinya mengimbau kepada jemaah untuk senantiasa menjaga kesehatan, dan tidak melakukan aktifitas yang kurang penting.
"Jaga kesehatan, makan teratur serta perbanyak minum air putih. Saat ini cuaca Arab Saudi sangat panas, maka sebaiknya jemaah mengurangi aktifitas yang tidak terlalu penting," katanya.
Setelah menyerahkan bendera kepada ketua kloter, CJH kloter 8 resmi dilepas oleh Embarkasi Makassar.
Turut menghadiri pelepasan JCH itu Plh Kepala Bidang PHU Kanwil Kemenag Sultra, Hj. Yuni Susilowati, Kepala Kemenag Konawe Selatan, H. Joko serta Kepala Seksi PHU Kab/Kota yang menyertai jemaah kloter 8 UPG.
Sebelumnya, pada Rabu (22/6) pukul 20.00 WITA telah diterbangkan kloter 6 Asal Sultra kemudian pada Kamis (23/6) pukul 23.00 wita telah diterbangkan kloter 7 ke Arab Saudi dari Bandara Hasanuddin Makassar.
Jamaah calon Haji Sultra yang berjumlah 931 orang tersebut tergabung dalam tiga kloter yakni dua kloter penuh (kloter 6 dan kloter 7) dan satu kloter gabungan (kloter 8).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dubes: Indonesia resmi dapat tambahan kuota haji 10.000 pada 2022