Kendari (ANTARA) - Pengunjung di stan pameran Halo Sultra Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) di alun-alun Kotamara Baubau disuguhkan dengan manisnya olahan pangan dari biji sorgum.
Pejabat eselon tiga Dinas Tanaman pangan dan Peternakan Sultra, Abdul Rahim Undu di Kendari, Rabu, mengatakan tanaman sorgum merupakan tanaman serealia yang dapat tumbuh pada berbagai keadaan lingkungan sehingga potensial dikembangkan, khususnya pada lahan marginal beriklim kering di Indonesia termasuk di Sultra.
Ia menyebutkan tanaman tersebut sangat baik untuk sumber bahan pangan pengganti nasi atau jagung karena memiliki kandungan serat cukup tinggi.
"Jadi tanaman ini sebelumnya dimakan seperti nasi dan jagung oleh warga, tetapi lama kelamaan tidak berkembang sekarang dikembangkan lagi untuk bahan konsumsi," tuturnya.
Ia berharap, sorgum bisa menambah khasanah bahan pangan di Sultra karena mengandung serat kasar begitu banyak sehingga baik untuk pencernaan. Selain itu dapat dijadikan berbagai macam olahan makanan seperti popcorn dari sorgum, serta cemilan manis lainnya seperti jipang dari sorgum.
"Sekarang ini harga jualnya masih eksklusif, semoga ke depan juga terus berkembang harganya bisa mengikut harga pangan lainnya," tambahnya.
Tanaman biji berkeping satu tersebut telah berkembang di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) sebagai pilot project. Daerah lainnya di Sultra seperti Wakatobi sudah mulai melirik tanaman yang berasal dari negara Afrika itu.
"Kami berharap kabupaten lain di Sultra seperti Konawe, Konawe Selatan Bombana dan Konawe Utara juga dapat menanam tanaman ini, karena memiliki iklim tropis yang cocok untuk tanaman sorgum," ujar Rahim Undu.*
Pejabat eselon tiga Dinas Tanaman pangan dan Peternakan Sultra, Abdul Rahim Undu di Kendari, Rabu, mengatakan tanaman sorgum merupakan tanaman serealia yang dapat tumbuh pada berbagai keadaan lingkungan sehingga potensial dikembangkan, khususnya pada lahan marginal beriklim kering di Indonesia termasuk di Sultra.
Ia menyebutkan tanaman tersebut sangat baik untuk sumber bahan pangan pengganti nasi atau jagung karena memiliki kandungan serat cukup tinggi.
"Jadi tanaman ini sebelumnya dimakan seperti nasi dan jagung oleh warga, tetapi lama kelamaan tidak berkembang sekarang dikembangkan lagi untuk bahan konsumsi," tuturnya.
Ia berharap, sorgum bisa menambah khasanah bahan pangan di Sultra karena mengandung serat kasar begitu banyak sehingga baik untuk pencernaan. Selain itu dapat dijadikan berbagai macam olahan makanan seperti popcorn dari sorgum, serta cemilan manis lainnya seperti jipang dari sorgum.
"Sekarang ini harga jualnya masih eksklusif, semoga ke depan juga terus berkembang harganya bisa mengikut harga pangan lainnya," tambahnya.
Tanaman biji berkeping satu tersebut telah berkembang di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) sebagai pilot project. Daerah lainnya di Sultra seperti Wakatobi sudah mulai melirik tanaman yang berasal dari negara Afrika itu.
"Kami berharap kabupaten lain di Sultra seperti Konawe, Konawe Selatan Bombana dan Konawe Utara juga dapat menanam tanaman ini, karena memiliki iklim tropis yang cocok untuk tanaman sorgum," ujar Rahim Undu.*