Kendari (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Kendari, Sulawesi Tenggara melakukan razia atau penggeledahan skala besar kepada kendaraan, khususnya roda dua dan empat, akibat marak aksi kejahatan jalanan berupa pembusuran.
"Kami dari Polresta Kendari malam ini (17/5) dan sebelumnya sebenarnya kami sudah melakukan kegiatan-kegiatan cipta kondisi memberikan rasa aman kepada masyarakat. Namun yang lebih kami masifkan lagi berkaitan dengan akhir-akhir ini banyak warga setiap harinya terkena busur panah," kata Kapolresta Kendari Kombes Pol Muhammad Eka Faturrahman di Kendari, Selasa (17/5) malam.
Ia menjelaskan penggeledahan kendaraan dilakukan jajarannya, khususnya di Kota Kendari, karena akhir-akhir ini marak terjadi aksi pembusuran oleh orang tak dikenal (OTK).
Dia mengakui saat ini marak kejahatan jalanan yang banyak memakan korban, baik laki-laki maupun perempuan.
Ia menyebut aksi pembusuran terakhir kali terjadi pada Selasa (17/5), sekitar pukul 02.30 Wita di mana korban seorang pemuda yang bekerja sebagai tukang ojek. Korban dibusur dari dalam mobil oleh OTK.
"Semalam terakhir jam dua dini hari, kurang lebih jam 02.30 dini hari di Bypass depan Master Piece itu ada warga (korban, red.). Kita tidak mau lagi warga-warga kita ada yang terkena, sebagai korban pembusuran," ujar dia.
Kapolresta Kendari Kombes Pol Muhammad Eka Faturrahman, Selasa malam (17/5/2022) (ANTARA/Harianto)
Dengan kondisi yang saat ini marak terjadi tindakan kriminalitas di jalanan, jajaran Polresta Kendari melakukan razia kendaraan untuk memeriksa barang tajam, termasuk mata busur dan ketapel busur.
"Jadi sasarannya merupakan kejahatan terutama warga masyarakat yang membawa senjata tajam, apakah itu berupa badik, yang paling utama yang kami cari adalah berupa busur dan ketapelnya," ujar dia.
Baca juga: Polresta Kendari usut maraknya aksi pembusuran dilakukan OTK
Polresta Kendari melibatkan kurang lebih 250 personel dalam melakukan razia dengan menyasar titik rawan di Kota Kendari, di antaranya di perbatasan Kendari-Ranomeeto, Abeli di Kendari Beach atau Pantai Kendari hingga jalan kawasan Perumahan Citra Land, bahkan ada yang berkeliling atau bergerak.
Ia mengimbau masyarakat khususnya Kendari agar tidak panik karena Polresta Kendari menjamin kenyamanan masyarakat untuk beraktivitas mulai pagi hingga dini hari.
"Razia ini sampai dengan situasi Kota Kendari kondusif. Setiap hari kami tetap melakukan gelar seperti ini (razia, red.) dan titiknya tidak harus di sini, kami akan tentukan di mana tempat (potensi, red.) terjadinya kejahatan," kata Kombes Pol Muhammad Eka Faturrahman.
Baca juga: Wali Kota Kendari minta kepolisian tindak tegas terhadap pelaku pembusuran
"Kami dari Polresta Kendari malam ini (17/5) dan sebelumnya sebenarnya kami sudah melakukan kegiatan-kegiatan cipta kondisi memberikan rasa aman kepada masyarakat. Namun yang lebih kami masifkan lagi berkaitan dengan akhir-akhir ini banyak warga setiap harinya terkena busur panah," kata Kapolresta Kendari Kombes Pol Muhammad Eka Faturrahman di Kendari, Selasa (17/5) malam.
Ia menjelaskan penggeledahan kendaraan dilakukan jajarannya, khususnya di Kota Kendari, karena akhir-akhir ini marak terjadi aksi pembusuran oleh orang tak dikenal (OTK).
Dia mengakui saat ini marak kejahatan jalanan yang banyak memakan korban, baik laki-laki maupun perempuan.
Ia menyebut aksi pembusuran terakhir kali terjadi pada Selasa (17/5), sekitar pukul 02.30 Wita di mana korban seorang pemuda yang bekerja sebagai tukang ojek. Korban dibusur dari dalam mobil oleh OTK.
"Semalam terakhir jam dua dini hari, kurang lebih jam 02.30 dini hari di Bypass depan Master Piece itu ada warga (korban, red.). Kita tidak mau lagi warga-warga kita ada yang terkena, sebagai korban pembusuran," ujar dia.
Dengan kondisi yang saat ini marak terjadi tindakan kriminalitas di jalanan, jajaran Polresta Kendari melakukan razia kendaraan untuk memeriksa barang tajam, termasuk mata busur dan ketapel busur.
"Jadi sasarannya merupakan kejahatan terutama warga masyarakat yang membawa senjata tajam, apakah itu berupa badik, yang paling utama yang kami cari adalah berupa busur dan ketapelnya," ujar dia.
Baca juga: Polresta Kendari usut maraknya aksi pembusuran dilakukan OTK
Polresta Kendari melibatkan kurang lebih 250 personel dalam melakukan razia dengan menyasar titik rawan di Kota Kendari, di antaranya di perbatasan Kendari-Ranomeeto, Abeli di Kendari Beach atau Pantai Kendari hingga jalan kawasan Perumahan Citra Land, bahkan ada yang berkeliling atau bergerak.
Ia mengimbau masyarakat khususnya Kendari agar tidak panik karena Polresta Kendari menjamin kenyamanan masyarakat untuk beraktivitas mulai pagi hingga dini hari.
"Razia ini sampai dengan situasi Kota Kendari kondusif. Setiap hari kami tetap melakukan gelar seperti ini (razia, red.) dan titiknya tidak harus di sini, kami akan tentukan di mana tempat (potensi, red.) terjadinya kejahatan," kata Kombes Pol Muhammad Eka Faturrahman.
Baca juga: Wali Kota Kendari minta kepolisian tindak tegas terhadap pelaku pembusuran