Kendari (ANTARA) - Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Sulkarnain Kadir mendorong penerapan nilai-nilai Pancasila di dunia pendidikan agar seluruh generasi bangsa mempunyai karakter dan tidak terpengaruh oleh budaya luar saat menghadapi kemajuan zaman.

"Membangun karakter pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila," katanya di sela-sela kegiatan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikmudora) Kendari dengan tema membangun profil pelajar Pancasila untuk mewujudkan Kota Kendari, Sabtu. 

Menurut Wali Kota, kaitan pelajar Pancasila dalam konteks visi misi Kota Kendari sebagai kota layak huni, berbasis ekologi, informasi dan teknologi perlu ada sebuah pencerminan suatu pendidikan ke depannya.

"Kalau dikaitkan dengan visi misi Kota Kendari, saya berpandangan bahwa kita harus bisa memproyeksi seperti apa situasi ke depan sehingga karakter Pancasila yang kita maksudkan pada anak-anak kita pada generasi muda kita itu sesuatu yang klop begitu," ujar dia.

Ia menjelaskan bahwa profil pelajar Pancasila tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024.

"Profil pelajar Pancasila memiliki enam ciri utama di antaranya beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif," kata Wali Kota.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari Makmur menjelaskan bahwa enam pilar pelajar Pancasila dalam situasi pandemi COVID-19 saat ini terhubung dengan setiap mata pelajaran di sekolah.

"Yang dinamakan pendidikan karakter, itu menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan dari setiap belajar mengajar yang dilakukan oleh guru baik di kelas maupun di luar kelas," jelasnya.

Dirinya menjelaskan, bahwa pendidikan karakter yang dilakukan itu berupa pembiasaan yang bersifat positif seperti baris-berbaris, keseragaman serta kedisiplinan. 

Sehingga untuk mendukung profil pelajar mahasiswa itu, lanjut dia, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga pada pembelajaran tahun 2022 ini menerapkan pembelajaran berbasis teknologi dan informasi. 

"Untuk tahun ini sebagai akhir kegiatan belajar mengajar di akhir tahun 2021-2022, kita lakukan ujian sekolah berbasis komputer, suka atau tidak suka kita sudah memasuki era 4.0," kata Makmur.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024