Jakarta (ANTARA) - Berikut adalah ringkasan perkembangan pandemi COVID-19 di berbagai belahan dunia hari ini:

AS catat rekor 1,1 juta kasus sehari

Amerika Serikat pada Senin melaporkan sedikitnya 1,13 juta kasus COVID-19 –angka tertinggi yang dicatat sebuah negara dalam sehari– ketika penyebaran Omicron belum menunjukkan tanda-tanda perlambatan.

Rekor sebelumnya tercatat pada 3 Januari dengan 1,03 juta kasus.

Rata-rata sepekan kasus baru telah berlipat tiga dalam dua minggu hingga lebih dari 700.000 kasus per hari.



Sejumlah besar kasus dilaporkan tiap Senin karena banyak negara bagian tidak melaporkannya di akhir pekan.

Perusahaan asuransi AS harus menanggung biaya tes COVID di rumah

Perusahaan asuransi di AS akan diwajibkan menanggung biaya delapan tes COVID mandiri per orang setiap bulan mulai Sabtu.

Pemerintah AS mengatakan tak ada batasan jumlah tes COVID, termasuk tes yang dilakukan sendiri di rumah, yang harus ditanggung perusahaan asuransi jika mereka diperintahkan atau diminta oleh penyedia layanan kesehatan.

Aturan tersebut menjadi bagian dari upaya Presiden Joe Biden agar tes COVID tersedia lebih luas bagi warga Amerika di tengah penyebaran varian Omicron yang sangat menular.



Tes cepat Omicron: cukupkah dari sampel usap hidung?

Sejumlah ilmuwan mengatakan orang-orang bisa menularkan Omicron ketika varian baru itu menginfeksi tenggorokan dan air liur sebelum mencapai hidung mereka. Jadi, tes usap lubang hidung di awal infeksi tidak akan mendeteksinya.

Inggris adalah salah satu negara yang telah mengizinkan tes cepat antigen yang mengambil sampel dari tenggorokan dan hidung, atau hanya hidung. Sedangkan Jerman mengatakan akan meneliti seberapa andal tes semacam itu dalam mendeteksi Omicron dan akan memublikasikan daftar tes yang paling akurat.

Obat eksperimental Lilly menetralisasi Omicron dalam tabung reaksi

Terapi pengobatan eksperimental antibodi monoklonal dari Eli Lilly & Co efektif melawan semua varian virus corona yang diketahui, termasuk Omicron, kata sejumlah peneliti pada Jumat.

Obat yang disebut LY-CoV1404 atau bebtelovimab itu "berpotensi" menetralisasi versi rekayasa berbagai varian, termasuk Alpha, Beta, Delta, Epsilon, Gamma, Iota, dan Omicron, dalam percobaan tabung reaksi, kata mereka.



Temuan itu memungkinkan obat diberikan dalam dosis rendah melalui injeksi di bawah kulit daripada lewat pembuluh darah.

Juru bicara Eli Lilly mengatakan pihaknya sedang bekerja sama dengan FDA untuk mendapatkan izin penggunaan darurat yang kemungkinan diperoleh dalam triwulan ini.

CDC AS akan rekomendasikan masker yang lebih baik untuk melawan Omicron

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) sedang mempertimbangkan untuk memperbarui pedoman pemakaian masker untuk menghadapi penyebaran Omicron.

Menurut Washington Post yang mengutip seorang pejabat, CDC kemungkinan akan menyarankan penggunaan masker N95 atau KN95 yang memberikan perlindungan tinggi dan kini dipakai petugas kesehatan.

Sumber: Reuters
 

Pewarta : Anton Santoso
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024