Kendari (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara mengajak kepada semua pihak bersatu dalam memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba demi melindungi generasi bangsa.

"Kita harus komitmen, bersatu dalam memerangi narkoba agar kita bisa menciptakan generasi bangsa, generasi penerus kita. Kalau generasi kita terpapar narkoba, Siapa yang melanjutkan estafet bangsa ini?," kata Murniaty di Kendari, Sabtu.

Dia menyampaikan, dalam memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba pihaknya telah menggandeng dari berbagai pihak, mulai dari organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Kota Kendari, lintas pendidikan, ketua adat, ketua paguyuban dan tokoh masyarakat.

Selain itu, pihaknya juga menggandeng warga yang ada di kelurahan di kota itu khususnya daerah yang telah dipetakan sebagai wilayah rawan narkoba dengan sistem intervensi berbasis masyarakat (IBM).

BNN Kendari menyebut rata-rata penyalah guna narkoba di daerah setempat merupakan generasi milenial.

Murniaty menyampaikan, tren pengguna narkoba jenis sinte di daerah setempat mulai meningkat selama masa pandemi COVID-19 utamanya menyasar para generasi milenial.

"Saya melihat milenial ini ingin yang efeknya yang langsung "maknyus". Tapi tidak menyadari bahwa sungguh dampaknya sangat buruknya. Ini lebih parah daripada yang lainnya. Kenapa? dia murah tetapi dampak negatifnya lebih tinggi dibanding yang lain," ujar dia.

Selain itu, Murniaty menuturkan, saat ini pihaknya tengah melakukan rehabilitasi kepada 53 orang pecandu, tujuh di antaranya terpaksa dikirim ke Balai Besar Baddoka Makassar, Sulawesi Selatan untuk menjalani rawat inap akibat masuk kategori pecandu berat.

Sebelumnya, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir meminta kepada seluruh pengurus RT/RW di 65 kelurahan agar memiliki sikap sensitivitas terhadap kondisi lingkungan terutama dari bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

Menurutnya, jika RT/RW punya sikap sensitivitas maka bisa mencegah lebih dini dan melindungi masyarakat utamanya generasi bangsa dari bahaya narkoba dan obat-obat terlarang lainnya.

Wali Kota juga meminta bila menemukan adanya aktivitas yang mencurigakan dari warganya apalagi pendatang maka dia meminta agar segera melakukan koordinasi kepada aparat penegak hukum baik BNN ataupun pihak kepolisian.

"Kalau ada aktivitas yang tidak wajar ada perilaku-perilaku warganya atau pendatang yang masuk di wilayahnya yang patut diwaspadai, lakukan koordinasi. Segera limpahkan ke penegak hukum atau kepada pihak-pihak yang berwenang supaya ini bisa dideteksi lebih dini," kata Sulkarnain.
 

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024