Kolaka (ANTARA) - Petani di Desa Wowa Tamboli dan Kelurahan Tonganapo Kecamatan Samaturu Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, mulai melakukan panen padi meskipun mengalami penurunan hasil panen akibat kondisi cuaca.

Salah satu petugas penyuluh pertanian di Kecamatan Samaturu, Popalayah yang dikonfirmasi di Kolaka, Rabu, menjelaskan hasil panen tahun menghasilkan lima ton dalam perhektarnya meskipun pada musim lalu enam ton lebih.

"Sebetulnya hasil panen musim ini cukup tinggi dari musim panen bulan April lalu hanya saja memang ada beberapa petani yang penen pada akhir bulan Agustus dan awal September sementara hasil penan rendah akibat curah hujan," katanya.

Hingga kini,  para petani itu masih melakukan panen seperti di Desa Wowa Tamboli baru sekitar 100 hektar yang dipanen sementara luas lahan yang ditanami sekitar 163 hektar begitu juga di Kelurahan Tonganapo sekitar 205 hektar.

Sementara varietas jenis tanaman padi yang dipanen lanjut Popalayah adalah Ciherang, Impari 20 dan Impari 33 yang merupakan bibit bantuan dari Dinas Pertanian Kabupaten Kolaka.

"Kalau varietas Ciherang dan Impari 33 merupakan bantuan dari dinas Tanaman pangan dan Holtikultura Kolaka," ungkapnya.

Popalayah juga menjelaskan hasil panen padi warga biasanya langsung dibeli di lokasi panen dengan harga Rp3.700 perkilonya pemilik alat panen dan sisanya lagi disimpan untuk dikonsumsi.

Sebelumnya diberitakan, Kementerian pertanian RI memberikan bantuan pupuk cair bio konversi kepada para petani di Kecamatan Samaturu Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, guna meningkatkan indeks pertanaman.

Menurut Popalayah bantuan pupuk organik ini di Kecamatan Samaturu dan khususnya desa Wowa Tamboli dan kelurahan Tonganapo sebanyak 1.532 liter untuk 13 kelompok tani.

"Untuk Desa Wowa Tamboli menerima 872 liter untuk enam kelompok tani sementara kelurahan Tonganapo sebanyak 660 liter terdiri tujuh kelompok tanipadi sawah," katanya.

Popalayah juga menjelaskan bantuan ini diharapkan bisa peningkatkan produktivitas tanaman padi dengan target empat kali panen dalam setahun dilahan yang sama sehingga bisa mensejahtrerakan masyarakat.
 

Pewarta : Darwis Sarkani
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024