Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai mengizinkan berbagai kegiatan di kota setempat baik skala kecil maupun besar demi membangkitkan ekonomi yang sempat lemah akibat wabah COVID-19.

Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir di Kendari, Senin, mengatakan pihaknya mulai memberi izin dalam pelaksanaan kegiatan di daerah itu karena saat ini ibu kota provinsi itu telah berada pada zona hijau COVID-19.

"Kita mengizinkan acara-acara karena kita menganggap ini sudah memungkinkan untuk dilakukan dan ini juga salah satu upaya kita supaya masyarakat mulai kembali bergairah untuk menghidupkan ekonomi mereka," kata Sulkarnain.

Meski mendapatkan izin, dia menegaskan bahwa semua pihak yang menyelenggarakan kegiatan diwajibkan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat guna mencegah risiko kemungkinan terjadinya gelombang ketiga pandemi COVID-19.

Berbagi kegiatan diizinkan pemerintah Kota Kendari pada ajang skala lokal dan nasional seperti kegiatan Muktamar XIX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang dilaksanakan 21-23 Oktober, Bulan Inklusi Keuangan oleh Otoritas Jasa Kuangan (OJK) pada 22-24 Oktober, termasuk kegiatan pemerintah daerah itu sendiri.

"Ada beberapa ikegiatan juga yang mulai kita dorong tetapi dengan terukur dan kita pastikan protokol kesehatannya tetap terjaga dan menjadi perhatian utama," ujar dia.

Dia mengatakan, pihaknya memang sedikit merasa khawatir dengan kondisi saat ini, hanya saja kekhawatiran tidak membuat berhenti dan diam, sebab kekhawatiran itu diwujudkan dalam bentuk kewaspadaan dan lebih berhati-hati ketika melakukan setiap aktifitas produktif sehari-hari.

"Zona hijau ini jangan membuat kita lengah, tetap harus waspada karena COVID-19 masih mengintai kita. Tetapi dengan situasi yang sudah hijau ini kemudian kita melakukan relaksasi," kata Wali Kota Sulkarnain.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kendari Algazali mengatakan kasus aktif pasien terinfeksi SARS-CoV-2 di daerah setempat per 24 Oktober 2021 tercatat lima orang.

Pasien aktif COVID-19 di kota itu tersebar di Kecamatan Puuwatu dua orang, dan masing-masing satu orang dari Kecamatan Kambu, Baruga dan Kendari Barat. Kelimanya melakukan isolasi dalam masa penyembuhan.

Dia menjelaskan pula bahwa jumlah akumulatif kasus infeksi virus corona di Kota Kendari total 7.717 kasus dengan jumlah penderita yang sudah sembuh seluruhnya 7.617 orang, pasien yang meninggal dunia sebanyak 95 orang.

Satgas setempat juga mencatat sebanyak empat dari 65 kelurahan di daerah setempat kembali berstatus zona kuning atau zona dengan risiko penularan virus corona rendah yaitu Kelurahan Puuwatu di Kecamatan Puuwatu, Kelurahan Watu-Watu di Kecamatan Kendari Barat, Kelurahan Baruga di Kecamatan Baruga, dan Kelurahan Padaleau di Kecamatan Kambu.

Satgas setempat sebelumnya mencatat, semua 65 kelurahan yang tersebar di 11 kecamatan berada di zona hijau karena sempat nihil kasus aktif COVID-9 19 per 14 Oktober. Namun, setelah kembali terjadi penambahan kasus positif baru, maka empat kelurahan kini zona kuning.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024