Kendari (ANTARA) - Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sulkarnain Kadir meminta seluruh warga di daerah tersebut agar waspada terhadap kemungkinan gelombang ketiga kasus COVID-19.

"Zona hijau ini tidak membuat kita lengah, tetap harus waspada karena COVID-19 masih mengintai kita," kata Sulkarnain Kadir di Kendari, Sabtu.

Dia menegaskan, meski saat ini ibu kota provinsi itu berstatus zona hijau pandemiCOVID-19, namun dia menekankan kepada semua pihak agar mewaspadai gelombang ketiga penyebaran virus global itu dengan tetap disiplin protokol kesehatan.

Protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan menjadi hal utama yang harus diperhatikan, apalagi saat ini beberapa kegiatan besar telah mendapat izin dari pemerintah setempat karena daerah itu berada di zona hijau.

Meski begitu, Sulkarnain meyakinkan bahwa semua kegiatan yang telah mendapat izin tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Ada beberapa event juga yang mulai kita dorong tetapi dengan terukur dan kita pastikan protokol kecepatannya tetap terjaga dan menjadi perhatian utama," ujar dia.

Pemerintah Kota Kendari berkomitmen menangani pandemi COVID-19 namun sejalan dengan ekonomi masyarakat. Kata dia, beberapa kegiatan diizinkan karena pihaknya menganggap sudah memungkinkan untuk dilakukan.

"Ini juga salah satu upaya kita untuk supaya masyarakat mulai kembali bergairah untuk menghidupkan ekonomi mereka," ujar dia.

Dia mengatakan, pihaknya memang sedikit merasa khawatir dengan kondisi saat ini, hanya saja kekhawatiran tidak membuat berhenti dan diam, sebab kekawatiran itu diwujudkan dalam bentuk kewaspadaan dan lebih berhati-hati ketika melakukan setiap aktifitas produktif sehari-hari.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Kendari, Algazali menyebut kasus positif terinfeksi SARS-CoV-2 di daerah itu kembali bertambah tiga orang pada hari ini, sehingga kasus aktif menjadi lima orang.

"Per 23 Oktober 2021, kasus aktif COVID-19 di Kota Kendari menjadi lima orang setelah hari ini ada penambahan tiga kasus positif baru. Sedangkan tidak ada penambahan," kata dia.

Satgas setempat mencatat, kasus aktif COVID-19 di kota itu saat ini masing-masing satu orang dari Kecamatan Kambu, Baruga dan Kendari Barat, sedangkan Kecamatan Puuwatu tercatat dua orang. Kelimanya saat ini menjalani isolasi dalam masa penyembuhan.

Disebutkan, dari 11 kecamatan di daerah itu, terdapat tujuh kecamatan nihil kasus COVID-19 yakni Wua-wua, Poasia, Abeli, Kadia, Kendari, Mandonga dan Nambo.

Sebelumnya, daerah tersebut sempat nihil kasus aktif COVID-9 19 pada 14 Oktober, namun sehari kemudian pada 15 Oktober dan 17 Oktober terjadi penambahan kasus positif baru dua orang. Lalu hari kembali bertambah tiga orang.

Secara keseluruhan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di daerah itu sebanyak 7.717 dari jumlah itu 7.617 atau 98,7 persen dinyatakan sembuh, 95 orang meninggal, sedangkan sisanya merupakan kasus aktif menjalani perawatan dan isolasi dalam masa penyembuhan.

"Jangan abai, selalu patuhi protokol kesehatan, ini harus selalu dilakukan dalam menjalankan aktifitas kita sehari-hari sehingga tidak terjadi kembali lonjakan kasus," demikian Algazali.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024