Ambon (ANTARA) - Kasubag Humas Polres Buru, Maluku, Aipda Djamaludin mengatakan jenazah bocah perempuan berusia sembilan tahun yang diterkam seekor buaya di kali, tiga hari lalu, telah ditemukan oleh ayah kandungnya bersama warga setempat.
"Ayah korban bernama Baba bersama warga masyarakat menemukan jasad Sakira Natania Safrulla hari ini sekitar pukul 02:30 WIT," kata Djamaludin yang dihubungi dari Ambon, Jumat.
Menurut dia, temuan jasad korban setelah Baba bersama masyarakat terus melakukan pencarian hingga menjelang subuh.
Kades Kaki Aer, Kecamatan Teluk Kayeli, Rahmawati Dafrullah sejak malam hari sudah menyambangi rumah keluarga korban dan memberikan dukungan serta mengingatkan mereka untuk banyak berdoa sambil mencari korban agar bisa secepatnya ditemukan.
"Pada pukul 21.00 WIT, ayah korban bersama masyarakat desa ikut melakukan pencarian korban dan sekitar pukul 02.00 WIT masyarakat yang lain istirahat kembali ke rumah, menyisakan tiga unit yang melakukan pencarian karena ayah korban menyampaikan bahwa beliau merasakan anaknya berada di tempat awal seekor buaya besar ditembak," kata Djamaludin.
Ternyata firasat ayah ini benar karena akhirnya dia melihat jasad bocah sembilan tahun ini terapung di bawah sebuah pohon yang berada di kali tersebut.
"Kondisi jasad korban masih utuh, namun pada bagian dada sebelah kanan terdapat bekas gigitan buaya dan kaki kanannya terlihat ada luka akibat cakaran," ujarnya.
Selanjutnya pihak keluarga akan melakukan pemakaman jasad korban pagi ini di Namlea, Ibu Kota Kabupaten Buru.
Korban diterkam buaya saat mandi di kali dekat rumahnya di Desa Kaki Aer sekitar pukul 15.00 WIT bersama rekannya, dan pada pukul 16.00 WIT teman- temannya melapor kepada warga kalau korban dimakan buaya.*
Sakira Natania Safrulla, bocah perempuan yang menjadi korban terkaman buaya di Pulau Buru akhirnya ditemukan ayahnya dalam kondisi meninggal dunia. (15/10) (daniel)
"Ayah korban bernama Baba bersama warga masyarakat menemukan jasad Sakira Natania Safrulla hari ini sekitar pukul 02:30 WIT," kata Djamaludin yang dihubungi dari Ambon, Jumat.
Menurut dia, temuan jasad korban setelah Baba bersama masyarakat terus melakukan pencarian hingga menjelang subuh.
Kades Kaki Aer, Kecamatan Teluk Kayeli, Rahmawati Dafrullah sejak malam hari sudah menyambangi rumah keluarga korban dan memberikan dukungan serta mengingatkan mereka untuk banyak berdoa sambil mencari korban agar bisa secepatnya ditemukan.
"Pada pukul 21.00 WIT, ayah korban bersama masyarakat desa ikut melakukan pencarian korban dan sekitar pukul 02.00 WIT masyarakat yang lain istirahat kembali ke rumah, menyisakan tiga unit yang melakukan pencarian karena ayah korban menyampaikan bahwa beliau merasakan anaknya berada di tempat awal seekor buaya besar ditembak," kata Djamaludin.
Ternyata firasat ayah ini benar karena akhirnya dia melihat jasad bocah sembilan tahun ini terapung di bawah sebuah pohon yang berada di kali tersebut.
"Kondisi jasad korban masih utuh, namun pada bagian dada sebelah kanan terdapat bekas gigitan buaya dan kaki kanannya terlihat ada luka akibat cakaran," ujarnya.
Selanjutnya pihak keluarga akan melakukan pemakaman jasad korban pagi ini di Namlea, Ibu Kota Kabupaten Buru.
Korban diterkam buaya saat mandi di kali dekat rumahnya di Desa Kaki Aer sekitar pukul 15.00 WIT bersama rekannya, dan pada pukul 16.00 WIT teman- temannya melapor kepada warga kalau korban dimakan buaya.*