Kendari (ANTARA) - "Terimakasih kepada Seluruh Masyarakat Atas Doa Bagi Alm Ibunda Kami" itulah ucapan yang mendalam seorang Ali Mazi Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), beserta keluarga besar yang kembali berduka, dimana belum genap seratus (100) hari kepergian istri tercinta almarhumah Ibu Agista Ariany Bombay, tiga hari lalu disusul berpulangnya ke rahmatullah Ibunda tercinta Hj Wanazia Binti La Umara di RSUD Bahteramas.

Melalui Ta’ziyah hari ke-3 di Pasar Wajo, Minggu (10/10), Gubernur Sultra, H Ali Mazi SH sekaligus mewakili keluarga besar mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat Provinsi Sultra tanpa terkecuali, atas doa-doa yang dikirimkan untuk alm ibundanya tercinta.

"Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un, itulah kalimat yang biasa kita ucapkan dan kita dengarkan  saat terjadi suatu musibah, khususnya pada peristiwa kematian. Kalimat tersebut sejatinya tidak hanya dimaknai sebagai ucapan duka cita semata, akan tetapi menjadi peringatan bagi setiap mahluk yang bernyawa bahwa kita semua juga akan menyusul mengalami kematian, kembali kepada allah subhanahu wata’ala, tuhan yang menciptakan serta mengatur kehidupan dan kematian makhluk ciptaan-nya," ucap Ali demikian sapaan akrabnya.

Sebagai manusia biasa, lanjutnya, tentu almarhumah tidak terlepas dari dosa dan kesalahan. Untuk itu, melalui kesempatan mulia ini, dirinya secara pribadi sebagai anak almarhumah dan mewakili keluarga, memohon dengan segala kerendahan hati kepada keluarga besar di Pasarwajo khususnya, dan masyarakat Sultra pada umumnya, untuk kiranya berkenan memaafkan dengan ikhlas dan lapang dada atas segala dosa dan kehilafan ibunda tercinta almarhumah Hj Wanazia Binti La Umara, serta turut mendo’akan semoga almarhumah diampuni dosa-dosanya, diterima segala amal ibadah dan mendapat tempat yang terbaik disisi Allah subhanahu wata’ala, aamin yaa rabbal ‘alamiin.
 
"Hari ini (kemarin,red), adalah hari ke-3 wafatnya ibunda kami tercinta, Ibu Hj Wanazia Binti La Umara. Kepergian almarhumah menyisakan duka begitu mendalam bagi kami dan keluarga. Tidaklah mudah menerima kenyataan kehilangan seorang sosok ibu yang kami cintai, dimana menjadi panutan bagi kami, telah mengandung, berjuang melahirkan, merawat, dan membesarkan serta membimbing kami anak-anaknya dengan penuh keihklasan, kesabaran, serta penuh kasih sayang," tutur Ali Mazi. 

Bagi orang nomor satu di Provinsi Sultra ini, secara pribadi tahun ini merupakan tahun yang terasa begitu berat, karena di tengah perjuangan sebagai Gubernur memimpin dan membangun masyarakat dan daerah Sultra agar menjadi lebih baik, maju, dan sejahtera baik dimasa kini maupun masa akan datang, dirinya diuji oleh Allah Subhanahu Wata’ala, dengan kehilangan dua sosok yang amat penting dalam perjalanan hidupnya, yakni sosok dibalik kesuksesan dalam menjalani kehidupan maupun menggapai cita-cita dan impian. 

Sosok yang selama ini telah luar biasa men-support dalam menjalankan tugas baik sebagai ayah bagi anak-anak dan juga tugas pengabdian sebagai pemimpin masyarakat dan daerah Sultra. 

"Namun agama mengajarkan, sebagai orang yang beriman kita harus selalu sabar dan ikhlas menghadapi setiap ujian di dunia fana ini, termasuk ujian dalam kehilangan orang-orang yang sangat kita sayangi. Saya sebagai anak tertua dari tujuh bersaudara, sangat mengetahui dan merasakan bagaimana perjuangan dan penderitaan almarhumah dalam membesarkan dan mendidik kami anak-anaknya, dengan segala keterbatasan  pada saat itu. 

Peran luar biasa ibunda saya hanya dengan keyakinan terhadap kebesaran tuhan, melalui doa-doa dan zikir yang selalu dipanjatkan pada setiap salatnya, demi kesehatan, keselamatan dan kesuksesan anak-anak dan cucu-cucunya, sehingga beliau menjadi salah satu pendorong utama saya sejak ayahanda kami lebih dahulu dipanggil sang pencipta, untuk selalu kuat dan sabar menghadapi berbagai persoalan hidup dan kehidupan ini," kenang Ali Mazi penuh sedih.

Pada kesempatan ini juga, Gubernur Sultra menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak, tim dokter, dan para medis yang telah membantu sejak almarhumah menjalani perawatan medis. Termasuk kepada pemda Kabupaten Buton dan pemda Kota Baubau bersama masyarakat yang telah membantu sampai selesainya prosesi pemakaman almarhumah di tempat peristirahatan terakhir.

"Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Wakil Gubernur Sultra, Bapak DR H Lukman Abunawas SH MSi MH, Kapolda Sultra, Bapak Irjen Pol Drs Yan Sultra Indrajaya, Danrem 143 Halu Oleo Bapak Brigjen TNI Jannie Aldrin Siahaan, dan pribadi Bapak H Amran Sulaeman (Mantan Menteri Pertanian RI,red) dan seluruh pejabat serta tokoh dan berbagai elemen masyarakat, yang mohan maaf tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang telah melepas dan mengantarkan jenazah almarhumah dari Kendari ke Pasarwajo," ucapnya.

Dirinya juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang berkenan mengikuti acara ta’ziah hari ke-3 kepergian Ibunda tercintanya Hj Wanazia Binti La Umara, semoga apa yang telah dilakukan tersebut, mendapatkan balasan pahala dari Allah Subhanahu Wata’ala, Tuhan yang Maha Esa

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024