Baubau (ANTARA) - PT Pelayaran Nasional Indonesia atau Pelni (Persero) Cabang Baubau, Sulawesi Tenggara, bekerja sama dengan klinik di daerah itu menyiapkan fasilitas rapid antigen bagi calon penumpang yang akan bepergian melalui transportasi kapal laut milik BUMN tersebut.

"Jadi mulai hari ini atau Senin (13/9), kami sudah menyiapkan fasilitas rapid antigen, supaya kendala-kendala yang kadang kala terjadi selama ini seperti calon penumpang mondar-mandir mengurus biar bisa sekali jalan," ujar Kepala PT Pelni Cabang Baubau, Juni Samsuddin Sitorus, di Baubau, Senin.

Ia mengatakan, upaya kerja sama dengan Klinik Zafira dalam rangka memberikan fasilitas berupa rapid antigen tersebut agar pada saat pembelian tiket mereka bisa langsung melaksanakan rapid antigen tersebut.

"Kita memberikan fasilitasi tambahan dengan maksud dan tujuan untuk mempermudah mendapatkan rapid antigen, sehingga calon penumpang yang berangkat itu nantinya tidak usah lagi bolak balik," ujar mantan kepala cabang Merauke ini.

Meski adanya sarana fasilitas rapid antigen itu, kata Sitorus, namun pihaknya tidak memaksakan calon penumpang untuk melakukan rapid di tempat yang disediakan tersebut.

"Jadi kami hanya penyampaikan saja, kita tidak bisa mengarahkan ke satu pintu, jadi terserah penumpang kalau mau silakan kalau tidak mau juga tidak masalah. Tapi kami sampaikan bahwa masa berlaku rapid antigen itu 1x24 jam," ujarnya. Kepala PT Pelni Cabang Baubau, Juni Samsuddin Sitorus (foto Antara/Yusran)

Ia mengakui bahwa selama ini kendala yang dihadapi calon pengguna jasa kapal adalah karena masa berlaku rapid antigen 1x24 jam, sehingga penumpang agak kewalahan pada saat untuk pembelian dari jauh hari.

"Jadi kami sarankan, kami bisa membantu pembelian tiket jauh-jauh hari dengan catatan nanti hasil rapid antigennya dibawa ke kantor cabang untuk ditukar kode booking," kata mantan kepala cabang Serui ini.

Ia mengatakan, adapun biaya rapid yang dikenakan sebesar Rp100 ribu tiap pemeriksaan rapid antigen tersebut.

"Jadi ini hanya rapid antigen saja, kalau PCR kita tidak bisa," ujarnya sambil menambahkan bahwa beberapa tempat didaerah ini pun agak kewalahan ataupun tidak sanggup untuk melaksanakan tes PCR itu.
 

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024