Kendari (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara mendorong implementasi penerapan satu rekening satu pelajar guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan kalangan pelajar di daerah itu.

Kepala OJK Sultra Arjaya Dwi Raya di Kendari, Kamis, mengatakan perluasan akses keuangan untuk pelajar yang dibarengi dengan upaya literasi dan inklusi keuangan ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai tingkat inklusi keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2024 mendatang.

"Target kami satu pelajar satu rekening itu dari PAUD dan rencana sampai mahasiswa," kata dia.

OJK Sultra berupaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di kalangan pelajar dengan menggandeng Forum Industri Jasa Keuangan (FJIK), Kanwil Kementrian Agama dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat.

Arjaya menyebut, berdasarkan hasil survei OJK 2019 lalu, menunjukkan bahwa para pelajar umumnya memiliki tingkat literasi dan inklusi keuangan yang masih relatif rendah.

Oleh karena itu, menurut dia, melalui program satu rekening satu pelajar (KEJAR) yang bertepatan dengan momen Hari Indonesia Menabung (HIM) yang jatuh pada bulan agustus ini, merupakan salah satu bentuk dukungan dari OJK untuk memperluas serta peningkatan akses dan literasi keuangan masyarakat hingga ke pelosok negeri.

Menurutnya, dengan adanya pandemi ini Forum Jasa Keuangan atau Lembaga Keuangan terus menggunakan teknologi informasi dan penggunaan digital perbankan.

"Jadi pembukaan rekening ini sebaiknya nanti pelayanan produk dari perbankan bisa berbasis teknologi sehingga pembukaan tabungan ini bisa dilakukan daring saja," ujar dia.

Dikatakan, untuk menarik minat para pelajar terhadap Program KEJAR, OJK Sultra terus berupaya melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, baik mendatangi sekolah secara langsung maupun melalui teknologi informasi digital.

"Untuk jumlah target kita tidak ada, tetapi kita tetap berusaha menargetkan sebanyak mungkin," kata Arjaya Dwi Raya menambahkan.

 

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024