Kendari (ANTARA) - Wakil Rektor II IAIN Kendari Prof Dr Batmang, S.Ag, M.Pd berhasil meraih jabatan akademik tertinggi profesor/guru besar dalam bidang Pendidikan Bahasa Arab di usia 46 Tahun.
Penetapan gelar guru besar pada fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim tertanggal 27 Juli 2021.
Perjalanan Prof Batmang mencapai jabatan akademik ini telah melalui proses yang cukup panjang. Persiapan ia lakukan sejak tahun 2016 dengan memenuhi sejumlah persyaratan guru besar antara lain memiliki karya ilmiah yang terpublikasi pada jurnal terindeks scopus.
Dia sempat mendapatkan penolakan saat pengusulan guru besar di Kementerian Agama pada tahun 2020. Hal ini menjadi pelecut semangat untuk membangun jejaring dan berkolaborasi menghasilkan artikel yang berkualitas dan terbit pada jurnal internasional terindeks scopus.
“Persiapannya sudah cukup lama, terakhir saya terhambat pada persyaratan publikasi artikel pada jurnal terindeks scopus. Alhamdulillah Desember 2020, artikel saya telah terbit di salah satu jurnal internasional yaitu Journal of social studies education research di Turki,” paparnya tentang proses yang dijalani sebelum meraih jabatan ini.
Tulisan tersebut bertajuk Issues of social values in the arabic teaching of islamic higher education students in Indonesia. Tulisan ini merupakan hasil kolaborasi dengan beberapa mitra dan jejaring yang juga memiliki keahlian pada bidang yang sama.
Komitmen, konsistensi, ketekunan dan tekad yang kuat yang mengantarkan Batmang memiliki karir fungsional tertinggi, yang juga menjadi target para dosen lainnya. Di tengah kesibukannya menjalankan tugas tri dharma perguruan tinggi, ia tak pernah lupa untuk menyisihkan waktu menulis artikel.
“Saya memang menargetkan dalam setiap semester harus ada artikel yang dituntaskan. Ini sudah menjadi rutinitas saya sejak lama. Saya memiliki bank data artikel yang secara berkala saya terbitkan sesuai dengan kebutuhan,” kata mantan ketua Prodi Bahasa Arab ini.
Batmang diangkat menjadi dosen pada tahun 2000, tiga tahun setelah menamatkan studi pada Prodi Pendidikan Bahasa Arab IAIN Kendari. Dia kemudian melanjutkan pendidikan pada jenjang magister di Universitas Negeri Jakarta pada tahun 2008 hingga 2010. Di sela aktifitasnya sebagai mahasiswa, Batmang masih sempat melengkapi persyaratan kenaikan jabatan fungsional dan berhasil meraih jabatan Lektor Kepala IV/B melompat dari jabatan sebelumnya lektor III/d.
Usai lulus jenjang magister tahun 2010, di tahun yang sama dia lalu melanjutkan studi pada program doktor dan berhasil menuntaskan pendidikan pada tahun 2013. Batmang lalu kembali fokus menyiapkan tulisan sebagai syarat kenaikan pangkat bagi dosen sepertinya.
Tahun 2021 menjadi klimaks dari perjuangannya. Atas pencapaian ini, Batmang mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak terkait yang telah membantu kelancaran proses kenaikan jabatan tersebut.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada pimpinan dan rekan-rekan di bagian kepegawaian yang telah membantu hingga proses ini dapat dituntaskan. Terima kasih atas dedikasi dan ketulusannya semoga Allah emmbalasnya dengan kebaikan,” ucap Batmang
Dia tak lupa menyebutkan bahwa keberhasilannya tak lepas dari dukungan dan pengorbanan keluarga besarnya.
“Butuh pengorbanan waktu pikiran tenaga dan materi untuk mencapai ini semya. Saya tidak akan berhasil mencapai titik ini jika berjalan sendiri tanpa dukungan keluarga, oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan terutama kepada istri saya yang tidak henti-hentinya memberikan support dan kepercayaan kepada saya dalam menjalani semua proses ini. Kepada ibunda Hj.Siti Fatimah, yang tak putus memanjatkan doa restunya di setiap langkah saya dan kepada Ayahanda Almarhum H. Indoheng yang telah meletakkan pondasi awal terkait kedisiplinan, semoga beliau tersenyum di alam sana.Alfatihah,” ungkapnya penuh haru.
Rektor IAIN Kendari Prof. Dr, Faizah Binti Awad, M.Pd turut mengapresiasi dan mengucapkan selamat atas pencapaian Wakil Rektor Bidang Adminsitrasi Umum dan Keuangan ini.
“Pencapaian Prof. Batmang ini semoga menjadi motivasi bagi para dosen terutama yang berpangkat Lektor Kepala untuk mencapai gelar guru besar,” ungkapnya
Jumlah guru besar dan karya ilmiah fenomenal merupakan salah tolak ukur kualitas sebuah perguruan tinggi. Oleh karena itu, IAIN Kendari menargetkan dapat melahirkan guru besar minimal satu orang setiap tahunnya. Rektor telah mencanangkan program akselerasi guru besar dengan menyiapkan anggaran khusus bagi para dosen dengan jabatan Lektor Kepala untuk mengikuti program tersebut.
Sejak tahun 2019, dua orang dosen telah berhasil meraih jabatan guru besar yakni Prof. Dr. H. Zulkifli Musthan, M.Pd pada tahun 2019 dan Prof. Dr. Batmang, S.Ag, M.Pd pada tahun 2021. Batmang menjadi guru besar ketiga di IAIN Kendari setelah Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M.Pd berhasil menjadi guru besar pertama pada tahun 2018.
Penetapan gelar guru besar pada fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim tertanggal 27 Juli 2021.
Perjalanan Prof Batmang mencapai jabatan akademik ini telah melalui proses yang cukup panjang. Persiapan ia lakukan sejak tahun 2016 dengan memenuhi sejumlah persyaratan guru besar antara lain memiliki karya ilmiah yang terpublikasi pada jurnal terindeks scopus.
Dia sempat mendapatkan penolakan saat pengusulan guru besar di Kementerian Agama pada tahun 2020. Hal ini menjadi pelecut semangat untuk membangun jejaring dan berkolaborasi menghasilkan artikel yang berkualitas dan terbit pada jurnal internasional terindeks scopus.
“Persiapannya sudah cukup lama, terakhir saya terhambat pada persyaratan publikasi artikel pada jurnal terindeks scopus. Alhamdulillah Desember 2020, artikel saya telah terbit di salah satu jurnal internasional yaitu Journal of social studies education research di Turki,” paparnya tentang proses yang dijalani sebelum meraih jabatan ini.
Tulisan tersebut bertajuk Issues of social values in the arabic teaching of islamic higher education students in Indonesia. Tulisan ini merupakan hasil kolaborasi dengan beberapa mitra dan jejaring yang juga memiliki keahlian pada bidang yang sama.
Komitmen, konsistensi, ketekunan dan tekad yang kuat yang mengantarkan Batmang memiliki karir fungsional tertinggi, yang juga menjadi target para dosen lainnya. Di tengah kesibukannya menjalankan tugas tri dharma perguruan tinggi, ia tak pernah lupa untuk menyisihkan waktu menulis artikel.
“Saya memang menargetkan dalam setiap semester harus ada artikel yang dituntaskan. Ini sudah menjadi rutinitas saya sejak lama. Saya memiliki bank data artikel yang secara berkala saya terbitkan sesuai dengan kebutuhan,” kata mantan ketua Prodi Bahasa Arab ini.
Batmang diangkat menjadi dosen pada tahun 2000, tiga tahun setelah menamatkan studi pada Prodi Pendidikan Bahasa Arab IAIN Kendari. Dia kemudian melanjutkan pendidikan pada jenjang magister di Universitas Negeri Jakarta pada tahun 2008 hingga 2010. Di sela aktifitasnya sebagai mahasiswa, Batmang masih sempat melengkapi persyaratan kenaikan jabatan fungsional dan berhasil meraih jabatan Lektor Kepala IV/B melompat dari jabatan sebelumnya lektor III/d.
Usai lulus jenjang magister tahun 2010, di tahun yang sama dia lalu melanjutkan studi pada program doktor dan berhasil menuntaskan pendidikan pada tahun 2013. Batmang lalu kembali fokus menyiapkan tulisan sebagai syarat kenaikan pangkat bagi dosen sepertinya.
Tahun 2021 menjadi klimaks dari perjuangannya. Atas pencapaian ini, Batmang mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak terkait yang telah membantu kelancaran proses kenaikan jabatan tersebut.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada pimpinan dan rekan-rekan di bagian kepegawaian yang telah membantu hingga proses ini dapat dituntaskan. Terima kasih atas dedikasi dan ketulusannya semoga Allah emmbalasnya dengan kebaikan,” ucap Batmang
Dia tak lupa menyebutkan bahwa keberhasilannya tak lepas dari dukungan dan pengorbanan keluarga besarnya.
“Butuh pengorbanan waktu pikiran tenaga dan materi untuk mencapai ini semya. Saya tidak akan berhasil mencapai titik ini jika berjalan sendiri tanpa dukungan keluarga, oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan terutama kepada istri saya yang tidak henti-hentinya memberikan support dan kepercayaan kepada saya dalam menjalani semua proses ini. Kepada ibunda Hj.Siti Fatimah, yang tak putus memanjatkan doa restunya di setiap langkah saya dan kepada Ayahanda Almarhum H. Indoheng yang telah meletakkan pondasi awal terkait kedisiplinan, semoga beliau tersenyum di alam sana.Alfatihah,” ungkapnya penuh haru.
Rektor IAIN Kendari Prof. Dr, Faizah Binti Awad, M.Pd turut mengapresiasi dan mengucapkan selamat atas pencapaian Wakil Rektor Bidang Adminsitrasi Umum dan Keuangan ini.
“Pencapaian Prof. Batmang ini semoga menjadi motivasi bagi para dosen terutama yang berpangkat Lektor Kepala untuk mencapai gelar guru besar,” ungkapnya
Jumlah guru besar dan karya ilmiah fenomenal merupakan salah tolak ukur kualitas sebuah perguruan tinggi. Oleh karena itu, IAIN Kendari menargetkan dapat melahirkan guru besar minimal satu orang setiap tahunnya. Rektor telah mencanangkan program akselerasi guru besar dengan menyiapkan anggaran khusus bagi para dosen dengan jabatan Lektor Kepala untuk mengikuti program tersebut.
Sejak tahun 2019, dua orang dosen telah berhasil meraih jabatan guru besar yakni Prof. Dr. H. Zulkifli Musthan, M.Pd pada tahun 2019 dan Prof. Dr. Batmang, S.Ag, M.Pd pada tahun 2021. Batmang menjadi guru besar ketiga di IAIN Kendari setelah Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M.Pd berhasil menjadi guru besar pertama pada tahun 2018.