Kendari (ANTARA) - Wali Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra), Sulkarnain Kadir mengimbau masyarakat di kota itu agar mewaspadai penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

"Kita mengimbau agar mewaspadai penyakit DPD dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Kita harus menggalakkan 3M yaitu menguras, menutup, dan mengubur barang-barang bekas bekas," kata Sulkarnain di Kendari, Jumat.

Ia juga meminta masyarakat selalu memastikan kondisi lingkungannya tetap bersih, termasuk area di dalam rumah.

"Pastikan juga drainase berjalan lanjar tanpa ada genangan, sampah yang berserakan bisa dikubur agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk pembawa virus itu," ujar dia.

Dinas Kesehatan setempat mencatat sebanyak tiga kasus meninggal akibat terinfeksi penyakit demam berdarah dangue (DBD) periode selama Januari-Mei 2021.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kendari Samsul Bahri mengatakan kasus DBD di daerah itu terjadi penurunan dimana Januari-Mei 2021 tercatat 123 kasus, sementara periode di tahun 2020 tercatat 288 kasus dengan enam kasus meninggal.

Dijelaskannya, nyamuk penyebab DBD cenderung berkembang biak di tempat yang gelap, kotor dan lembab, jarang menguras tempat-tempat penampungan air baik di dalam maupun luar rumah, gemar menumpuk baju kotor di dalam rumah.

Oleh karenanya, ia mengimbau masyarakat melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta mau menjaga lingkungan dan membersihkan rumah sendiri baik di dalam maupun di luar rumah.

Selain itu, ia juga meminta masyarakat melakukan 3M Plus yakni menguras, menutup dan mendaur ulang barang bekas yang menjadi tempat perindukan nyamuk, sehingga tidak ada tempat berkembang biak bagi nyamuk.

"Yang plus yaitu memakai lation anti nyamuk, memakai kelambu ketika tidur, tidak membiasakan menggantung pakaian kotor di dalam rumah, memelihara ikan pemakan jentik, menanam tanaman pengusir nyamuk seperti lavender, kemangi dan lain lain," katanya.

Ia menegaskan bahwa pihaknya juga terus bekerja keras untuk menekan laju kasus DBD di kota itu. Berbagai upaya dilakukan seperti giat pencegahan dengan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya melaksanakan 3M plus.

Dari sisi pengendalian, Samsul Bahri mengaku, pihaknya rutin melakukan fogging dan pemberian abate cair pada warga pada wilayah yang dianggap menjadi locus penyebaran penyakit DBD.

"Kalau ada laporan, tim kami akan turun langsung di lapangan untuk mencari asal usul penularannya. Apakah dari wilayah itu atau bisa di bawah dari wilayah lain. Tapi secara umum kita ini wilayah endemik. Dalam bulan dan tahun itu pasti ada. Hanya yang kita jaga itu tidak boleh ada peningkatan yang menimbulkan kejadian luar bisa (KLB)," kata dia menegaskan.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024