Kendari (ANTARA) - Pembangunan Gedung Balai Besar Pelatihan Vokasi Internasional (BBPVI) Sulawesi Tenggara (Sultra) ditargetkan mulai pada tahun 2022.
Kepala BLK Kendari La Ode Haji Polondu di Kendari, Kamis, mengatakan pembangunan ditargetkan tahun 2022 karena dalam membangun sebuah gedung vokasi apalagi bertaraf internasional akan membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Kenapa tahun 2022 pembangunannya baru bisa berjalan? Karena kalau 2021 yang bisa kita rencanakan cepat adalah pengajuannya dulu. Kemudian menyamakan pagar agar sama dengan pagar BLK saat ini. Kalau membangun gedung itu lama," kata dia.
Ia menyampaikan jika pengajuannya selesai maka masih akan melalui proses desain bangunan, penentuan anggaran, hingga proses pelelangan.
Meski membutuhkan waktu lama, Polondu optimistis pengerjaan bisa dilaksanakan sesuai waktu yang ditargetkan sebab hibah tanah seluas 4,58 hektare dari Pemprov Sultra sudah mulai dibahas oleh Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Sultra.
"Kemarin, Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh sudah menyampaikan ke kami, bahwa surat dari Gubernur soal pembagunan yang dimaksud sudah diterima dan saat ini sudah mulai dibahas di Bamus," ujar Polondu.
Menurut dia, dengan adanya BBPVI nantinya akan menghasilkan tenaga kerja yang kompeten yang bukan hanya siap kerja di dalam negeri tetapi bisa bekerja di luar negeri.
"Kita harapkan setelah memiliki keterampilan tidak hanya bisa dimanfaatkan dalam wilayah Sulawesi Tenggara, tetapi alumni kita yang sudah kita latih bekerja, bisa juga bekerja di negara-negara lain yang pada akhirnya kalau itu diakomodir oleh perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia maka itu sudah tidak akan diragukan lagi karena kompetensi atau keahlian mereka sudah dikuasai," kata Polondu menambahkan.
Diketahui, BBPVI merupakan gagasan dari pemerintah provinsi bersama Kementrian Ketenagakerjaan dan BLK Kendari untuk mengembangkan BLK Kendari guna mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Sultra yang unggul, kompeten dan berdaya saing.
Kepala BLK Kendari La Ode Haji Polondu di Kendari, Kamis, mengatakan pembangunan ditargetkan tahun 2022 karena dalam membangun sebuah gedung vokasi apalagi bertaraf internasional akan membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Kenapa tahun 2022 pembangunannya baru bisa berjalan? Karena kalau 2021 yang bisa kita rencanakan cepat adalah pengajuannya dulu. Kemudian menyamakan pagar agar sama dengan pagar BLK saat ini. Kalau membangun gedung itu lama," kata dia.
Ia menyampaikan jika pengajuannya selesai maka masih akan melalui proses desain bangunan, penentuan anggaran, hingga proses pelelangan.
Meski membutuhkan waktu lama, Polondu optimistis pengerjaan bisa dilaksanakan sesuai waktu yang ditargetkan sebab hibah tanah seluas 4,58 hektare dari Pemprov Sultra sudah mulai dibahas oleh Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Sultra.
"Kemarin, Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh sudah menyampaikan ke kami, bahwa surat dari Gubernur soal pembagunan yang dimaksud sudah diterima dan saat ini sudah mulai dibahas di Bamus," ujar Polondu.
Menurut dia, dengan adanya BBPVI nantinya akan menghasilkan tenaga kerja yang kompeten yang bukan hanya siap kerja di dalam negeri tetapi bisa bekerja di luar negeri.
"Kita harapkan setelah memiliki keterampilan tidak hanya bisa dimanfaatkan dalam wilayah Sulawesi Tenggara, tetapi alumni kita yang sudah kita latih bekerja, bisa juga bekerja di negara-negara lain yang pada akhirnya kalau itu diakomodir oleh perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia maka itu sudah tidak akan diragukan lagi karena kompetensi atau keahlian mereka sudah dikuasai," kata Polondu menambahkan.
Diketahui, BBPVI merupakan gagasan dari pemerintah provinsi bersama Kementrian Ketenagakerjaan dan BLK Kendari untuk mengembangkan BLK Kendari guna mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Sultra yang unggul, kompeten dan berdaya saing.