Kendari (ANTARA) - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyatakan bahwa narkoba sangat berdampak buruk bagi kesehatan dan dapat merusak generasi muda sehingga diperlukan kerja sama semua pihak dalam memberantas penyalahgunaan maupun peredarannya.

"Kita tahu bersama bahwa narkoba sangat berdampak buruk terhadap kesehatan masyarakat utamanya generasi muda. Untuk itu semua pihak digarapkan bahu membahu bekerja sama, bersinergi, dan memberantas narkoba diwilayah kita," kata Kepala BNNP Sultra Brigjen Pol Sabaruddin Ginting di Kendari, Rabu.

Menurutnya, menyalahgunakan narkoba dapat mengganggu kualitas hidup seseorang, karena narkoba bukan hanya berdampak buruk bagi kondisi tubuh, tetapi juga bisa mempengaruhi kualitas hidup misalnya susah berkonsentrasi saat bekerja, mengalami masalah keuangan, hingga harus berurusan dengan pihak kepolisian jika terbukti melanggar hukum.

"Jika seseorang mencoba menggunakan narkoba, maka akan mendapatkan masalah di antaranya gangguan kesehatan, kecanduan dan penggunanya bisa terjerat masalah hukum," ujar dia.

Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat dituntut untuk berperan aktif sesuai porsi dan kapasitasnya masing-masing guna melindungi generasi bangsa dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

"Pemerintah melalui penegakan hukumnya harus lebih fokus dalam hal pengurangan suplai dengan pemberantasan yang masif," katanya.

Sedangkan, lanjut dia, masyarakat bisa memaksimalkan perannya baik dalam upaya pengurangan permintaan (demand) maupun bentuk dukungan terhadap kegiatan-kegiatan rehabilitasi secara lebih proaktif.

Dalam upaya penanggulangan narkoba Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional (RAN) Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN).

"Inpres ini merupakan wujud nyata dari keseriusan pemerintah dalam rangka menguatkan upaya P4GN," tutur dia.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024