Kendari (ANTARA) - Seluruh jajaran Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari, Sulawesi Tenggara antusias menjalani penyuntikan vaksin COVID-19 guna mendukung pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona jenis baru itu.

Kepala BLK Kendari La Ode Haji Polondu di Kendari, Kamis malam, mengatakan vaksinasi yang dilakukan pihaknya merupakan dukungan atas program pemerintah untuk gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) di tengah penyebaran COVID-19.

"Ini wajib untuk dipatuhi dan saya sebagai pimpinan menjadi orang pertama yang divaksin sebagai contoh kepada mereka," kata dia melalui rilis BLK Kendari.

Sebanyak 93 pegawai BLK Kendari, baik Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN), mengikuti penyuntikan vaksinasi dosis satu di Rumah Sakit Santa Anna Kendari.

Dia mengatakan usai disuntikkan vaksin di lengan kirinya, tidak ada efek samping yang dirasakan meski prosesnya dilakukan sementara berpuasa.

Namun, ada reaksi yang dirasakan tubuh ketika setelah disuntik yaitu sedikit mengantuk.

"Alhamdulillah, tidak ada masalah dan saya rasa cukup baik setelah menerima vaksin, hanya mengantuk sedikit dan itu reaksi yang biasa kata dokter," katanya. 

Mantan Kepala Bagian (Kabag) Rumah Tangga Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) ini mengimbau kepada seluruh ASN dan PPNPN yang telah menerima vaksin untuk tetap menjaga diri dan menerapkan protokol kesehatan selama beraktivitas.

  Pegawai BLK Kendari usai menjalani vaksinasi COVID-19 di Rumah Sakit Santa Anna Kendari, Kamis (6/5/2021). (ANTARA/HO-Humas BLK Kendari)


Pasalnya, vaksinasi COVID-19 hanyalah salah satu cara yang disiapkan pemerintah untuk melindungi dari penyebaran dan penularan virus yang hingga saat ini masih menjadi momok dunia.

"Kita tetap harus menerapkan gaya hidup sehat dan bersih serta tetap menerapkan protokol kesehatan agar benar-benar terhindar dari wabah ini. Jadi, kita tidak boleh takabur meski sudah divaksin," katanya. 

Setelah proses penyuntikan vaksin dosis satu, pihaknya masih akan ada penyuntikan dosis kedua yang harus kembali diikuti.

"Insyaallah, jika tidak ada aral melintang maka proses vaksinasi COVID-19 tahap II atau tahap terakhir akan kembali dilakukan pada 3 Juni 2021 mendatang," katanya. 

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024