Jakarta (ANTARA) - Prosesi pemakaman Kepala BIN Daerah Papua, Mayor Jenderal TNI (Anumerta) I Gusti Putu Danny Karya Nugraha di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Selasa, berjalan dalam penjagaan ketat dari petugas gabungan.
Dari pukul 08.00 WIB, puluhan petugas berseragam dan berbaju umum telah tersebar di sekitar lokasi TMP Kalibata, termasuk di antaranya di area sekitar pintu masuk, area parkir mobil, dan area seberang pemakaman.
Sementara itu, beberapa berbaju sipil bersama beberapa tentara meminta wartawan untuk tidak meliput prosesi pemakaman dari depan/pintu masuk TMP Kalibata dan di sisi kanan dan kiri pemakaman. Lokasi-lokasi itu merupakan titik-titik yang umum ditempati pers jika ada prosesi pemakaman tokoh di TMP Kalibata.
“Tolong ya ke seberang saja,” kata salah satu pria berbaju sipil yang meminta wartawan menjauh dari pintu masuk utama TMP Kalibata. Ada juga petugas yang meminta pers tidak mengambil gambar dan merekam video.
Penjagaan semakin ketat saat iring-iringan jenazah tiba depan TMP Kalibata sekitar pukul 10.00 WIB.
Sejumlah personel ketiga matra TNI hadir pada prosesi pemakaman itu serta sejumlah warga yang mengenakan kain/baju adat Bali.
Danny gugur tertembak saat iring-iringannya --satuan tugas TNI/Polri dan satgas BIN-- terjebak aksi saling tembak dengan kelompok bersenjata dalam perjalanan menuju Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu (25/4).
Sepanjang konflik keamanan Papua terjadi, baru kali ini seorang perwira tinggi TNI menjadi korban dalam kontak senjata dengan organisasi separatis yang lebih kondang disebut kelompok kriminal bersenjata.
BIN menamai kelompok bersenjata itu sebagai kelompok separatis dan teroris, sebagaimana dinyatakan Deputi VII BIN, Wawan Purwanto, Senin (26/4). Usai kejadian itu, jenazah Danny pun dipindahkan dari lokasi penembakan dan dibawa ke Timika kemudian diterbangkan ke Jakarta.
Sebelum dimakamkan di TMP Kalibata, jenazah Danny sempat disemayamkan di Balai Komando Kopassus TNI AD, Cijantung, Jakarta, sejak Senin malam sampai Selasa pagi.
Dari pukul 08.00 WIB, puluhan petugas berseragam dan berbaju umum telah tersebar di sekitar lokasi TMP Kalibata, termasuk di antaranya di area sekitar pintu masuk, area parkir mobil, dan area seberang pemakaman.
Sementara itu, beberapa berbaju sipil bersama beberapa tentara meminta wartawan untuk tidak meliput prosesi pemakaman dari depan/pintu masuk TMP Kalibata dan di sisi kanan dan kiri pemakaman. Lokasi-lokasi itu merupakan titik-titik yang umum ditempati pers jika ada prosesi pemakaman tokoh di TMP Kalibata.
“Tolong ya ke seberang saja,” kata salah satu pria berbaju sipil yang meminta wartawan menjauh dari pintu masuk utama TMP Kalibata. Ada juga petugas yang meminta pers tidak mengambil gambar dan merekam video.
Penjagaan semakin ketat saat iring-iringan jenazah tiba depan TMP Kalibata sekitar pukul 10.00 WIB.
Sejumlah personel ketiga matra TNI hadir pada prosesi pemakaman itu serta sejumlah warga yang mengenakan kain/baju adat Bali.
Danny gugur tertembak saat iring-iringannya --satuan tugas TNI/Polri dan satgas BIN-- terjebak aksi saling tembak dengan kelompok bersenjata dalam perjalanan menuju Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu (25/4).
Sepanjang konflik keamanan Papua terjadi, baru kali ini seorang perwira tinggi TNI menjadi korban dalam kontak senjata dengan organisasi separatis yang lebih kondang disebut kelompok kriminal bersenjata.
BIN menamai kelompok bersenjata itu sebagai kelompok separatis dan teroris, sebagaimana dinyatakan Deputi VII BIN, Wawan Purwanto, Senin (26/4). Usai kejadian itu, jenazah Danny pun dipindahkan dari lokasi penembakan dan dibawa ke Timika kemudian diterbangkan ke Jakarta.
Sebelum dimakamkan di TMP Kalibata, jenazah Danny sempat disemayamkan di Balai Komando Kopassus TNI AD, Cijantung, Jakarta, sejak Senin malam sampai Selasa pagi.