Kendari (ANTARA) - Pembangunan jembatan menghubungkan pulau Buton dan Muna (jembatan Tona), Sulawesi Tenggara (Sultra) akan mulai dikerjakan 2022 dan  pembebasan lahan untuk pembangunan jembatan itu akan dituntaskan 2021.

Sekertaris Daerah Baubau, Roni Muhtar di Kendari, Senin mengatakan, Pemerintah kota Baubau, memastikan proses pembebasan lahan Jembatan Tona yang menghubungkan dua wilayah kepulauan itu akan diselesaikan tahun ini juga.

Adapun lahan dibutuhkan untuk jembatan Buton-Muna (Tona) seluas 70 hektare, masing-masing 35 hektare disiapkan Pemerintah Kota Baubau dan Kabupaten Buton Tengah. Luas lahan tersebut berdasarkan data dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sultra.

"Setelah mendengarkan penegasan dari Menteri PUPR dan penegasan Gubernur Sultra bahwa jembatan Tona akan mulai dibangun tahun 2022. Maka soal tanah, Insya Allah tahun ini selesai," kata Roni Muhtar kepada sejumlah wartawan.

Roni mengatakan saat ini Pemkot Baubau sedang memproses pembebasan lahan tersebut. Namun lahan yang dibebaskan belum sekaligus 35 hektare, tetapi yang diutamakan lebih dulu adalah untuk keperluan pembangunan tiang pancang jembatan.

"Tentu tidak 35 hektare sekaligus, walaupun itu jadi niatan kita kedepan. Saat ini kita kedepankan adalah yang menjadi tempat berdirinya tiang pancang hanya luasnya saya lupa berapa tapi yang jelas itu kita siapkan 2021 ini. Kalau soal wilayah sekitarnya nanti kita coba adakan lagi," ungkapnya.

Diketahui berdasarkan desain gambar Jembatan Tona yang ditampilkan oleh BPJN Sultra beberapa waktu lalu di Kota Baubau, rencananya akan membentang 1,18 kilo meter di atas permukaan laut dengan lebar 20 meter. Dari total panjang itu, akan ada bentang utama tanpa tiang sepanjang 762,5 meter yang digadang-gadang menjadi terpanjang di Asia Tenggara.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024