Kendari (ANTARA) - Pegadaian Cabang Kendari di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) memastikan investasi tabungan emas batangan di Pegadaian tersebut berseritifikat dua merek yang sangat umum tersedia di pasar logam mulia di Indonesia yaitu Antam dan UBS.
"Bisa dipilih (investasi emas) misalnya menjadi emas batangan bersertifikat Antam atau sertifikat UBS karena bagian dari mitra kerja sama dari Pegadaian," kata Pimpinan Cabang Pegadaian Kendari Rahmat Saleh di Kendari, Selasa.
Ia menyampaikan, tabungan emas merupakan salah satu program unggulan dari Pegadaian dimana saat ini banyak sekali masyarakat yang antusias untuk mengikuti program tersebut.
"Karena sistem tabungan itu kan tidak mengikat, berbeda dengan kredit yang harus distor setiap bulan, ini menabung ketika nasabah atau masyarakat memang memiliki kelebihan dana," ujar dia.
Dijelaskanya, tabungan emas hampir sama dengan tabungan biasa hanya saja ketika nasabah ingin melakukan pengambilan emas, bisa ditarik dalam bentuk uang atau dikonversikan dalam bentuk emas batangan sesuai dengan kepingan yang dikehendaki atau diinginkan.
"Jadi masyarakat itu sebenarnya membeli emas dengan pecahan yang diinginkan oleh masyarakat bahkan di dalam tabungan emas itu difasilitasi atau dimungkinkan nasabah untuk menyimpan emasnya dengan pecahan 0,01 gram," jelasnya.
Kata dia, jika intens menabung hingga mencapai 5 gram maka tabungan itu bisa ditarik oleh nasabah baik ke dalam bentuk emas batangan atau difasilitasi untuk dijual atau digadaikan karena membutuhkan uang.
"Tapi selama ini masyarakat mengkonversikan tabungan emas tadi cenderung menjadikan emas batangan yang bersertifikat Antam atau UBS," jelasnya.
Kata dia, nasabah tabungan emas di daerah itu 60-70 persen didominasi oleh kaum milenial dibawah usia 30 tahun.
"Terjadi pergeseran 5 atau 10 tahun yang lalu itu masih jarang kita menemukan anak-anak muda yang mau datang ke Pegadaian, tapi Pegadaian zaman sekarang itu 60-70 persen nasabah itu didominasi oleh anak-anak muda," katanya.
Ia menyampaikan pargeseran jumlah nasabah yang kini didominasi kaum milenial terhadap program tabungan emas tejadi sejak tiga tahun terakhir.
"Tren penggadaian didominasi oleh kaum milenial dimulai sejak tiga tahun terakhir yaitu pada tahun 2018 lalu. Ketika kita sudah melounching program tabungan emas," tutur dia.
Dijelaskannya, program tabungan emas sendiri dimulai sejak tahun 2016, namun mulai mengalami peningkatan pada tahun 2018. Bahkan hingga saat ini animo masyarakat yang datang ke Pegadaian baik melakukan pembukaan rekening baru tabungan emas maupun menambah portofolio jumlah tabungan terus meningkat.
Menurutnya, minat kaum milenial meningkat untuk melakukan investasi tabungan emas karena sistem transaksinya dapat dilakukan dengan mudah dan dimana saja melalui digital sesuai gaya anak milenial saat ini.
"Bisa dipilih (investasi emas) misalnya menjadi emas batangan bersertifikat Antam atau sertifikat UBS karena bagian dari mitra kerja sama dari Pegadaian," kata Pimpinan Cabang Pegadaian Kendari Rahmat Saleh di Kendari, Selasa.
Ia menyampaikan, tabungan emas merupakan salah satu program unggulan dari Pegadaian dimana saat ini banyak sekali masyarakat yang antusias untuk mengikuti program tersebut.
"Karena sistem tabungan itu kan tidak mengikat, berbeda dengan kredit yang harus distor setiap bulan, ini menabung ketika nasabah atau masyarakat memang memiliki kelebihan dana," ujar dia.
Dijelaskanya, tabungan emas hampir sama dengan tabungan biasa hanya saja ketika nasabah ingin melakukan pengambilan emas, bisa ditarik dalam bentuk uang atau dikonversikan dalam bentuk emas batangan sesuai dengan kepingan yang dikehendaki atau diinginkan.
"Jadi masyarakat itu sebenarnya membeli emas dengan pecahan yang diinginkan oleh masyarakat bahkan di dalam tabungan emas itu difasilitasi atau dimungkinkan nasabah untuk menyimpan emasnya dengan pecahan 0,01 gram," jelasnya.
Kata dia, jika intens menabung hingga mencapai 5 gram maka tabungan itu bisa ditarik oleh nasabah baik ke dalam bentuk emas batangan atau difasilitasi untuk dijual atau digadaikan karena membutuhkan uang.
"Tapi selama ini masyarakat mengkonversikan tabungan emas tadi cenderung menjadikan emas batangan yang bersertifikat Antam atau UBS," jelasnya.
Kata dia, nasabah tabungan emas di daerah itu 60-70 persen didominasi oleh kaum milenial dibawah usia 30 tahun.
"Terjadi pergeseran 5 atau 10 tahun yang lalu itu masih jarang kita menemukan anak-anak muda yang mau datang ke Pegadaian, tapi Pegadaian zaman sekarang itu 60-70 persen nasabah itu didominasi oleh anak-anak muda," katanya.
Ia menyampaikan pargeseran jumlah nasabah yang kini didominasi kaum milenial terhadap program tabungan emas tejadi sejak tiga tahun terakhir.
"Tren penggadaian didominasi oleh kaum milenial dimulai sejak tiga tahun terakhir yaitu pada tahun 2018 lalu. Ketika kita sudah melounching program tabungan emas," tutur dia.
Dijelaskannya, program tabungan emas sendiri dimulai sejak tahun 2016, namun mulai mengalami peningkatan pada tahun 2018. Bahkan hingga saat ini animo masyarakat yang datang ke Pegadaian baik melakukan pembukaan rekening baru tabungan emas maupun menambah portofolio jumlah tabungan terus meningkat.
Menurutnya, minat kaum milenial meningkat untuk melakukan investasi tabungan emas karena sistem transaksinya dapat dilakukan dengan mudah dan dimana saja melalui digital sesuai gaya anak milenial saat ini.