Kendari (ANTARA) - Kantor pencarian dan pertolongan atau Basarnas Kendari melatih 50 potensi SAR di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) tentang cara memberi pertolongan dan mengevakuasi korban jika terjadi musibah atau kondisi membahayakan manusia di permukaan air.

Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir saat membuka kegiatan tersebut di Kendari, Senin, mengatakan pencairan dan pertolongan merupakan bagian atau ciri khas dari negara Indonesia yang telah menjadi budaya di setiap lingkungan masyarakat dalam menunjukkan kepedulian satu sama lain.

"Pencarian dan pertolongan adalah bagian dari budaya hidup di lingkungan kita masing-masing sehingga kita dapat menjadi bangsa yang kuat dan siap menghadapi apapun jenis musibah yang mungkin terjadi dalam kehidupan kita dimasa yang akan datang," kata Sulkarnain.

Oleh karena itu, ia meminta kepada seluruh peserta pelatihan potensi SAR yang mengikuti kegiatan tersebut agar bersungguh-sungguh dalam menyerap ilmu, dan materi yang disampaikan.

Ia juga berpesan kepada seluruh peserta untuk tetap menjalani protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah sehingga kegiatan tersebut tetap aman (sefety) dari penyevaran COVID-19.

Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi menjelaskan pelatihan tersebut untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang pertolongan di atas permukaan air serta meningkatkan kemampuan masyarakat yang berpotensi melakukan pencarian dan pertolongan dalam melaksanakan evakuasi.

"Termasuk berbagi pengalaman sekaligus menjalin sinergi dan soliditas antara Kantor pencarian dan pertolongan Kendari dengan potensi SAR yang berada di wilayah Sulawesi Tenggara," kata Aris.
  Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara Sulkarnain Kadir (tengah) bersama Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi (kanan) dan pejabat lainnya unsur TNI-Polri usai pembukaan pelatihan potensi SAR di Kendari, Senin (15/3/2021). (ANTARA/Harianto)
Kegiatan yang akan berlangsung selama tiga hari terhitung sejak 15-18 Maret 2021 ini diikuti 50 orang gabungan dari unsur TNI-Polri, instansi pemerintah, swasta, organisasi kemasyarakatan serta dari mahasiswa dengan menghadirkan observer dan instruktur pelatihan dari pusat dan Kantor Basarnas Kendari.

Para peserta akan mendapatkan materi yang selanjutnya akan dipraktekkan di antaranya Pengantar Pertolongan Pertama; Pemeriksaan fisik pemindahan korban; Pendarahan, shock dan cedera jaringan lunak; Resusitasi jantung paru; Cedera alat gerak, kepala leher dada; Pedoman Keselamatan di air; Personal floating device; Metode pertolongan diperairan; Defend and Release; dan Praktek renang dan water trappen.

"Ini menjadi bagian dari upaya pencegahan di bidang pencarian dan pertolongan, dengan sasaran para potensi SAR. Selain itu kegiatan ini juga menjadi langkah awal Basarnas dalam membangun budaya SAR," katanya menambahkan.

Pembukaan kegiatan tersebut dihadiri oleh Danlanud Haluoleo, Wakil Ketua DPRD Kota Kendari, kepala Stamar BMKG Sultra, Wadanlanal Kendari, plt kadis sosial kota Kendari serta perwakilan dari Kapolres Kendari dan Dandim Kendari.
 

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024