Baubau (ANTARA) - Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas I Baubau, Sulawesi Tenggara, mengingatkan para nakhoda kapal antarpulau untuk memantau prakiraan cuaca dan mengecek muatan guna mencegah terjadinya musibah di laut.
"Hari ini kami panggil dan berikan pemahaman, masukan dan memperlihatkan langsung prakiraan BMKG bahwa begini kondisinya untuk kepentingan bersama," kata Kepala Seksi Kesyahbandaran Kantor UPP Kelas I Baubau Muh Irfan Jayadinata di Baubau, Selasa.
Ia mengatakan bahwa setiap hari kesyahbandaran menyampaikan informasi mengenai prakiraan cuaca dan imbauan kepada para nakhoda kapal untuk memperhatikan kondisi cuaca sebelum berlayar demi keselamatan.
"Jadi kalau ada kapal yang mau berangkat lagi kita panggil untuk memberikan pemahaman dan mengimbau apabila prakiraan BMKG cuaca tidak bersahabat tidak memaksakan untuk berlayar," katanya.
Imbauan tersebut, menurut dia, disampaikan kepada nakhoda kapal-kapal kayu antarpulau tujuan Wakatobi, Kabaena (Bombana), Talaga (Buton Tengah), Batuatas, dan Siompu (Buton Selatan) agar mereka memahami betul pentingnya memperhatikan kondisi cuaca sebelum berlayar demi keselamatan bersama.
"Jadi kita panggil untuk ngobrol dan berikan masukan ke mereka. Memberikan pemahaman bahwa kami ini bukan menahan (kapal berlayar) bukan karena apa, kita mengutamakan keamanan dan keselamatan," katanya.
"Kita juga koordinasi dengan daerah tujuan kapal bagaimana kondisi cuacanya, seperti Kabaena baru-baru ini tadi menelpon katanya di sana (cuaca) agak reda, tapi kita takutkan di perjalanan," ujar Muh Irfan.
"Hari ini kami panggil dan berikan pemahaman, masukan dan memperlihatkan langsung prakiraan BMKG bahwa begini kondisinya untuk kepentingan bersama," kata Kepala Seksi Kesyahbandaran Kantor UPP Kelas I Baubau Muh Irfan Jayadinata di Baubau, Selasa.
Ia mengatakan bahwa setiap hari kesyahbandaran menyampaikan informasi mengenai prakiraan cuaca dan imbauan kepada para nakhoda kapal untuk memperhatikan kondisi cuaca sebelum berlayar demi keselamatan.
"Jadi kalau ada kapal yang mau berangkat lagi kita panggil untuk memberikan pemahaman dan mengimbau apabila prakiraan BMKG cuaca tidak bersahabat tidak memaksakan untuk berlayar," katanya.
Imbauan tersebut, menurut dia, disampaikan kepada nakhoda kapal-kapal kayu antarpulau tujuan Wakatobi, Kabaena (Bombana), Talaga (Buton Tengah), Batuatas, dan Siompu (Buton Selatan) agar mereka memahami betul pentingnya memperhatikan kondisi cuaca sebelum berlayar demi keselamatan bersama.
"Jadi kita panggil untuk ngobrol dan berikan masukan ke mereka. Memberikan pemahaman bahwa kami ini bukan menahan (kapal berlayar) bukan karena apa, kita mengutamakan keamanan dan keselamatan," katanya.
"Kita juga koordinasi dengan daerah tujuan kapal bagaimana kondisi cuacanya, seperti Kabaena baru-baru ini tadi menelpon katanya di sana (cuaca) agak reda, tapi kita takutkan di perjalanan," ujar Muh Irfan.