Kolaka (ANTARA) - Anggota Komisi I DPRD Kolaka,Sultra dari Fraksi PAN dr. Hakim Nur Mampa yang juga selaku koordinator tim pemantau COVID- 19 DPRD meminta pemda perlu lebih serius dalam menangani pandemi virus corona di daerah itu.
Menurutnya hingga kini di Kabupaten Kolaka lonjakan kasus positif COVID -19 telah menembus angka 1.000 orang.
"Dari hulu ke hilir penanganan COVID -19 oleh pemda perlu dievaluasi secara kontinu," kata Hakim dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Kolaka, Senin.
Politisi PAN itu juga menjelaskan sejumlah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemda, bahkan menyoroti ketidakjelasan data-data terkait testing, tracing, dan treatment yang dilakukan Pemerintah Daerah.
"Secara khusus baru kita mendengar pada akhir Desember penyampaian kadis kesehatan saat rapat kerja terkait kesiapan pemda dalam mengantisipasi rencana pembukaan proses belajar secara tatap muka, saat itu kadis menyampaikan jumlah orang yang telah diperiksa dan yang konfirmasi positif dari angka yang disampaikan jika dihitung maka angka positive rate Kolaka berada di angka sekitar 23,5 persen angka menunjukkan lebih besar dari angka yg ditetapkan oleh WHO mksimal 5 persen sedangkan jika dibanding dengan Indonesia yang dua kali lebih besar," ungkap Hakim.
Mantan VP Antam itu juga menilai saat ini pelaksanaan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak juga kian longgar.
Dan yang menjadi perhatian juga kata dia adalah pemberian izin untuk kegiatan yang berpotensi mengumpulkan orang banyak yaitu izin pesta perkawinan dan pengawasan di tempat pesta yang tidak berjalan dengan baik.
Selain itu lanjut dia yang cukup memprihatinkan saat ini RSBG juga kekurangan ruang isolasi dan fasilitas tempat tidur yang kurang serta tenaga kesehatan
"Saat ini pemda harus lebih konsisten dengan kebijakan yang diambil dalam penanganan pandemi COVID - 19. Mari semua pihak merenung setelah total kasus positif tembus angka 1.000 lebih," ungkap anggota komisi satu DPRD Kolaka itu.
Menurutnya hingga kini di Kabupaten Kolaka lonjakan kasus positif COVID -19 telah menembus angka 1.000 orang.
"Dari hulu ke hilir penanganan COVID -19 oleh pemda perlu dievaluasi secara kontinu," kata Hakim dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Kolaka, Senin.
Politisi PAN itu juga menjelaskan sejumlah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemda, bahkan menyoroti ketidakjelasan data-data terkait testing, tracing, dan treatment yang dilakukan Pemerintah Daerah.
"Secara khusus baru kita mendengar pada akhir Desember penyampaian kadis kesehatan saat rapat kerja terkait kesiapan pemda dalam mengantisipasi rencana pembukaan proses belajar secara tatap muka, saat itu kadis menyampaikan jumlah orang yang telah diperiksa dan yang konfirmasi positif dari angka yang disampaikan jika dihitung maka angka positive rate Kolaka berada di angka sekitar 23,5 persen angka menunjukkan lebih besar dari angka yg ditetapkan oleh WHO mksimal 5 persen sedangkan jika dibanding dengan Indonesia yang dua kali lebih besar," ungkap Hakim.
Mantan VP Antam itu juga menilai saat ini pelaksanaan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak juga kian longgar.
Dan yang menjadi perhatian juga kata dia adalah pemberian izin untuk kegiatan yang berpotensi mengumpulkan orang banyak yaitu izin pesta perkawinan dan pengawasan di tempat pesta yang tidak berjalan dengan baik.
Selain itu lanjut dia yang cukup memprihatinkan saat ini RSBG juga kekurangan ruang isolasi dan fasilitas tempat tidur yang kurang serta tenaga kesehatan
"Saat ini pemda harus lebih konsisten dengan kebijakan yang diambil dalam penanganan pandemi COVID - 19. Mari semua pihak merenung setelah total kasus positif tembus angka 1.000 lebih," ungkap anggota komisi satu DPRD Kolaka itu.