Kendari (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Tenggara (Sultra), menyebutkan daerah itu telah melakukan ekspor empat komoditas tanaman perkebunan unggulan ke lima negara sepanjang 2020.
"Empat komoditas tanaman perkebunan tersebut adalah kelapa, kakao, mete dan lada. Sedangkan negara tujuan ekspor adalah Tiongkok, Malaysia, Jerman, Vietnam dan India," kata kepala Disperindag Sultra, Sitti Saleha, di Kendari, Rabu.
Dikatakan, untuk komoditas tanaman mete dalam bentuk olahan kacang mete pada 2020 berhasil mengekspor ke negara India dan Vietnam dengan total volume ekspor 103,4 ton dengan nilai Rp15,5 miliar.
"Selanjutnya komoditas kelapa dalam bentuk olahan kelapa serabut atau serabut kelapa sebanyak 35,4 ton dengan nilai ekspor Rp2,1 miliar, sedangkan negara tujuan ekspor adalah Vietnam dan Malaysia" katanya.
Untuk ekspor komoditas tanaman kakao dalam bentuk kakao cair katanya, sebanyak 20 ton dengan nilai ekspor Rp1,6 miliar dengan negara tujuan ekspor adalah Jerman.
"Sementara untuk komoditas tanaman lada yakni lada biji sebanyak 27 ton dengan nilai ekspor Rp425 juta, sedangkan negara tujuan adalah Tiongkok," katanya.
Sitti Saleha mengaku, pihaknya terus mendorong para pengusaha untuk melakukan ekspor langsung dari Kendari melalui Pelabunan Kendari New Port guna meningkatkan volume dan nilai ekspor Sultra.
"Selama ini banyak komoditas unggulan kita yang diekspor ke laur negeri tetapi tidak tercatat sebagai ekspor Sultra, karena komoditas itu diekspor melalui pelabuhan luar daerah seperti Makassar, Surabaya dan Jakarta," katanya.
Menurut Saleha, hal itu terjadi karena komoditas asal Sultra tersebut dibeli oleh pengusaha dari luar daerah kemudian diantarpulaukan ke kota-kota besar kemudian diekspor ke luar negeri.
"Sehingga kalau di ekspor dari pelabuhan Makassar, maka tercatat sebagai ekspor Sulsel, begitu halnya kalau komoditas kita di ekspor dari Surabaya maka tercatat sebagai ekspor Jawa Timur," ujarnya.
Pemerintah daerah kata Saleha, siap memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha yang melakukan ekspor langsung dari Kendari dengan cara memudahkan dalam pengurusan administrasi atau dokumen ekspor.
"Empat komoditas tanaman perkebunan tersebut adalah kelapa, kakao, mete dan lada. Sedangkan negara tujuan ekspor adalah Tiongkok, Malaysia, Jerman, Vietnam dan India," kata kepala Disperindag Sultra, Sitti Saleha, di Kendari, Rabu.
Dikatakan, untuk komoditas tanaman mete dalam bentuk olahan kacang mete pada 2020 berhasil mengekspor ke negara India dan Vietnam dengan total volume ekspor 103,4 ton dengan nilai Rp15,5 miliar.
"Selanjutnya komoditas kelapa dalam bentuk olahan kelapa serabut atau serabut kelapa sebanyak 35,4 ton dengan nilai ekspor Rp2,1 miliar, sedangkan negara tujuan ekspor adalah Vietnam dan Malaysia" katanya.
Untuk ekspor komoditas tanaman kakao dalam bentuk kakao cair katanya, sebanyak 20 ton dengan nilai ekspor Rp1,6 miliar dengan negara tujuan ekspor adalah Jerman.
"Sementara untuk komoditas tanaman lada yakni lada biji sebanyak 27 ton dengan nilai ekspor Rp425 juta, sedangkan negara tujuan adalah Tiongkok," katanya.
Sitti Saleha mengaku, pihaknya terus mendorong para pengusaha untuk melakukan ekspor langsung dari Kendari melalui Pelabunan Kendari New Port guna meningkatkan volume dan nilai ekspor Sultra.
"Selama ini banyak komoditas unggulan kita yang diekspor ke laur negeri tetapi tidak tercatat sebagai ekspor Sultra, karena komoditas itu diekspor melalui pelabuhan luar daerah seperti Makassar, Surabaya dan Jakarta," katanya.
Menurut Saleha, hal itu terjadi karena komoditas asal Sultra tersebut dibeli oleh pengusaha dari luar daerah kemudian diantarpulaukan ke kota-kota besar kemudian diekspor ke luar negeri.
"Sehingga kalau di ekspor dari pelabuhan Makassar, maka tercatat sebagai ekspor Sulsel, begitu halnya kalau komoditas kita di ekspor dari Surabaya maka tercatat sebagai ekspor Jawa Timur," ujarnya.
Pemerintah daerah kata Saleha, siap memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha yang melakukan ekspor langsung dari Kendari dengan cara memudahkan dalam pengurusan administrasi atau dokumen ekspor.