Kendari (ANTARA) - Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Sulawesi Tenggara menyebutkan sudah ada  7.720 orang pasien sembuh dari virus corona di daerah itu per 26 Januari 2021.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Sultra La Ode Rabiul Awal di Kendari, Selasa, mengatakan penambahan kasus sembuh hari ini tercatat lebih banyak dari kasus baru, dimana kasus sembuh tercatat 48 orang dan kasus baru 33 orang.

"Pasien sembuh hari ini terbanyak dari Kabupaten Kolaka Utara 34 orang, Muna dua orang, Buton Selatan satu orang dan Kota Kendari 11 orang," kata Rabiul.

Sementara penambahan kasus positif baru tercatat 33 orang berasal dari enam daerah, sehingga total terkonfirmasi positif COVID-19 menjadi 9.240 orang.

Ia memaparkan, kasus baru hari ini berasal dari Kabupaten Kolaka Utara 10 orang, Muna Barat satu orang, Konawe dan Muna masing-masing tiga orang, Kota Kendari sembilan orang dan Baubau tujuh orang.

Ia menyampaikan untuk data pasien COVID-19 yang meninggal di Sulawesi Tenggara tidak ada penambahan tatap tercatat 174 orang.

Sebaran 174 kasus meninggal di Sultra, yakni Kabupaten Bomana delapan orang, Kolaka Timur empat orang, Kolaka Utara sembilan orang, Kolaka sembilan orang, Muna Barat dua orang, Buton Utara enam orang, Konawe Selatan 13 orang, Muna 13 orang.

Selanjutnya, Kabupaten Konawe 16 orang, Buton tujuh orang, Buton Selatan tiga orang, Buton Tengah dua orang, Konawe Kepulauan dua orang, Kabupaten Wakatobi dua orang, Kota Kendari 54 orang, dan Baubau 23 orang.

Ia meminta kepada semua pihak yang menjalankan aktivitas agar menaati protokol kesehatan guna menekan angka kasus COVID-19 di daerah itu.

"Kita harapkan menerapkan kepada seluruh masyarakat agar patuh menerapakan 3M saat menjalankan aktivitas, menggunakan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir, agar kita bisa menekan angka kasus COVID-19," kata pria yang akrab disapa Dokter Wayong itu.

Ia juga mengajak kepada semua pihak yang saat ini masuk sebagai penerima vaksinasi COVID-19 agar tidak ragu demi memutus mata rantai virus tersebut.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024