Jakarta (ANTARA) - Tim SAR gabungan mengumpulkan 14 kantong jenazah berisi bagian tubuh korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 pada hari ke-11 operasi pencarian dan pertolongan di perairan Kepulauan Seribu.
"Para penyelam gabungan atau SAR gabungan telah melaksanakan penyelaman dengan hasil mendapatkan 14 kantong bagian tubuh," kata Direktur Operasi Badan SAR Nasional Brigadir Jenderal TNI (Mar) Rasman di JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta, Selasa.
Selain kantong berisi bagian tubuh korban, hingga pukul 20.30 WIB, tim SAR gabungan juga mengumpulkan tiga kantong berisi serpihan kecil pesawat SJ-182.
Sedangkan, tim SAR tidak menemukan alias nihil potongan besar pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Total hingga pencarian hari ke-11, tim gabungan mengumpulkan bagian tubuh korban sebanyak 324 kantong, serpihan kecil pesawat sebanyak 63 kantong dan potongan besar pesawat sebanyak 55 bagian.
Selain itu, satu rekaman data penerbangan atau FDR dan satu pembungkus rekaman percakapan pilot di kokpit atau CVR yang merupakan bagian dari kotak hitam.
Sedangkan memori CVR yang merupakan salah satu bagian terpenting dari kotak hitam selain FDR, hingga kini masih belum ditemukan.
Sementara itu, pada hari ke-11 operasi pencarian, tim SAR gabungan mempersempit area pencarian di bawah laut untuk mencari korban, puing termasuk rekaman percakapan di kokpit (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Cara itu dilakukan karena objek pencarian di bawah laut semakin sedikit.
Untuk penyelaman, tim gabungan fokus di empat sektor di sekitar perairan Kepulauan Seribu dengan luas setiap sektor mencapai 15-30 meter.
Pada pencarian hari ke-11 ini, tim SAR gabungan mengerahkan 300 orang penyelam.
Pencarian hari ke-11 ini merupakan masa perpanjangan kedua selama tiga hari operasi SAR yang akan dilaksanakan hingga Kamis (21/01).
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jenis Boeing 737-500 jatuh pada Sabtu (9/1) pada posisi 11 mil laut di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, atau di sekitar perairan Kepulauan Seribu
Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang, terdiri dari 40 dewasa, tujuh anak-anak dan tiga bayi.
Sedangkan 12 orang lainnya adalah kru pesawat, enam di antaranya adalah kru ekstra.
"Para penyelam gabungan atau SAR gabungan telah melaksanakan penyelaman dengan hasil mendapatkan 14 kantong bagian tubuh," kata Direktur Operasi Badan SAR Nasional Brigadir Jenderal TNI (Mar) Rasman di JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta, Selasa.
Selain kantong berisi bagian tubuh korban, hingga pukul 20.30 WIB, tim SAR gabungan juga mengumpulkan tiga kantong berisi serpihan kecil pesawat SJ-182.
Sedangkan, tim SAR tidak menemukan alias nihil potongan besar pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Total hingga pencarian hari ke-11, tim gabungan mengumpulkan bagian tubuh korban sebanyak 324 kantong, serpihan kecil pesawat sebanyak 63 kantong dan potongan besar pesawat sebanyak 55 bagian.
Selain itu, satu rekaman data penerbangan atau FDR dan satu pembungkus rekaman percakapan pilot di kokpit atau CVR yang merupakan bagian dari kotak hitam.
Sedangkan memori CVR yang merupakan salah satu bagian terpenting dari kotak hitam selain FDR, hingga kini masih belum ditemukan.
Sementara itu, pada hari ke-11 operasi pencarian, tim SAR gabungan mempersempit area pencarian di bawah laut untuk mencari korban, puing termasuk rekaman percakapan di kokpit (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Cara itu dilakukan karena objek pencarian di bawah laut semakin sedikit.
Untuk penyelaman, tim gabungan fokus di empat sektor di sekitar perairan Kepulauan Seribu dengan luas setiap sektor mencapai 15-30 meter.
Pada pencarian hari ke-11 ini, tim SAR gabungan mengerahkan 300 orang penyelam.
Pencarian hari ke-11 ini merupakan masa perpanjangan kedua selama tiga hari operasi SAR yang akan dilaksanakan hingga Kamis (21/01).
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jenis Boeing 737-500 jatuh pada Sabtu (9/1) pada posisi 11 mil laut di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, atau di sekitar perairan Kepulauan Seribu
Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang, terdiri dari 40 dewasa, tujuh anak-anak dan tiga bayi.
Sedangkan 12 orang lainnya adalah kru pesawat, enam di antaranya adalah kru ekstra.