Kendari (ANTARA) - Berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) per 22 Desember 2020 ada sebanyak 3.814 jiwa terdampak banjir di daerah tersebut.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kolaka Utara Liderti, Selasa mengatakan, data tersebut merupakan data sementara yang tersebar di empat kecamatan dan 14 desa/kelurahan. Kecamatan tersebut di antaranya Kecamatan Lasusua, Lambai, Rante Angin dan Wawo.
Adapun 3.814 jiwa tersebut tersebar Kecamatan Lasusua tujuh desa/kelurahan, yakni di Desa Batuganda 73 KK 220 jiwa, Rantelimbong 86 KK 249 jiwa, Tojabi 114 KK 312 jiwa, Patowonua 45 KK 194 jiwa, Lasusua 50 KK 174 jiwa, Pitulua 271 KK 959 jiwa, Puncak Monapa 50 KK 126 jiwa.
"Selanjutnya, di Kecamatan Lambai terdapat satu desa terdampak, yakni Desa Latawaro dengan lima KK dengan 21 jiwa," kata Liderti, melalui pesan WhatsApp,
Berikutnya, di Kecamatan Rante Angin, terdapat empat desa terdampak yakni Desa Rante Baru 33 KK 133 jiwa, Rante Angin 79 KK 300 jiwa, Landolia 193 KK 719 jiwa dan Maroko 61 KK 230 jiwa.
Sementara di Kecamatan Wawo terdapat dua desa terdampak, yakni Desa Pumbolo dengan 44 KK 150 jiwa dan Desa Tinukari terdapat lima KK dengan 27 jiwa terdampak.
Saat ini BPBD setempat juga mendirikan posko induk di Kantor BPBD, selanjutnya posko Lapangan di Desa Tipulua dan satu posko di Desa Batu Ganda.
Baca juga: BPBD sebut sebagian korban banjir Kolaka Utara masih mengungsi
Kepala BPBD Kolaka Utara Syamsuriani, saat dihubungi via telepon selulernya, di Kendari, mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan pendataan di lapangan, yang kemungkinan jumlah warga terdampak masih akan bertambah.
"Itu data per hari ini. Ada kita punya orang masih berjalan mendata di lapangan, karena belum semua terinventarisasi kemarin," katanya.
Dia juga mengatakan bahwa upaya pembersihan lumpur yang menggenangi rumah-rumah warga semakin intensif dilakukan oleh pemerintah daerah Kolaka Utara bekerjasama dengan lembaga terkait.
Kemudian peningkatan upaya pemenuhan kebutuhan dasar dalam bentuk distribusi logistik kepada para pengungsi yang berada di beberapa titik dalam masa transisi kepemulihan termasuk pelayanan kesehatan.
Baca juga: BPBD sebut banjir di Kolaka Utara mulai surut
Sebelumnya, pada Kamis (17/12) malam, banjir bandang terjadi akibat meluapnya dua sungai, yakni Sungai Batu Ganda di Kecamatan Lasusua dan Sunagi Rante Angin di Kecamatan Rante Angin menerjang empat kecamatan di Kabupaten Kolaka Utara, yakni Kecamatan Lasusua, Lambai, Rante Angin dan Kecamatan Wawo. Akibatnya 14 desa/kelurahan terdampak akibat banjir tersebut.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kolaka Utara Liderti, Selasa mengatakan, data tersebut merupakan data sementara yang tersebar di empat kecamatan dan 14 desa/kelurahan. Kecamatan tersebut di antaranya Kecamatan Lasusua, Lambai, Rante Angin dan Wawo.
Adapun 3.814 jiwa tersebut tersebar Kecamatan Lasusua tujuh desa/kelurahan, yakni di Desa Batuganda 73 KK 220 jiwa, Rantelimbong 86 KK 249 jiwa, Tojabi 114 KK 312 jiwa, Patowonua 45 KK 194 jiwa, Lasusua 50 KK 174 jiwa, Pitulua 271 KK 959 jiwa, Puncak Monapa 50 KK 126 jiwa.
"Selanjutnya, di Kecamatan Lambai terdapat satu desa terdampak, yakni Desa Latawaro dengan lima KK dengan 21 jiwa," kata Liderti, melalui pesan WhatsApp,
Berikutnya, di Kecamatan Rante Angin, terdapat empat desa terdampak yakni Desa Rante Baru 33 KK 133 jiwa, Rante Angin 79 KK 300 jiwa, Landolia 193 KK 719 jiwa dan Maroko 61 KK 230 jiwa.
Sementara di Kecamatan Wawo terdapat dua desa terdampak, yakni Desa Pumbolo dengan 44 KK 150 jiwa dan Desa Tinukari terdapat lima KK dengan 27 jiwa terdampak.
Saat ini BPBD setempat juga mendirikan posko induk di Kantor BPBD, selanjutnya posko Lapangan di Desa Tipulua dan satu posko di Desa Batu Ganda.
Baca juga: BPBD sebut sebagian korban banjir Kolaka Utara masih mengungsi
Kepala BPBD Kolaka Utara Syamsuriani, saat dihubungi via telepon selulernya, di Kendari, mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan pendataan di lapangan, yang kemungkinan jumlah warga terdampak masih akan bertambah.
"Itu data per hari ini. Ada kita punya orang masih berjalan mendata di lapangan, karena belum semua terinventarisasi kemarin," katanya.
Dia juga mengatakan bahwa upaya pembersihan lumpur yang menggenangi rumah-rumah warga semakin intensif dilakukan oleh pemerintah daerah Kolaka Utara bekerjasama dengan lembaga terkait.
Kemudian peningkatan upaya pemenuhan kebutuhan dasar dalam bentuk distribusi logistik kepada para pengungsi yang berada di beberapa titik dalam masa transisi kepemulihan termasuk pelayanan kesehatan.
Baca juga: BPBD sebut banjir di Kolaka Utara mulai surut
Sebelumnya, pada Kamis (17/12) malam, banjir bandang terjadi akibat meluapnya dua sungai, yakni Sungai Batu Ganda di Kecamatan Lasusua dan Sunagi Rante Angin di Kecamatan Rante Angin menerjang empat kecamatan di Kabupaten Kolaka Utara, yakni Kecamatan Lasusua, Lambai, Rante Angin dan Kecamatan Wawo. Akibatnya 14 desa/kelurahan terdampak akibat banjir tersebut.