Kendari (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kolaka Utara mencatat sebanyak 739 unit rumah warga rusak akibat diterjang banjir bandang yang terjadi pada Kamis (17/12) malam di Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kolaka Utara Liderti, saat dihubungi dari Kendari, Jumat malam, mengatakan banjir menerjang tiga kecamatan di Kabupaten Kolaka Utara, yakni Kecamatan Lasusua, Kecamatan Rante Angin dan Kecamatan Wawo.
"Kalau di Kecamatan Rante Angin ada tiga desa, Desa Landolia, Kelurahan Rante Angin, dan Desa Maroko. Hanya terdampak banjir saja. Tadi malam itu sempat mengungsi warganya, bukan evakuasi hanya mengungsi ke tempat yang dianggap aman. Kemudian setelah surut air mereka kemudian kembali ke rumah masing-masing, tapi saat ini masih di bersihkan," kata Liderti.
BPBD setempat mencatat, tiga kecamatan, delapan desa dan dua kelurahan di Kolaka Utara terdampak banjir, akibatnya banyak rumah warga rusam ringan, rusak parah hingga terhanyut oleh banjir.
Apapun rincian data sementara BPBD Kolaka Utara terhadap rumah ataupun fasilitas umum yang rusak akibat banjir bandang di daerah itu, yakni Kecamatan Lasusua ada empat desa dan satu kelurahan meliputi Desa Batu Ganda, tiga rumah dan satu mobil bak terbuka hanyut, 37 rumah terendam lumpur, dan tiga rusak berat.
Kemudian di Desa Rante Limbong terdapat 15 rusak berat dan 60 rumah rusak sedang, Desa Tojabi terdapat 150 rumah rusak sedang dan satu bangunan musollah, di Desa Pitulua 91 rusak berat, 300 rusak ringan, dan lim fasilitas umum rusak ringan, serta di Kelurahan Lasusua terdapat 18 rumah rusak ringan.
Selanjutnya, di Kecamatan Rante angin terdapat dua desa satu yang terdampak meliputi, Desa Landolia terdapat 15 rumah rusak ringan, satu masjid rusak ringan. Kemudian di Desa Maroko 12 rumah rusak ringan. Serta di Kelurahan Rante Angin terdapat 10 rumah rusak ringan.
Berikutnya, di Kecamatan Wawo terdapat dua desa terdampak meliputi Desa Tinukari terdapat 16 rumah rusak ringan. Kemudian di Desa Pumbolo tercatat 12 rumah rusak ringan.
Liderti pun menyampaikan, saat ini warga yang terdampak banjir di daerah tersebut mulai berangsur kembali ke rumah masing-masing yang sebelumnya sempat mengungsi ke tempat aman. Mereka kembali untuk membersihkan rumah dari genangan lumpur. Ia juga menyampaikan bahwa tidak ada korban jiwa akibat bajir di daerah tersebut.
Untuk sementara, lanjut dia, pihaknya belum mendirikan tenda-tenda darurat di daerah-daerah terdampak banjir namun baru mendirikan posko induk tepat di depan kantor BPBD setempat.
"Kami hanya mendirikan posko induk di depan Kantor BPBD siapa tahu ada relawan atau dinas dinas terkait yang ingin memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir," tutur dia.
"Kalau untuk di kecamatan-kecamatan atau di desa-desa yang terdampak banjir kami belum mendirikan tenda-tenda karena kami pikir kalau masyarakat sudah dibersihkan rumahnya pasti kembali lagi ke rumah untuk beraktivitas seperti biasa," tambah Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kolaka Utara Liderti.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kolaka Utara Liderti, saat dihubungi dari Kendari, Jumat malam, mengatakan banjir menerjang tiga kecamatan di Kabupaten Kolaka Utara, yakni Kecamatan Lasusua, Kecamatan Rante Angin dan Kecamatan Wawo.
"Kalau di Kecamatan Rante Angin ada tiga desa, Desa Landolia, Kelurahan Rante Angin, dan Desa Maroko. Hanya terdampak banjir saja. Tadi malam itu sempat mengungsi warganya, bukan evakuasi hanya mengungsi ke tempat yang dianggap aman. Kemudian setelah surut air mereka kemudian kembali ke rumah masing-masing, tapi saat ini masih di bersihkan," kata Liderti.
BPBD setempat mencatat, tiga kecamatan, delapan desa dan dua kelurahan di Kolaka Utara terdampak banjir, akibatnya banyak rumah warga rusam ringan, rusak parah hingga terhanyut oleh banjir.
Apapun rincian data sementara BPBD Kolaka Utara terhadap rumah ataupun fasilitas umum yang rusak akibat banjir bandang di daerah itu, yakni Kecamatan Lasusua ada empat desa dan satu kelurahan meliputi Desa Batu Ganda, tiga rumah dan satu mobil bak terbuka hanyut, 37 rumah terendam lumpur, dan tiga rusak berat.
Kemudian di Desa Rante Limbong terdapat 15 rusak berat dan 60 rumah rusak sedang, Desa Tojabi terdapat 150 rumah rusak sedang dan satu bangunan musollah, di Desa Pitulua 91 rusak berat, 300 rusak ringan, dan lim fasilitas umum rusak ringan, serta di Kelurahan Lasusua terdapat 18 rumah rusak ringan.
Selanjutnya, di Kecamatan Rante angin terdapat dua desa satu yang terdampak meliputi, Desa Landolia terdapat 15 rumah rusak ringan, satu masjid rusak ringan. Kemudian di Desa Maroko 12 rumah rusak ringan. Serta di Kelurahan Rante Angin terdapat 10 rumah rusak ringan.
Berikutnya, di Kecamatan Wawo terdapat dua desa terdampak meliputi Desa Tinukari terdapat 16 rumah rusak ringan. Kemudian di Desa Pumbolo tercatat 12 rumah rusak ringan.
Liderti pun menyampaikan, saat ini warga yang terdampak banjir di daerah tersebut mulai berangsur kembali ke rumah masing-masing yang sebelumnya sempat mengungsi ke tempat aman. Mereka kembali untuk membersihkan rumah dari genangan lumpur. Ia juga menyampaikan bahwa tidak ada korban jiwa akibat bajir di daerah tersebut.
Untuk sementara, lanjut dia, pihaknya belum mendirikan tenda-tenda darurat di daerah-daerah terdampak banjir namun baru mendirikan posko induk tepat di depan kantor BPBD setempat.
"Kami hanya mendirikan posko induk di depan Kantor BPBD siapa tahu ada relawan atau dinas dinas terkait yang ingin memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir," tutur dia.
"Kalau untuk di kecamatan-kecamatan atau di desa-desa yang terdampak banjir kami belum mendirikan tenda-tenda karena kami pikir kalau masyarakat sudah dibersihkan rumahnya pasti kembali lagi ke rumah untuk beraktivitas seperti biasa," tambah Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kolaka Utara Liderti.