Kendari (ANTARA) - Perusahaan Daerah Air Minum Kota Baubau, Sulawesi Tenggara menargetkan memasang 1500 sambungan rumah yang dikhususkan kepada rumah-rumah warga yang layak untuk dibantu.
Direktur PDAM Baubau, Jemmy Hersandy melalui pesan WhatSapp yang diterima, Selasa, mengatakan 1500 sambungan baru itu bersumber dari program hibah air minum perkotaan APBN 2021 yang ditujukan pada masyarakat berpenghasilan rendah.
Terkait hal itu, PDAM Baubau makin gencar melakukan permintaan data potensi masyarakat dengan kriteria, data KTP sesuai alamat rumah, daya listrik tersambung maksimal 1300 watt, kondisi rumah sederhana dengan kondisi tampilan depan masih sederhana (bukan hanya fondasi), bukan rumah kontrakan, dan bukan merupakan fasilitas umum.
"Jadi rencana 1500 SR, karena tahun 2020 itu 1500 juga, saya upayakan jangan turun minimal sama dan kalau bisa meningkat," kata Jemmy.
Olehnya itu Jemmy meminta pendaftar memberikan data yang benar, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan PDAM dan Kementerian PUPR.
"Saya harap masyarakat memasukan data real. Jangan tidak sesuai kriteria tetap dimasukan yang penting berlomba-lomba untuk dapat pemasangan gratis, yang pada akahirnya tidak disetujui dan menyebut PDAM tidak mengakomodir, sementara kesalahannya bukan dari PDAM," terangnya.
Jemmy mengatakan hingga saat ini jumlah pendaftar sudah mencapai 700 KK lebih. Batas pendaftarannya akan dibuka hingga Januari 2021 selanjutnya akan dilakukan verifikasi oleh pihak kementerian untuk memastikan kelayakan penerima.
"Pengumpulan data kami sudah lakukan sejak bulan November 2020, dan pemerintah pusat masih memberikan waktu sampai Januari 2021, harus sudah rampung datanya. Makanya kita genjot dengan catatan data harus benar-benar sesuai dengan syarat," tutupnya.
Direktur PDAM Baubau, Jemmy Hersandy melalui pesan WhatSapp yang diterima, Selasa, mengatakan 1500 sambungan baru itu bersumber dari program hibah air minum perkotaan APBN 2021 yang ditujukan pada masyarakat berpenghasilan rendah.
Terkait hal itu, PDAM Baubau makin gencar melakukan permintaan data potensi masyarakat dengan kriteria, data KTP sesuai alamat rumah, daya listrik tersambung maksimal 1300 watt, kondisi rumah sederhana dengan kondisi tampilan depan masih sederhana (bukan hanya fondasi), bukan rumah kontrakan, dan bukan merupakan fasilitas umum.
"Jadi rencana 1500 SR, karena tahun 2020 itu 1500 juga, saya upayakan jangan turun minimal sama dan kalau bisa meningkat," kata Jemmy.
Olehnya itu Jemmy meminta pendaftar memberikan data yang benar, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan PDAM dan Kementerian PUPR.
"Saya harap masyarakat memasukan data real. Jangan tidak sesuai kriteria tetap dimasukan yang penting berlomba-lomba untuk dapat pemasangan gratis, yang pada akahirnya tidak disetujui dan menyebut PDAM tidak mengakomodir, sementara kesalahannya bukan dari PDAM," terangnya.
Jemmy mengatakan hingga saat ini jumlah pendaftar sudah mencapai 700 KK lebih. Batas pendaftarannya akan dibuka hingga Januari 2021 selanjutnya akan dilakukan verifikasi oleh pihak kementerian untuk memastikan kelayakan penerima.
"Pengumpulan data kami sudah lakukan sejak bulan November 2020, dan pemerintah pusat masih memberikan waktu sampai Januari 2021, harus sudah rampung datanya. Makanya kita genjot dengan catatan data harus benar-benar sesuai dengan syarat," tutupnya.