Kendari (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara mengevakuasi seekor buaya yang masuk di pemukiman dan meresahkan warga di Kelurahan Lapulu, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Sultra.

Kepala BKSDA Sultra Sakrianto Djawie mengatakan buaya muara yang dievakusi tersebut sebelumnya telah menerkam hewan ternak warga setempat, sehingga warga berupaya menangkap hewan tersebut namun tidak berhasil karena masuk ke dalam rawah.

"Setelah adanya korban seekor ternak kambing, terus mereka berusaha untuk menangkap buaya tersebut karena tidak bisa kemudian dilaporkan kepada pihak kami BKSDA," kata Sakrianto, saat diwawancara via telepon selulernya, di Raha, Selasa.

Dikatakannya, buaya jenis terbesar di dunia berukuran panjang 2,5 meter berjenis kelamin jantan tersebut ditemukan tidak jauh dari lokasi area penangkaran buaya, namun ia mengatakan bahwa buaya tersebut bukan berasal dari penangkaran tersebut.

"Itu posisinya berada di sekitar penangkaran buaya. Tapi kita sudah telusuri dari pihak penangkaran itu tidak ada buaya yang lepas dari penangkaran. Tapi kita sudah pelajari betul bahwa di penangkaran ini yang keamanannya tetap terjaga sebenarnya, sudah ada pagar, karena tidak jauh dari pemukiman," ujarnya.
  Pihak BKSDA Sultra saat mengevakuasi seekor buaya yang menerkam seekor kambing dan telah meresahkan warga di Kelurahan Lapulu, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Sultra. (ANTARA/HO-BKSDA Sultra)

Ia juga menyampaikan bahwa saat ini pihaknya masih mempelajari asal buaya tersebut, apakah memang berasal dari rawa atau dari sungai di daerah tersebut.

"Jadi kita masih telusur dari mana asalnya buya ini. Ya mungkin asalnya dari sungai. Teman-teman masih menelusuri kira-kira asal dari mana munculnya," kata dia.

Sakrianto menambahkan, setelah satwa tersebut berhasil ditangkap oleh pihaknya, akan segera dilepasliarkan ke satwanya.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024