Kendari (ANTARA) - Petani jambu mete di Kabupaten Buton Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara mengeluhkan tengkulak yang terindikasi memainkan harga pembelian
diawal masa panen tahun 2020.

Petani jambu mete Muhlas (27) di Kendari, Selasa mengatakan harga pembelian biji mete gelondongan Rp10.000 per kilogram atau jauh merosot dibandingkan tahun 2019 sekitar Rp15.000 hingga Rp18 per kilogram.

"Salah satu sebab harga biji mete merosot sampai Rp10.000 per kilogram adalah belum hadirnya pengumpulan bermodal besar. Kalau sudah bayer besar pasti harga mete melonjak," kata Muhlas.

Produksi jambu mete musim panen tahun ini cukup menggembirakan karena kualitas baik dan melimpah atau berbeda dengan tahun 2019.

Bahari (45) petani lainnya menyebutkan, setiap hari petani memanen hingga 50 kilogram biji mete.

Di Desa Lagundi dan Desa Pongkowulu, Kecamatan Kambowa, Buton Utara setiap kepala keluarga rata-rata memiliki areal perkebunan satu hektare hingga 5 hektare.

"Musim panen yang berjalan akhir Oktober 2020 menghasilkan 50 kilogram per hari," ujar Bahari.

Bahkan sebagian besar pemilik kebun mengupah buruh untuk membantu panen jambu mete hingga berhasil mengumpulkan sampai 80 kilogram per hari.

"Pendapatan keluarga petani mete pada musim panen dapat mencapai Rp300 ribu per hari," ujarnya.


 

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024